Film zombie menjadi sesuatu yang cukup menarik mata orang-orang dengan adegan penuh tantangan bertahan hidup. Sayangnya, banyak yang menilai bahwa genre itu menjadi hal yang mustahil terjadi.
Dari kamus Merriam-Webster, kata zombie sendiri berasal dari bahasa Kreol Louisiana atau bahasa Kreol Haiti zonbi, dan itu mirip dengan istilah Kimbundu nzúmbe, yang berarti hantu.
Kata tersebut mengacu pada makhluk dari cerita rakyat Haiti yang, pada asalnya, tidak lebih dari hantu dari cerita rakyat Barat. Disisi lain ada fakta yang membuktikan zombie memang ada di dunia. Ini tiga kejadian yang tercatat:
1. Sembut Zombie
Dilansir dari Medical News Today, Ophiocordyceps adalah genus jamur yang memiliki lebih dari 200 spesies, dan ahli mikologi masih menghitung.
Banyak spesies jamur yang berbahaya karena beracun bagi hewan, tetapi ada satu hal khusus yang membuat Ophiocordyceps sangat menakutkan. Spesies jamur ini "menargetkan" dan menginfeksi berbagai serangga melalui spora mereka.
Setelah infeksi terjadi, jamur parasit mengendalikan pikiran serangga, mengubah perilakunya untuk membuat penyebaran spora jamur lebih mungkin terjadi. Ophiocordyceps “memakan” serangga tempat mereka menempel, tumbuh masuk dan keluar dari tubuh mereka sampai serangga mati.
Ketika ophiocordyceps unilateralis menginfeksi semut kayu, mereka mengubahnya menjadi zombie. Semut menjadi terdorong untuk naik ke puncak vegetasi yang tinggi, di mana mereka tetap menempel dan mati. Ketinggian yang tinggi memungkinkan jamur untuk tumbuh dan kemudian menyebarkan sporanya secara luas.
Baca juga: Sering Mimpikan Hal yang Sama Berulang-ulang? Apa Makna dan yang Harus Kamu Lakukan?
2. Laba-laba Zombie
Ahli zoologi Philippe Fernandez-Fournier dari University of British Columbia di Vancouver, Kanada bersama rekannya membuat penemuan mengerikan di Amazon Ekuador.
Mereka menemukan bahwa spesies tawon Zatypota yang sebelumnya tidak dikenal dapat memanipulasi laba-laba dari spesies Anelosimus eximius hingga tingkat yang belum pernah disaksikan para peneliti sebelumnya di alam.
Laba-laba eximius adalah hewan sosial yang lebih suka berkelompok, tidak pernah menyimpang terlalu jauh dari koloninya. Namun, ilmuwan menemukan kalau spesies yang terinfeksi larva Zatypota ini menunjukkan perilaku aneh, meninggalkan koloni mereka untuk menenun jaring seperti kepompong yang berputar rapat di lokasi terpencil.
3. The Reanimated Virus (Virus yang Dihidupkan Kembali)
Menghidupkan kembali manusia yang sudah mati mungkin menjadi hal yang sering didengar. Namun, hal itu menjadi sebuah misteri yang belum pernah terjadi.
Pada tahun 2014, para peneliti dari Center National de la Recherche Scientifique di Aix–Marseille Université di Prancis menggali organisme menarik dari permafrost Siberia: apa yang disebut virus raksasa, berusia sekitar 30.000 tahun, yang mereka beri nama Pithovirus sibericum.
Virus raksasa disebut demikian karena, meskipun masih kecil, mereka mudah terlihat di bawah mikroskop. Namun ada hal lain yang membuat P. sibericum menonjol. Ini adalah virus DNA yang mengandung sejumlah besar gen tepatnya sebanyak 500.
Hal ini sangat kontras dengan virus DNA lainnya, seperti human immunodeficiency virus (HIV), yang hanya berisi sekitar 12 gen secara keseluruhan.
Ukuran virus raksasa, serta fakta bahwa mereka mengandung sejumlah besar DNA, dapat membuat mereka sangat berbahaya, jelas para peneliti yang menemukan P. sibericum karena mereka dapat bertahan untuk waktu yang sangat lama.
Ketika virus itu dihidupkan kembali, P. sibericum hanya menginfeksi amoeba organisme uniseluler kuno tetapi untungnya bukan manusia atau hewan lain. Namun Claverie dan Abergel memperingatkan bahwa mungkin ada virus raksasa serupa yang terkubur di dalam lapisan es yang terbukti berbahaya bagi manusia.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: