Arkeolog temukan kerangka anak vampir abad ke-17.
INDOZONE.ID - Para arkeolog menemukan sisa-sisa kerangka yang diyakini sebagai anak vampir abad ke-17. Kerangka itu ditemukan dengan kondisi telungkup dan kaki digembok ke tanah.
Hal itu dilakukan dalam upaya untuk meredakan ketakutan penduduk desa, bahwa anak vampir tersebut tidak akan hidup kembali.
Arkeolog menyebut, anak vampir itu diperkirakan berusia 5 hingga 7 tahun. Kerangka vampir ditemukan di pemakaman massal di Desa Pień, Polandia.
Selain anak vampir, arkeolog juga menemukan seorang wanita vampir tahun lalu. Wanita vampir itu ditemukan dengan gembok yang terpasang di jempol kaki dan sabit di lehernya. Hal itu dilakukan orang-orang untuk memutuskan kepala vampir jika berusaha untuk bangkit dari kematian.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Kuburan Anak Kecil Abad ke-17 yang Dilengkapi dengan Jimat Anti-Vampir
Profesor arkeologi Dariusz Poliński dari Universitas Nicolaus Copernicus menyampaikan, dua vampir itu ditemukan hanya berjarak dua meter satu sama lain. Peneliti meyakini, tempat itu memang dipergunakan untuk mengubur hal-hal aneh atau orang yang tak diterima di pemakaman Kristen karena berbagai alasan.
Poliński mengungkap, mereka banyak menemukan hal-hal untuk mengusir vampir selama penggalian, salah satunya gembok segitiga.
Arkeolog temukan kerangka anak vampir abad ke-17.
Biasanya gembok segitiga ini digunakan karena beberapa alasan, seperti orang yang mungkin bersikap aneh dan menakutkan masyarakat, atau mereka mungkin menderita penyakit yang mempengaruhi kondisi fisik mereka.
"Mungkin juga ada orang yang meninggal dengan kekerasan dan tiba-tiba dalam keadaan yang aneh. Kematian mendadak sering dianggap sebagai sesuatu yang harus ditakuti orang," ujar Poliński seperti dilansir Insider, Jumat (11/8/2023).
Baca Juga: Mitos Bawang Putih yang Dipercaya Bisa Menolak Bala dan Pengusir Vampir
Poliński menambahkan, para arkeolog juga menemukan kumpulan tulang lepas di dekat kuburan anak itu, serta seorang wanita hamil dengan janin yang diperkirakan berusia sekitar 6 bulan.
Matteo Borrini, dosen utama antropologi forensik di Liverpool John Moore University, mengatakan bahwa praktik penguburan vampir adalah hal biasa di Eropa Kristen yang dimulai sejak abad ke-14.
Zaman dulu, orang-orang mengaitkan wabah vampir dengan kematian massal yang tidak dapat dijelaskan. Orang-orang berpikir vampir akan berburu dan membunuh anggota keluarga mereka terlebih dahulu, lalu berpindah ke tetangga dan orang lain di desa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Insider