3 Keris Paling Sakti dan Bertuah yang Ada di Indonesia: Salah Satunya Menghilangkan Nyawa Keturunan Raja
INDOZONE.ID - Salah satu benda pusaka paling tersohor di Tanah Air, sampai ada yang diwariskan secara turun-temurun bernama keris, memang mempunyai kekuatan luar biasa. Sebagian orang boleh jadi tidak percaya akan hal-hal tersebut.
Namun, beberapa keris sakti yang pernah dimiliki sosok berpengaruh Indonesia pada masanya seperti Ir. Soekarno, Sunan Kalijaga, Sultan Hamengkubuwono IX memang punya manfaat luar biasa. Entah itu untuk diri sendiri maupun orang banyak.
Sebut saja sebagai sarana untuk menghalau wabah penyakit, menjadikan pemiliknya punya kharisma, wibawa dan lain-lain. Meskipun bermanfaat, tapi ada juga malah menimbulkan petaka karena sifat dasar pemiliknya.
Lalu, apa saja keris paling sakti yang dimaksud? Berikut penjelasan singkatnya berdasarkan sumber dari YouTube Nessie Judge, tayang Jumat (12/7/2024).
Keris Kyai Sekar Jagad
Benda pusaka yang satu ini pernah dimiliki oleh Presiden Pertama RI Soekarno. Sudah bukan rahasia lagi kalau mantan penguasa orde lama ini mempunyai beberapa benda tidak biasa, bahkan sering dikaitkan dengan hal berbau mistis. Sebut saja peci hitam, tongkat dan lain-lain.
Sebagai sosok penguasa negeri, ia identik dengan kharisma serta wibawa. Orang mengaitkan pembawaan tersebut dengan koleksi benda pusaka miliknya. Dari sekian jenis, ada keris sakti dengan nama Kyai Sekar Jagad.
Narator mengungkapkan kalau benda tersebut sering dibawa Sang Proklamator saat menjalankan tugas di dalam maupun luar negeri, yang mana berasal dari pemberian Keraton Yogyakarta.
“Memiliki kekuatan melindungi Presiden Soekarno. Sampai akhirnya ia menjalani misinya dan berhasil memerdekakan Indonesia. Selain itu dipercaya memberikan kepercayaan diri yang luar biasa”, ungkap narator.
Keris Kyai Sengkelat
Selanjutnya ada keris yang dinamakan langsung oleh salah satu wali penyebar agama Islam di Pulau Jawa yakni Sunan Kalijaga. Benda pusaka itu dibuat oleh seorang sakti atau Mpu bernama Ki Supa Mandrangi.
Sosok tersebut merupakan pandai besi sakti, yang membuat keris tanpa las, dibakar dan pakai sarana pembantu lain. Tapi hanya dengan kedua tangannya, narator menyebut pakai teknik memijat.
Desain keseluruhan mempunyai 13 liuk yang menggambarkan jumlah wali penyebar agama Islam, punya warna kemerah-merahan. Sunan Kalijaga memberinya nama keris Kyai Sengkelet. Selain itu diyakini punya keistimewaan dapat menangkap kilat serta memusnahkan wabah penyakit.
“Pada masa pemerintahan Prabu Brawijaya 5, terjadi wabah penyakit mematikan. Rakyat jelata kehilangan nyawa. Putri kesayangan Prabu, Ayu Sekar Kedaton juga sakit parah”, kata narator.
Lebih lanjut narator menjelaskan bahwa segala cara sudah dilakukan, tapi selalu gagal. Sampai akhirnya Sang Prabu meminta bantuan Sunan Kalijaga dan benar saja wabah mematikan berhasil terhempas dalam waktu singkat.
“Sunan Kalijaga datang ke istana Majapahit membawa keris Kyai Sengkelat, mengeluarkan dan mengayunkan ke udara sambil berdoa. Tiba-tiba katanya langit gelap, petir menyambar dan kilat ditangkap keris, disalurkan ke tanah”, kata narator.
Reaksi selanjutnya yakni turun hujan lebat dan deras. Narator menyebutkan bahwa hujan telah membersihkan udara dari berbagai kotoran. Sehingga wabah menghilang, rakyat serta anggota keluarga kerajaan kembali sehat.
Keris Kyai Joko Piturun
Narator menceritakan bahwa keris berasal dari Keraton Yogyakarta ini dapat memilih siapa sosok keturunan penerus raja yang benar-benar mampu untuk memilikinya. Karena kalau memang tidak cocok mampu menghilangkan nyawa pemegangnya.
“Salah satu contohnya saat pengangkatan putra mahkota penerus tahta Hamengkubuwono Tujuh. Pengangkatannya itu harus diulang sebanyak empat kali. Karena tiga putra mahkota sesaat setelah diberikan tahta, mereka diberikan keris ini. Kehilangan nyawanya tanpa penyebab yang jelas”, tutur narator.
Jadi menurut penjelasan narator, sosok putra mahkota yang akan diangkat menjadi Sultan Hamengkubuwono VII sampai empat kali, setelah itu yang kelima baru diperbolehkan.
“Nah itu jadi tujuh, habis itu delapan, terus sampai sembilan. Nah, sembilan ini (Hamengkubuwono IX) hidup terus sampai menunggu tahtanya dia gitu. Jadi begitu dia diangkat ya dia hidup terus, karena dia pegang keris ini”, paparnya.
Itulah deretan keris yang memiliki kekuatan serta kesaktian luar biasa. Sampai dapat mendeteksi sosok penerus tahta, apakah pantas atau tidak mengemban tugas dan tanggung jawab besar sebagai raja.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube/Nessie Judge