Kategori Berita
Media Network
Rabu, 09 AGUSTUS 2023 • 13:03 WIB

Ini Alasan Kenapa Penyakit Kiriman Santet Tak Pernah Terdeteksi Medis, Ternyata Santet Ada Levelnya!

Ilustrasi orang kirim santet

INDOZONE.ID - Santet mungkin sudah sangat familiar di telinga orang Indonesia. Tapi pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa penyakit 'kiriman' seperti santet tidak pernah terdeteksi medis?

Anak indigo, Rendy Manggala dan Riyan Kamisa, serta mantan dukun santet, Ria Puspita, blak-blakan mengungkap ihwal santet hingga level-levelnya.

Dalam kanal YouTube Misteri Tapal Batas, Ria mengatakan bahwa santet sudah ada sejak zaman dulu. Perubahan zaman, kata Ria, membuat manusia berubah dalam hal mencari uang. Salah satunya bisa sampai menggunakan ilmu hitam.

"Ya memang ada dari zaman dulu sampai detik ini, ada (santet). Malah banyak orangtua yang bilang saat kamu menemui zamannya sudah terlalu canggih, di situ lah ilmu-ilmu hitam itu akan turun," kata Ria, seperti dikutip Indozone, Rabu (9/8/2023).

"Kenapa? Dedikasi manusia yang sekarang itu di otak mereka hanya menguangkan dan merajakan uang. Segala macam cara itu harus ada uang. Mereka yang tidak mampu mencari nominal tinggi, ya dia dengan cara ilmu hitam," sambungnya.

Baca Juga: Geger Temuan Foto Perempuan Ditusuk Jarum di Kuburan, Benarkah untuk Ritual Santet?

Level Santet

Dalam kesempatan yang sama, Rendy Manggala menjelaskan bahwa santet terdiri dari tiga level, yaitu skala kecil, menengah, dan atas, atau fatal.

Rendy mengatakan, santet dalam skala kecil yang bisa terdeteksi di medis, misalnya akan membuat sakit secara fisik seperti lumpuh.

Sedangkan santet level menengah, akan menyerang organ penting dalam tubuh korban, seperti paru-paru dan jantung. Sementara santet level atas atau fatal, bisa membuat korbannya meninggal.

"Santet sendiri pertama bisa dari skala kecil, skala menengah, dan skala atas atau fatal, bisa sampai korban itu meninggal," ungkap Rendy.

"Kalau dari level bawah, itu mungkin yang terasa ke medis hanya sebatas misalnya lumpuh. Skala menengah masuk ke dalam organ tubuh, bisa ke paru-paru, jantung, dan lainnya sesuai yang dibutuhkan," tambahnya.

Ilustrasi praktik santet

Ria mencontohkan, ketika seseorang merasakan sakit di bagian jantung, namun hasil MRI tidak terdiagnosa penyakit apa-apa.

Kondisi yang tidak terdeteksi medis itu, akan membuat korbannya mengonsumsi banyak obat untuk menghilangkan rasa sakit.

Baca Juga: Sejarah Kelam Pembantaian Dukun Santet di Banyuwangi, Diduga Ada Unsur Politik

Alhasil, si korban bisa meninggal dunia karena obat yang dikonsumsi dalam jumlah banyak, menggerogoti organ jantung. Padahal nyatanya, ada campur tangan ilmu santet dari penyakit itu.

"Kenapa sih di medis itu enggak bisa ketangkap, padahal sakit itu di jantung. Biar dia saat saat ke medis 'oh lo sakit jantung, tapi enggak ada nih di organnya, udah MRI, udah cek segala macam itu enggak ada penyakit apa-apa'. Kan konsumsi obatnya itu banyak, lama-lama itu yang menggerogoti," jelas Ria.

"Jadi biar lo kalau enggak mati sama gua, seenggaknya lo mati sama obat deh. Kan jadi racun," sambungnya.

Sementara itu, Riyan Kamisa menilai orang-orang harus menggunakan logika ketika mengalami sakit. Pasalnya, tidak semua penyakit disebabkan oleh santet atau makhluk astral.

"Menurut gue, logika harus tetap jalan. Jadi tidak semua sakit itu disebabkan oleh santet atau oleh gangguan astral. Kasihan saudara-saudara (makhluk gaib) dari tapal batas di sana selalu di kambing hitamkan, difitnah. Udah jadi jin difitnah," ucap Riyan.

"Memang baiknya diagnosa medis dulu, kalau dikira medis sudah tidak sanggup, barulah kita cari jalan lain," bebernya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube/Misteri Tapal Batas

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Ini Alasan Kenapa Penyakit Kiriman Santet Tak Pernah Terdeteksi Medis, Ternyata Santet Ada Levelnya!

Link berhasil disalin!