Penampakan awan berbentuk UFO di Jayapura yang dikaitkan dengan gempa (TikTok/gobai_lana)
Kemunculan awan berbentuk UFO di langit Jayapura, Papua viral dan membuat heboh netizen. Banyak yang mengaitkan kejadian alam ini dengan peristiwa gempa di Turki.
Seperti yang terlihat di akun TikTok @gobai_lana, awan berbentuk UFO tersebut tampak jelas terbentuk di langit, tepat di atas rumah warga.
"Tuhan Lindungilh negri ku," keterangan dalam video tersebut, seperti dikutip Indozone, Sabtu (11/2/2023).
Baca juga: Geger Awan Mirip Piring Terbang Sebelum Gempa Turki, Jadi Pertanda tapi Gak Disadari?
Banyak warganet yang mengait-ngaitkan fenomena alam tersebut dengan penampakan awan berbentuk UFO di langit Turki sebelum gempa terjadi.
"Sama kejadiannya berarti seperti di Turki, sebelum gempa," komentar leogir***.
"Tuhan yesus Sa bayangkan turki punya," ungkap one lo***.
"Yang awan warna merah tu benaran ya guys kejadiannya di Bursa Turki dan di beberapa kota di Turki," sambung EllO***.
"Hampir sama. Knp akhir'ini bencana selalu menerpa," beber Maria_Kristining***.
@gobai_lana Tuhan Lindungilh negri ku #fyp
? suara asli - seto_buntel69 - seto_buntel69
Sementara itu, terkait dengan viralnya awan berbentuk UFO ini, Kepala BMKG Wilayah V Jayapura mengatakan, awan tersebut dikenal dengan awan Lenticularis.
Dikutip dari ANTARA, Kepala BMKG, Yustus Rumakiek mengatakan, awan Lenticularis berbentuk mirip seperti lensa atau piring yang terbentuk karena angin yang berembus sejajar dengan permukaan bumi.
Baca juga: Viral Awan Berbentuk UFO Muncul di Langit Turki, Ada Campur Tangan Alien?
Tapi, awan mendapat hambatan dari objek tertentu seperti pegunungan, sehingga membuat arus udara bergerak naik secara vertikal.
Jika udara naik dan mengandung banyak uap air serta bersifat stabil, maka saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung, uap air tersebut akan mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung.
Awan lenticular mengindikasikan adanya aliran udara tidak beraturan (turbulensi) yang kuat di lapisan atmosfer, sehingga sangat berbahaya bagi penerbangan.
"Awan ini terbentuk murni fenomena meteorologis (cuaca) dan tidak ada kaitannya dengan gempa bumi seperti yang beredar di masyarakat saat ini, fenomena baru muncul sekali ini saja di wilayah Jayapura," terang Yustus.
Sebelumnya, penampakan awan bewarna jingga kemerahan muncul di langit Turki pada 19 Januari 2023.
Banyak yang menyebut, kemunculan awan tersebut menjadi sebuah pertanda musibah gempa yang mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 lalu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: