Ilustrasi Mitos Kematian di Selasa Kliwon.
INDOZONE.ID - Bagi masyarakat Jawa, beberapa malam tertentu sering dianggap memiliki nuansa mistis, salah satunya adalah hari Selasa Kliwon.
Kematian di Selasa Kliwon dipercaya menyimpan banyak misteri dan bahkan dianggap lebih angker dibandingkan Jumat Kliwon yang sudah terkenal.
Dalam kalender Jawa, setiap hari dan pasaran memiliki nilai dan energi tersendiri. Selasa memiliki neptu 3 dan Kliwon memiliki neptu 8, jika dijumlahkan menjadi 11. Kombinasi ini dikenal dengan istilah "Anggara Kasih".
Baca Juga: Kaleidoskop Fakta dan Mitos 2024: Ada Tragedi Nahas, Horor, hingga Sejarah
"Anggara" berarti Selasa dan dikaitkan dengan energi sekti (kekuatan), sedangkan "Kasih" (Kliwon) dikaitkan dengan energi kasih (cinta).
Gabungan energi kekuatan dari Selasa dan kasih dari Kliwon ini dipercaya menciptakan malam yang sangat sakral, dengan potensi energi positif dan negatif yang besar.
Kematian yang terjadi di malam Selasa Kliwon sering dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan yang berkembang di masyarakat Jawa, di antaranya:
Orang yang meninggal pada Selasa Kliwon dianggap memiliki kekuatan magis, sehingga menjadi sasaran bagi pelaku ilmu hitam untuk dijadikan tumbal dalam ritual pesugihan atau keperluan mistis lainnya.
Karena itu, kuburan orang yang meninggal pada hari tersebut biasanya dijaga dengan ketat, bahkan makam permanen seringkali dibangun secepatnya.
Baca Juga: Mengenal Mitos Krampus, Sosok Mistis 'Evil Santa' dari Tradisi Eropa Saat Natal
Ada kepercayaan bahwa arwah orang yang meninggal di Selasa Kliwon sulit untuk tenang dan cenderung gentayangan.
Energi kuat pada hari tersebut diyakini menyebabkan arwah sulit melepas diri dari dunia fana, sehingga tetap berada di sekitar tempat tinggal atau kuburannya.
Mitos yang lebih ekstrem menyebutkan bahwa kematian pada Selasa Kliwon bisa menjadi tumbal yang mengundang kematian anggota keluarga lainnya untuk menyusul dalam jangka waktu dekat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Primbon Jawa