Kategori Berita
Media Network
Minggu, 27 AGUSTUS 2023 • 21:05 WIB

3 Mitos Gunung Bawakaraeng, Salah Satunya Kisah Horor yang Paling Melegenda!

Gunung Bawakaraeng

INDOZONE.ID - Indonesia memiliki beragam Gunung yang indah, salah satunya  yang berada di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Gunung ini juga menjadi salah satu tujuan favorit di Kalangan Pendaki lokal maupun luar daerah.

Ketinggian Gunung Bawakaraeng mencapai 2.840 meter di atas permukaan laut (mdpl) sehingga menjadikan gunung ini, termasuk salah satu gunung yang tertinggi di Sulawesi Selatan.

Di lereng gunung ini terdapat wilayah ketinggian Malino, tempat wisata terkenal di Sulawesi Selatan.

Secara ekologis gunung ini memiliki posisi penting karena menjadi sumber penyimpan air untuk Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, dan Kabupaten Sinjai.

Baca Juga: Filosofi Nasi Tumpeng: Ikon Khas Hari Kemerdekaan dan Simbol Gunung Mahameru

Arti Nama Gunung Bawakaraeng

Gunung Bawakaraeng memiliki arti tersendiri bagi masyarakat sekitar. Kata ‘Bawa’ artinya Mulut, sementara ‘Karaeng’ artinya Tuhan. Sehingga Gunung Bawakaraeng diartikan sebagai Gunung Mulut Tuhan.

Sehingga diartikan bahwa Bawakaraeng adalah salah satu sumber kehidupan yang diberikan sang Batara kepada manusia.

Nama tersebut kemungkinan diambil karena tanah di sekitar Gunung Bawakaraeng yang sangat subur. Tanah di sekitar gunung Bawakaraeng dapat ditempati bercocok tanam sepanjang tahun, baik musim penghujan maupun musim kemarau.

Gunung Bawakaraeng

Mitos Gunung Bawakaraeng

Gunung yang menjadi tempat puncak favorit di kalangan para pendaki ini, ternyata menyimpan beberapa mitos yang sangat populer bagi para pendaki hingga warga sekitar. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut mitos yang berkembang seputar Gunung Bawakaraeng.

Baca Juga: Misteri Keindahan Gunung Latimojong Dijuluki Sebagai Atap Sulawesi, Konon Banyak Penghuninya

1. Ritual Haji Bawakaraeng

Penganut sinkretisme di wilayah sekitar gunung ini meyakini Gunung Bawakaraeng sebagai tempat pertemuan para wali.

Para penganut keyakinan ini juga menjalankan ibadah haji di puncak Gunung Bawakaraeng setiap musim haji atau bulan Zulhijjah, bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.

Tepat tanggal 10 Dzulhijjah, mereka melakukan salat Idul Adha di puncak Gunung Bawakaraeng atau di puncak Gunung Lompobattang.

Ritual haji dimulai pada saat salat Idul Adha di Gunung Bawakaraeng. Beberapa sesajen dibawa warga seperti gula merah, kelapa, daun sirih dan juga pinang.

Selain itu, Warga juga melakukan ritual dengan melepas hewan ternak. Biasanya yang dilepas adalah ayam dan kambing. Pendaki dapat menangkap ayam tersebut untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Penuh Kisah Mistis, Gunung Bromo Merupakan Kerajaan Gaib Para Dewa hingga Bisikan Misterius di Hamparan Pasir

Gunung Bawakaraeng

2. Pasar Anjaya

Cerita mistis yang paling populer selanjutnya di kalangan para pendaki Gunung Bawakaraeng adalah Pasar Anjaya atau Pasar Hantu.

Lokasinya berada di tanah lapang yang terletak di antara Gunung Bawakaraeng dan Lompobattang.

Warga setempat menyebut Pasar Anjaya adalah pasar hantu atau tempat berkumpulnya jin. Pendaki disarankan untuk tidak mendirikan tenda di lokasi Pasar Anjaya.

Baca Juga: Mitos Pasar Bubrah: Pusat Transaksi Makhluk Gaib di Puncak Gunung Merapi

Lokasi pasar memang terlihat berbeda karena dikelilingi pepohonan, namun pada titik yang dimaksud tidak satu pun pohon yang tumbuh.

Cerita keanehan hingga suara keramaian akan terdengar tanpa bisa disaksikan jika nekat mendirikan tenda di lokasi pasar.

3. Hantu Nino

Hantu Nino menjadi salah satu legenda paling populer di kalangan pendaki Gunung Bawakaraeng. Kabarnya, Nino adalah pendaki wanita yang mengalami nasib naas saat mendaki.

Cerita tentang Nino dimulai di era tahun 80-an yakni masa-masa awal pendakian Gunung Bawakaraeng.

Sebutan Nino diberikan karena tidak ada satu orang pun yang tahu identitas asli wanita yang ditemukan tergantung di sebuah pohon besar di pos 3 jalur pendakian.

Baca Juga: Jalur Gunung Tugel Banyumas: Mitos dan Keangkeran di Balik Jalur Tengkorak

Hantu Nino disebut sering menampakkan diri pada bulan purnama. Sejumlah pendaki juga mengaku tas carelnya tiba-tiba berat saat melewati pos 3, khususnya yang menggunakan karel berwarna merah.

Bahkan hantu Nino disebut-sebut sering membuat pendaki tersesat, apabila berbuat yang aneh-aneh di sepanjang jalur pendakian.

Writer: Ananda Fachreza Lubis


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

Tags hantu
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

3 Mitos Gunung Bawakaraeng, Salah Satunya Kisah Horor yang Paling Melegenda!

Link berhasil disalin!