Ilustrasi hukuman untuk para pelaku. (freepik.com)
Tiga anggota gereja yang terlibat dalam penyiksaan tersebut kini menghadapi persidangan atas tuduhan penyiksaan anak yang menyebabkan kematian. Sang ibu korban juga turut didakwa karena kelalaian dalam merawat anaknya.
Sementara itu, pemimpin paduan suara membantah sebagian besar tuduhan yang diarahkan kepadanya. Tersangka lainnya juga mengklaim bahwa mereka tidak memiliki niat untuk melakukan kejahatan.
Demikian rangkuman kasus remaja tewas di Gereja Incheon setelah disiksa secara brutal oleh para anggota Gereja. Tragedi ini mencerminkan kekejaman yang dapat terjadi di bawah kedok agama dan ketidakpedulian terhadap kesehatan mental.
Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya perawatan medis yang tepat dan pengawasan terhadap tindakan kekerasan, terutama di lingkungan yang seharusnya melindungi dan mendukung anggotanya.
Sidang lanjutan akan menjadi penentu keadilan bagi korban dan menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental dan fisik anak-anak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Koreaboo.com