Pada 11 Maret 2011, tepat hari ini 11 tahun lalu, Gempa berkuatan 9,0 yang mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 10 meter melanda lepas pantai Semenanjung Oshika, pantai timur Tohoku, Jepang.
Musibah ini tercatat sebagai gempa terparah dalam sejarah yang mengguncang Jepang dan termasuk salah satu dari empat gempa terbesar di dunia sejak pencatatan gempa modern dimulai.
Kala itu, sebelum gempa utama mengguncang, gempa diawali dengan guncangan berkekuatan 7,2 SR pada 9 Maret. Lalu gempa susulan terjadi sebanyak tiga kali di hari yang sama dengan kekuatan di atas 6 SR.
Diketahui, gempa tersebut berpusat sekitar 40 kilometer dari pusat gempa yang akan terjadi pada 11 Maret.
Sekitar satu menit sebelum gempa, alarm Peringatan Dini Gempa yang sudah terhubung ke sekitar 1.000 seismoeter di Jepang mengirimkan peringatan ke televisi.
Pada 11 Maret 2011 sekitar pukul 14.46 waktu setempat, gempa besar pun mengguncang. Awalnya, kekuatan gempa tersebut dilaporkan sebesar 7,9 SR, namun peringatan tsunami JMA mengatakan berkekuatan 8,8 SR hingga akhirnya ditetapkan sebesar 9,0 SR.
Tak lama setelah gempa mengguncang, gelombang tsunami pun mulai terlihat di dekat pesisir prefektur Miyagi. Gelombang yang diperkirakan setinggi 10 meter itu telah menyapu perumahan warga yang berada di pesisir pantai.
Tsunami juga menghantam lima prefektur lainnya, salah satunya prefektur Iwate, di mana gelombang tsunami setinggi empat meter menerjang daerah tersebut.
Berdasarkan laporan Japanes National Police Agency (JNPA), gempa dan tsunami ini telah menewaskan sebanyak 15.269 jiwa dan 8.526 lainnya hilang. Dikhawatirkan, jumlah korban tewas sebenarnya jauh lebih banyak dari yang tercatat.
Diketahui, peringatan tsunami tidak hanya ada di Jepang, tetapi juga sedikitnya 20 negara yang berada di seluruh pantai Pasifik Amerika dari Alaska hingga Chili.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: