Pak Putra langsung mundur ketakutan, hampir jatuh. Tapi sebelum dia bisa ngapa-ngapain, sosok itu lenyap cuma ninggalin bau anyir yang nusuk banget.
Malam itu, Pak Putra nggak bisa tidur. Wajah hancur wanita itu terus muncul di kepalanya.
Baca Juga: Fakta Kisah Seram di Balik Mitos Bundaran FT UGM: Nyanyi Gugur Bunga dan Penunggu yang Mengintai
Besoknya, Pak Putra cerita ke Pak Darman, sesepuh desa yang dihormatin banyak orang.
Denger cerita itu, Pak Darman langsung terdiam. Lalu dia cerita soal kisah lama yang udah hampir dilupain orang.
Dulu banget, ada seorang gadis bernama Sari. Cantik, baik, dan disukai banyak orang.
Tapi nasibnya tragis, dia ditemukan meninggal di dalam sumur tua itu, dengan luka-luka yang mengenaskan.
Orang-orang percaya, dia jadi korban dari sebuah kejahatan. Sejak saat itu, arwahnya dipercaya jadi penunggu sumur, nunggu keadilan yang nggak pernah datang.
Nah ternyata, setelah pertemuan Pak Putra sama arwah Sari, hidupnya nggak pernah sama lagi.
Setiap malam, Pak Putra sering denger suara tangisan dari luar rumah. Dia juga sering mimpi buruk.
Tapi yang paling parah terjadi suatu malam, ketukan keras di pintu rumahnya bikin dia kebangun. Waktu dibuka, nggak ada siapa-siapa.
Tapi di depan pintu, ada jejak kaki basah yang menuju ke dalam rumahnya. Dan waktu dia nengok ke cermin, wanita itu ada di belakangnya. Senyum lebar, mulut robek, mata kosong. Pak Putra hampir pingsan.
Wanita itu cuma bilang satu kalimat: “Namaku Sari. Aku cuma mau keadilan.”
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube