Kamis, 11 JULI 2024 • 07:00 WIB

Raden Wijaya: Pendiri Kerajaan Majapahit dan Pahlawan Nusantara yang Jadi Lambang Universitas Brawijaya

Author

Eros Meliyani

INDOZONE.ID - Raden Wijaya merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Nusantara, dikenal sebagai pendiri Kerajaan Majapahit yang menjadi salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara.

Raden Wijaya dikenal juga dengan gelar Prabu Wijaya. Gelar ini diberikan kepadanya setelah ia mendirikan Kerajaan Majapahit dan menjadi raja pertamanya.

Gelar "Prabu" merupakan salah satu gelar kehormatan yang digunakan untuk menyebut seorang raja atau penguasa dalam tradisi Jawa pada masa itu. Sehingga, Raden Wijaya sering disebut sebagai Prabu Wijaya dalam berbagai sumber sejarah.

Baca Juga: Kengerian Gerbong Maut Kereta Api Kuno di Museum Brawijaya, Ada Hantu Tahanan Penjajah?

Raden Wijaya lahir dengan nama Nararya Sanggramawijaya. Ia adalah cucu dari Mahisa Cempaka, seorang bangsawan dari Kerajaan Singhasari. Nama "Raden" merupakan gelar kehormatan bagi para bangsawan di Jawa.

Sejak kecil, Raden Wijaya tumbuh dalam lingkungan kerajaan dan mendapatkan pendidikan serta latihan militer yang baik.

Raden Wijaya memiliki hubungan dekat dengan Kertanegara, raja terakhir Singhasari. Pada masa kejayaan Singhasari, Kertanegara mengirim ekspedisi Pamalayu ke Sumatra untuk menguasai Melayu (Sriwijaya).

Pada saat itu, Raden Wijaya mendapat kepercayaan dari Kertanegara dan diberi tanggung jawab di wilayah tertentu.

Kudeta Jayakatwang

Pada tahun 1292, Jayakatwang yang merupakan seorang adipati Kediri, memberontak melawan Kertanegara dan berhasil menaklukkan Singhasari.

Kertanegara terbunuh dalam serangan tersebut. Raden Wijaya berhasil melarikan diri dan mencari perlindungan di desa Madura.

Dengan bantuan Arya Wiraraja, seorang penguasa Madura yang bijaksana, Raden Wijaya merencanakan pembalasan.

Pendirian Majapahit

Setelah melarikan diri, Raden Wijaya mendapatkan izin dari Jayakatwang untuk membuka lahan baru di hutan Tarik. Di sana, ia mendirikan desa yang kemudian berkembang menjadi pusat kekuatan baru yang dikenal sebagai Majapahit.

Dengan strateginya, Raden Wijaya mulai mengumpulkan kekuatan untuk merebut kembali kekuasaan.

Kedatangan Bangsa Mongol

Pada tahun 1293, armada Mongol yang dikirim oleh Kubilai Khan tiba di Jawa untuk menghukum Kertanegara karena menolak tunduk pada Kekaisaran Mongol.

Raden Wijaya melihat ini sebagai kesempatan. Ia bersekutu dengan Mongol untuk menggulingkan Jayakatwang.

Setelah Jayakatwang dikalahkan, Raden Wijaya kemudian berbalik melawan Mongol dan berhasil mengusir mereka dari Jawa.

Penobatan sebagai Raja

Pada tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.

Ia berhasil menyatukan wilayah-wilayah di sekitar Jawa dan memulai era kejayaan Majapahit. Kerajaan ini kemudian berkembang pesat dan menjadi pusat perdagangan serta budaya di Asia Tenggara.

Meskipun berhasil mendirikan kerajaan yang kuat, Raden Wijaya menghadapi berbagai tantangan. Beberapa bangsawan yang merasa tidak puas dengan kekuasaannya melakukan pemberontakan, namun berhasil ditumpas.

Kemampuannya dalam mengelola konflik internal dan eksternal menjadikan Majapahit semakin kokoh.

Akhir Kehidupan

Raden Wijaya meninggal pada tahun 1309. Ia digantikan oleh putranya, Jayanegara. Raden Wijaya dikenang sebagai pendiri dan raja yang berhasil menegakkan kerajaan Majapahit.

Warisan Raden Wijaya adalah fondasi bagi Kerajaan Majapahit, yang menjadi salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah Nusantara.

Baca Juga: Fakta Sejarah Pasukan Bhayangkara, Tentaranya Kerajaan Majapahit Cikal Bakal Kopassus di TNI

Majapahit terkenal dengan kemakmuran dan kekuasaannya yang meliputi sebagian besar wilayah Asia Tenggara, serta kontribusinya terhadap perkembangan budaya dan perdagangan di kawasan tersebut.

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Kakawin Negarakertagama

Author

Victor Median

Editor

Eros Meliyani

ZCreators

BERITA TERKAIT

Dies Natalis ke-59, Ini Sederet Fakta Menarik Sejarah Berdirinya Universitas Brawijaya

Ramalan