Lalu, perlahan, macan itu berubah wujud menjadi sosok manusia berjubah putih. Wajahnya tenang, sorot matanya dalam.
Ia tersenyum pada sang raja dan berkata, "Paduka Prabu, kau telah lulus ujian. Ini bukan tentang siapa yang paling kuat, tapi siapa yang paling bijaksana."
Baca Juga: Misteri Bayi Bajang dari Hutan Angker: Kutukan Tangisan yang Menghantui Desa Waringin Jati
Sebagai tanda kelulusan dari ujian gaib tersebut, sosok Macan Putih memberikan sebuah mustika berbentuk batu putih bercahaya.
“Gunakanlah ini untuk menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia gaib. Jangan biarkan kekuasaan mengalahkan kebaikan.”
Prabu Siliwangi menerima mustika itu dengan penuh hormat.
Sejak saat itu, Kerajaan Pajajaran semakin makmur. Rakyat hidup dalam kedamaian, dan alam dijaga dengan penuh cinta.
Mustika itu pun disimpan di tempat paling sakral kerajaan, dijaga ketat karena dipercaya membawa berkah bagi tanah Sunda.
Baca Juga: Kisah Mistis Hajatan Gaib: Dijadikan Pengantin Makhluk Hutan
Ilustrasi Kisah Mistis Prabu Siliwangi Melawan Macan Putih.
Kisah mistis Prabu Siliwangi melawan Macan Putih bukan cuma soal duel epik di tengah hutan.
Lebih dari itu, ini adalah cerita tentang bagaimana seorang pemimpin sejati bukan yang paling kuat secara fisik, tapi yang mampu menundukkan egonya dan paham makna kehidupan.
Di era modern seperti sekarang, cerita horor ini bisa jadi pengingat bahwa manusia harus hidup selaras dengan alam.
Bahwa kekuasaan tanpa kebijaksanaan hanya akan membawa kehancuran.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube