Kategori Berita
Media Network
Rabu, 30 AGUSTUS 2023 • 16:37 WIB

Usai Berhasil ke Kutub Selatan Bulan, India akan Luncurkan Misi ke Matahari Akhir Pekan Ini

Potret matahari tersenyum yang diambil NASA (Twitter/@NASASun)

INDOZONE.ID - Setelah berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa Chandrayaan-3 ke kutub selatan Bulan beberapa waktu lalu, kini Badan Antariksa India, ISRO bersiap meluncurkan misi ke matahari pada 2 September 2023 mendatang.

Seperti dilansir Live Science, observatorium misi tersebut yang diberi nama Aditya yang artinya ‘matahari’ dalam bahasa Sansekerta telah berada di lokasi peluncurannya di pulau Sriharikota, pantai timur India. Ini akan menjadi misi untuk mempelajari matahari pertama bagi negara itu.

Meskipun matahari telah dipelajari sejak lama, para ilmuwan masih bingung dengan bagaimana lapisan atmosfer terluarnya, yang dikenal sebagai corona dengan suhu terpanas, sekitar 1 juta derajat Celsius, lebih panas daripada permukaan matahari.

Baca Juga: Bukan Matahari, Ini Tempat Paling Panas yang Ada di Alam Semesta

Para peneliti hanya mengetahui sedikit tentang apa sebenarnya yang terjadi di matahari sebelum matahari melepaskan jilatan api matahari dan awan plasma besar yang disebut coronal mass ejections (CMEs) ke luar angkasa, dan terkadang menuju Bumi, dan bagaimana CME berakselerasi hingga kecepatan luar biasa mendekati piringan matahari.

Para ilmuwan berharap observatorium Aditya-L1 akan memberikan beberapa petunjuk mengenai misteri yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini.

Pesawat ruang angkasa tersebut diperkirakan akan lepas landas di atas roket empat tahap, yang dikenal sebagai Kendaraan Peluncuran Satelit Polar. Pertama akan menempatkan observatorium tersebut pada jalur melingkar yang stabil mengelilingi Bumi.

Baca Juga: Sederet Mitos Bunga Lotus, Dipercaya sebagai Bunga Sang Buddha dan Dewa Matahari

Setelah para ilmuwan yakin tujuh instrumen yang ada di dalamnya selamat dari peluncuran dalam kondisi baik, orbit melingkar pesawat ruang angkasa akan diperluas ke jalur berbentuk telur yang akan memulai perjalanan empat bulannya menuju tujuan akhirnya.

Observatorium tersebut pada akhirnya akan menuju ke tempat parkir di luar angkasa sekitar 1 juta mil (1,5 juta kilometer) dari Bumi, dan dari situlah observatorium tersebut akan mendapatkan pemandangan matahari tanpa gangguan.

Pos terdepan kosmik ini, yang disebut Earth-sun Lagrange Point 1 atau L1, juga merupakan rumah bagi Solar and Heliospheric Observatory, sebuah proyek oleh NASA dan Badan Antariksa Eropa yang telah mengawasi aktivitas matahari sejak tahun 1996.

Baca Juga: Fenomena Langka Hari Ini: Gerhana Matahari Hibrida, Ini Daftar Wilayah & Jadwal Terjadinya

Dari tujuh muatan yang ada di kapal Aditya, empat di antaranya dikhususkan untuk melihat matahari secara langsung. Ini termasuk dua spektrometer sinar-X yang akan mempelajari sifat-sifat jilatan api matahari, sebuah coronagraph yang akan mengambil gambar matahari secara terus menerus untuk mendeteksi pembentukan jilatan api di matahari dan instrumen keempat untuk mengukur radiasi matahari.

Di antara tiga instrumen sains yang tersisa, dua diantaranya dilengkapi untuk mempelajari angin matahari dan komponennya, sedangkan yang ketiga adalah magnetometer untuk mengukur medan magnet pada posisi pesawat ruang angkasa di L1, sesuai dengan rencana misi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Live Science

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Usai Berhasil ke Kutub Selatan Bulan, India akan Luncurkan Misi ke Matahari Akhir Pekan Ini

Link berhasil disalin!