INDOZONE.ID - Sebuah studi baru-baru ini mengungkap keunikan perilaku tidur penguin chinstrap, salah satu spesies yang hidup di kawasan ekstrem dekat Antartika.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal Science ini menemukan bahwa hewan unik tersebut, mengambil ribuan tidur siang singkat setiap harinya untuk bertahan hidup di lingkungan yang penuh tantangan.
Menurut hasil penelitian, penguin chinstrap tidur dalam ribuan micro-naps atau tidur singkat setiap hari, yang masing-masing hanya berlangsung beberapa detik.
Para ilmuwan mencatat bahwa saat bersarang di Pulau King George, penguin ini mengatur pola tidur mereka secara unik, berbeda tergantung pada aktivitas darat atau laut.
Di laut, penguin chinstrap hanya menggunakan 3% waktu mereka untuk beristirahat.
Sebaliknya, ketika berada di darat, mereka tidur dalam siklus cepat hingga 600 kali tidur singkat per jam.
Meskipun koloni penguin sering kali bising dan terdapat ancaman predator, mereka tetap berhasil mendapatkan waktu istirahat ini untuk memulihkan energi.
Lingkungan Antartika yang dingin dan menantang, memaksa penguin chinstrap untuk mengembangkan strategi bertahan hidup yang luar biasa.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Ngengat Elang Kolibri: Sang Penerbang Cepat dari Okinawa Jepang
Tidur yang terfragmentasi ini diduga merupakan adaptasi evolusi, yang memungkinkan mereka menjaga keseimbangan antara kebutuhan istirahat dan kewaspadaan terhadap ancaman eksternal.
Para peneliti menyebut bahwa pola tidur ini adalah bentuk adaptasi yang sangat efisien, terutama selama musim bersarang.
Selama periode ini, penguin bergantian antara tugas mengerami telur di sarang dan mencari makanan di laut.
Di laut, mereka harus waspada terhadap predator seperti anjing laut macan tutul, sementara di darat, mereka tetap menghadapi gangguan dari sesama penguin di koloni.
Fakta Penguin Chinstrap lainnya mengungkapkan, mereka dapat bertahan hidup dengan pola tidur yang begitu terfragmentasi menjadi salah satu fokus utama penelitian ini.
Para ahli mencatat bahwa meskipun tidur singkat ini tampak tidak signifikan, ini memiliki dampak besar pada kemampuan penguin untuk tetap aktif dan waspada.
Tidur singkat selama beberapa detik secara kumulatif memberikan manfaat yang sama seperti tidur panjang.
Dalam kondisi ekstrem, strategi ini memungkinkan penguin untuk menghemat energi dan tetap produktif tanpa kehilangan kewaspadaan.
Riset ini dilakukan dengan memantau pola tidur penguin chinstrap di Pulau King George, yang terletak di dekat Antartika.
Peneliti menggunakan alat khusus untuk mencatat aktivitas otak dan fisik penguin, selama mereka berada di laut maupun darat.
Pengamatan ini menunjukkan bahwa saat di darat, penguin mampu "mematikan" sebagian kecil otak mereka untuk beristirahat singkat, meskipun berada di lingkungan yang berisik.
Hal ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana spesies ini bertahan hidup di lingkungan yang penuh tekanan.
Baca Juga: Fakta Menarik Burung Kormoran Jambul Ganda: Si Penguasa Air dan Langit
Berbeda dengan manusia yang membutuhkan tidur berkualitas selama 7-8 jam setiap hari, penguin chinstrap menunjukkan fleksibilitas luar biasa dalam memenuhi kebutuhan tidur mereka.
Bahkan dengan tidur singkat yang terfragmentasi, penguin ini tetap mampu menjaga performa tubuh dan menjalankan tugas penting seperti berburu makanan dan menjaga telur.
Para peneliti menyebutkan bahwa pola tidur ini serupa dengan beberapa spesies burung lain yang juga menggunakan teknik unihemispheric sleep, di mana satu bagian otak tidur sementara bagian lain tetap aktif untuk waspada terhadap bahaya.
Hasil penelitian ini memberikan wawasan baru tentang adaptasi hewan di lingkungan ekstrem.
Selain itu, studi ini juga dapat memberikan inspirasi bagi penelitian tentang kebutuhan tidur manusia dalam kondisi yang menantang, seperti misi ruang angkasa atau pekerjaan dengan jam kerja yang panjang.
Penguin chinstrap dikenal sebagai salah satu spesies penguin yang paling tangguh.
Mereka dapat bertahan hidup di kawasan Antartika yang dingin dengan suhu ekstrem, angin kencang, dan sumber makanan yang terbatas.
Dengan tubuh berukuran sedang dan garis hitam khas di bawah dagunya, penguin ini tidak hanya menarik perhatian karena penampilannya, tetapi juga karena kemampuan mereka beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang keras.
Riset tentang pola tidur penguin chinstrap mengungkap keajaiban adaptasi alam yang luar biasa.
Dengan mengambil ribuan tidur siang singkat setiap hari, spesies ini berhasil menjaga keseimbangan antara kebutuhan istirahat dan kewaspadaan terhadap lingkungan.
Penemuan ini tidak hanya menambah wawasan kita tentang kehidupan hewan di Antartika, tetapi juga memberikan inspirasi bagi manusia tentang pentingnya fleksibilitas dan adaptasi dalam menghadapi tantangan.
Penguin chinstrap, dengan segala keunikannya, adalah bukti nyata daya tahan hidup di alam liar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Journal Science