Arab Saudi yang biasa diselimuti iklim gurun, tiba-tiba saja diselimuti salju di wilayah Pegunungan Tabuk usai terjadi penurunan suhu yang sangat ekstrem dalam semalam.
Video hujan salju hingga membuat para warga merayakan fenomena tersebut tersebar luas di media sosial.
Tampak pemandangan Jabal Al-Lawz yang mengesankan, yang terletak di barat laut negara Kerajaan, tertutup salju seperti yang dikutip dari Arabnews.
Beberapa pendaki sangat antusias untuk memotret pemandangan dan menikmati suasana, dan ada komentar gembira dari warga Tabuk, sementara mereka yang berada di daerah lain memandang iri saat salju menutupi puncak gunung.
Warga Saudi menggunakan platform media sosial kemudian mengekspresikan kegembiraan dan kegembiraan mereka pada cuaca musim dingin.
“Setiap tahun, hujan salju membawa turis dari seluruh Kerajaan ke Tabuk, dan sementara pandemi COVID-19 berarti lebih sedikit pengunjung dari biasanya tahun ini," tulis pengguna Twitter.
Mereka mengatakan beberapa orang berkendara dari Qatar untuk mengabadikan salju di kamera.
“Orang-orang kami di Qatar tidak percaya bahwa pemandangan hujan salju yang mempesona ada di Kerajaan,” kata seorang warga negara Qatar muncul dalam klip video di Twitter dari Jabal Al-Lawz
Yang lain menulis: “Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Daerah Tabuk perlu dikembangkan pemerintah sebagai tempat wisata untuk keuntungan negara. Ini bisa menjadi tujuan menarik yang luar biasa bagi wisatawan tidak hanya dari dalam Kerajaan tetapi juga untuk negara-negara GCC lainnya terutama pada saat ini di tahun ini.”
“Pemandangan yang menakjubkan, seperti ada di negara Eropa. Saya tidak yakin itu bahkan di sini," kata yang lain.
Sementara itu Pusat Meteorologi Nasional telah memperkirakan, dalam laporan cuacanya, bahwa badai petir disertai angin kencang di Asir, Jazan, Madinah, Hail, perbatasan utara dan Al-Jawf, serta wilayah Tabuk, di mana akan terjadi lebih banyak turun salju.
Dilansir dari Newsweek, salju turun justru dijelaskan sebagai peristiwa yang biasa dan diketahui banyak warga Saudi. Karena wilayah Utara yang merupakan lokasi Kota Tabuk sudah terbiasa turun salju.
Kondisi iklim ini tampak berbeda dengan wilayah Arab Saudi yang lebih banyak cenderung hangat, bahkan dianggap panas karena bisa mencapai 50 derajat Celsius, ternyata pada malam hari bisa turun hingga di bawah 0 derajat.
Selain itu di beberapa wilayah bagian barat, seperti daerah Tabuk, peristiwa hujan salju ternyata adalah peristiwa yang sering terjadi, bahkan hampir tiap tahun terjadi.
Tabuk atau dalam bahasa lokal disebut Tabouk adalah ibu kota provinsi Tabuk, Arab Saudi, yang berada di bagian barat laut. Kota ini berbatasan dengan Yordania berbatasan dengan Laut Merah.
Letak geografis ini mempengaruhi cuaca di Tabuk. Khususnya terkait perbedaan musim panas dan musim dingin yang bisa sangat ekstrem.
Musim panas berlangsung selama 5 bulan, yakni mulai dari Mei sampai Oktober. Sedangkan pada musim dingin terjadi sekitar 2,9 bulan, biasanya bermula November sampai Februari.
Ketika salju turun di wilayah Tabuk, tepatnya di Jabal al-Lawz (Gunung Lawz) yang berarti Gunung Almond karena di sana banyak ditemukan pohon Almond, maka gunung itu biasanya diselimuti salju.
Kisaran waktu hujan salju tersebut, bisa di antara bulan Desember hingga Februari, namun dengan kadar rataan salju yang berbeda-beda.
Tahun ini, memang dianggap salah satu yang ekstrem di daerah itu. Apalagi, turun salju di Tabuk ini terjadi tepat di pergantian tahun.
Sejatinya, pada 14 Januari 2016 juga pernah terjadi hujan salju di Saudi. Lalu pada awal tahun 2021 juga terdapat hujan salju di daerah Arab.
Ini menandakan, fenomena salju memang bukan hal baru di Arab Saudi, tapi memang bukan sesuatu yang saban hari bisa dilihat.
Untuk itulah, beberapa warga Arab tampak menikmati momen Salju turun di Arab Saudi dan berbondong-bondong menuju wilayah Tabuk untuk melihat fenomena alam tersebut.
Artikel Menarik Lainnya:
- Pertahankan Harta dan Nyawa, Korban Begal Malah Jadi Tersangka Usai Bunuh Pelakunya
- Cerita Aktor Gong Yoo Ngaku Puas Terlibat Serial 'The Silent Sea' Bergenre Fiksi Ilmiah
- Ghislaine Maxwell, Sosok Dibalik Skandal Seks Milarder Jeffrey Epstein Divonis Bersalah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: