Kasus pembunuhan siswi SMP di Palembang yang dirudapaksa anak di bawah umur. (Instagram/ctd.insider)
INDOZONE.ID - Kasus kematian seorang siswi SMP di Palembang, Sumatera Selatan usai dirudapaksa oleh 4 orang yang di antaranya anak di bawah umur.
Pihak kepolisian di Palembang, Sumatera Selatan membeberkan kondisi akhir dari jasad AA (13), siswi SMP yang ditemukan tewas usai diperkosa bergilir oleh empat remaja dibawah umur.
Salah satu lukanya akibat penyiksaan yang sempat dilakukan oleh para pelaku.
Diberitakan sebelumnya, jasad seorang siswi SMP ditemukan pada Minggu, 1 September 2024 disebuah kuburan Cina di Palembang.
Baca Juga: 6 Insiden Tragis 'September Hitam' di Indonesia: Dari Pembunuhan Munir hingga Tragedi PKI
Hasil akhir penyidikan polisi, korban diperkosa oleh kekasihnya bersama tiga rekan dari pelaku, menurut keterangan polisi.
Konferensi Pers di Polresta Palembang kasus kematian siswi SMP. (ANTARA)
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Haryo Sugihhartono menyebut peristiwa ini bermula saat pelaku IS (16) yang merupakan pacar korban menjebak korban dengan ajakan menonton pertunjukan kuda kepang.
Kemudian, IS dan tiga rekannya mengajak korban untuk berjalan-jalan ke tempat sepi yakni di area TPU.
"Di tempat sepi di area pemakaman dan mendekati tempat kremasi, disinilah terjadi tindakan pertama, tindakan penyiksaan, pembekapan kemudian dilanjutkan tindakan pencabulan dan pemerkosaan," kata Kombes Haryo seperti dikutip pada Jumat (6/9/2024).
Baca Juga: Tega! Kisah Josef Fritzl yang Kurung dan Rudapaksa Putrinya selama 24 Tahun di Ruang Bawah Tanah
Pembekapan dilakukan dengan tujuan untuk melemahkan korban. Akibat dari pembekapan itu, korban mengalami pecah pembuluh darah.
"Tersangka membekap mulut dan hidung dibantu tiga rekanya memegangi tangan dan kaki menyebabkan korban tidak bisa melakukan tindakan yang lain termaus habis nafas pada akhirnya berdampak pecahnya pembuluh darah karena menahan satu kekuatan dari para tersangka memegangi kaki, tangan dan mebekap mulutnya," ungkap Haryo.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/fakta.indo, Wawancara