Nasib Permaisuri dan Selir Kaisar Qianlong, Potret Gila Wanita Pejabat Tiongkok di Era Dinasti Qing
INDOZONE.ID - Kaisar Qianlong merupakan kaisar keempat Dinasti Qing atau Dinasti Manchu. Naiknya Qianlong ke atas tahta adalah salah satu suksesi yang paling mulus dalam sejarah Dinasti Qing.
Selain itu, Qianlong juga dikenal gemar “berburu” wanita cantik sampai ke daerah Selatan yang banyak terdapat wanita cantik.
Inilah daftar para wanita di sekeliling kaisar Qianlong.
Permaisuri Xiao Xianchun
Permaisuri Xiao Xianchun berasal dari klan Fuca. Ia lahir pada tanggal 22 bulan 2 tahun Kangxi ke-51 (1712). Permaisuri Xiao Xianchun menjadi permaisuri pertama Qianlong. Permaisuri Xiao Xianchun merupakan permaisuri favorit kaisar Qianlong.
Baca Juga: Telisik Mitologi Naga dalam.Budaya China, Simbol Kejayaan Dinasti Han
Ia melahirkan empat anak untuk Qianlong, dua perempuan dan dua laki-laki. Sayangnya hanya satu yang bertahan hidup sampai dewasa. Sedangkan putra sulungnya Yonglian yaitu putra kesayangan kaisar, tetapi pangeran muda ini meninggal pada usia sembilan tahun.
Permaisuri Xiao Xianchun meninggal dunia pada usia yang masih muda pada tahun Qianlong ke-13 (1748). Penyebab Ia meninggal dunia yaitu karena sakit, ia menemani kaisar dan ibusuri dalam perjalanan mereka ke selatan, namun tiba-tiba ia jatuh sakit dan meninggal di kapal yang membawanya menuju Dezhou.
Sebelumnya ia juga harus kehilangan putranya, pangeran Yongzong yang juga menjadi penyebab kematian Permaisuri Xiao Xianchun, menyebabkan ia harus kehilangan anaknya dan membuat kesedihan yang berkepanjangan sehingga kesehatannya memburuk.
Permaisuri Ulanara
Permaisuri Ulanara berasal dari klan Ulanara. Ia lahir pada tahun Kangxi ke-57 (1718). Permaisuri Ulanara menjadi permaisuri kedua Qianlong. Ia melahirkan tiga orang anak, dua laki-laki dan satu perempuan.
Baca Juga: Sisi Gelap Dinasti Ming, Kaisarnya Gemar Koleksi Ribuan Selir untuk Disiksa dan Dibunuh
Namun kedua putranya meninggal dunia, yaitu pada usia 24 tahun dan pada usia 1 tahun.
Kaisar Qianlong memberikan Lady Ulanara gelar Permaisuri Mulia Xian. Ketika permaisuri pertama Kaisar Qianlong, Permaisuri Xiao Xianchun, meninggal pada tahun 1748, Pada tahun Qianlong ke-31 (1766), permaisuri Ulanara wafat di istana ketika Qianlong sedang dalam acara perburuan. Ia hanya menyuruh pangeran Yongji untuk kembali ke istana, sedang ia sendiri meneruskan acara perburuan.
Pemakaman permaisuri Ulanara diatur dengan tatacara untuk selir agung kaisar saja dan bukannya permaisuri. Ia dimakamkan di samping makam selir agung Chun Hui.
Permaisuri Xiao Yichun
Secara de facto, permaisuri Xiao Yichun adalah permaisuri ke tiga kaisar Qianlong. Ia berasal dari suku Han, dari marga Wei. Ayahnya, Wei Qingtai berasal dari Jiangsu. Ia lahirkan pada tahun Yongzheng ke-5 (1727). Saat putranya menjadi kaisar Jiaqing, nama marganya diubah menjadi Weigiya
Awalnya Weigiya memasuki istana sebagai dayang, dan pernah menemani baik mendiang permaisuri Xiao Xianchun maupun Ulanara. Ia kemudian dipromosikan menjadi guiren, dan secara bertahap naik menjadi selir agung kaisar Ling. Setelah kematian permaisuri Ulanara, Qianlong berkeputusan untuk tidak lagi mengangkat permaisuri.
Namun sebagai selir dengan pangkat tertinggi di istana, Weigiya diberi kepercayaan untuk mengurus istana belakang dan bertanggung jawab atas para pelayan dan pegawai rumah tangga istana.
Pada tahun Qianlong ke-38 (1773), Qianlong mengumumkan untuk turun tahta dan mengangkat putranya, Pangeran Jia Yongyan sebagai kaisar. Namun dua tahun kemudian, selir agung kaisar Ling meninggal dunia pada usia 47 tahun.
Setelah pangeran Jia naik takhta sebagai kaisar Jiaqing, ia memberikan gelar kehormatan kepada mendiang ibunya, permaisuri Xiao Yichun. Ia dimakamkan di mausoleum Yuling di Hebei.
Baca Juga: Kisah Tragis Permaisuri Xiao Guanyin: Di Balik Pusaran Intrik Politik Dinasti Liao
Selir Xiang atau Selir Rong
Menurut catatan sejarah, selir Xiang adalah seorang sandera yang ditangkap pada saat terjadi pemberontakan suku Uighur di Xinjiang. Ia adalah putri dari Ali Hezhuo Menurut cerita yang beredar di suku Uighur, selir Xiang adalah istri dari seorang komandan Muslim yang diculik oleh prajurit Qianlong saat terjadi pemberontakan di Xinjiang.
Ia kemudian dibawa ke Beijing dan masuk istana sebagai selir Rong. Selir Rong terkenal dengan bau badannya yang harum, kulitnya putih mulus dan wajahnya yang sangat cantik. Pantas saja kaisar Qianlong begitu terpesona padanya.
Selir Rong tidak pernah bersedia melayani kemauan Qianlong. Untuk menjaga kesuciannya, ia selalu membawa belati pendek yang disembunyikan di balik lengan bajunya. Mendengar hal ini, ibusuri takut kalau-kalau selir Rong sampai membunuh anaknya.
Ketika kaisar sedang melakukan sembahyang tahunan untuk memuja langit di tengah musim dingin, itu adalah kesempatan emas bagi ibusuri, ibusuri mempunyai rencana untuk membunuh selir Rong. Mendengar hal ini Qianlong segera bergegas kembali ke istana, tetapi sudah terlambat. Selir Rong sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Perang Candu dan Awal Keruntuhan Dinasti Qing: Sejarah Kelam yang Mengubah China
Dalam kesedihannya, Qianlong memerintahkan agar jenazah sang selir diurus dengan baik dan dimakamkan di paviliun Taoran di selatan kota.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Buku Dinasti Manchu Masa Keemasan