Selasa, 27 AGUSTUS 2024 • 14:31 WIB

Anatoly Moskvin, Pria Jenius Rusia yang Kumpulkan Mayat Gadis-gadis untuk Dijadikan Boneka

Author

Anatoly Moskvin mengubah mayat menjadi boneka.

INDOZONE.ID - Anatoly Moskvin, seorang sejarawan asal Rusia yang dikenal sangat menggemari sejarah dan pemakaman. Dia pria yang jenius dan berbicara dalam 13 bahasa, mengajar di perguruan tinggi, dan bekerja sebagai jurnalis di Nizhny Novgorod.

Moskvin, mengklaim dirinya sebagai "ahli nekrologi," yakni ilmu yang mempelari waktu kematian.

Selain itu dia menulis untuk sebuah media tentang pemakaman. Namun, kecintaannya pada sejarah akhirnya membawanya ke jalan yang sangat kelam.

Baca Juga: Kursha-2: Kota Hantu di Rusia yang Ditinggalkan Setelah Kebakaran Dahsyat

Pada tahun 2011, Moskvin ditangkap setelah ditemukan 29 jasad gadis berusia tiga hingga 25 tahun dalam kondisi "menjadi boneka" di apartemennya.

Dipaksa Cium Mayat

Ketertarikannya yang aneh ini kabarnya dimulai sejak ia berusia 13 tahun, ketika ia dipaksa mencium mayat seorang gadis muda dalam sebuah pemakaman, yang disebutnya sebagai "pernikahan aneh."

Anatoly Moskvin mengubah mayat menjadi boneka.

Moskvin membagikan kisah ini di Necrologies, sebuah media mingguan yang fokus untuk pemakaman dan berita kematian, tempat ia menjadi kontributor.

Dalam artikel terakhirnya untuk media tersebut, tertanggal 26 Oktober 2011, Moskvin membocorkan bagaimana sekelompok pria berjas hitam menghentikannya saat pulang dari sekolah.

Baca Juga: Kerangka Gadis Purba Berusia 90 Ribu Tahun Terlahir dari 2 Spesies Manusia Berbeda Ditemukan di Rusia

Anatoly Moskvin.

Pria-pria berjas hitam itu sedang dalam perjalanan menuju pemakaman Natasha Petrova yang berusia 11 tahun. Secara tiba-tiba mereka menyeret Anatoly ke peti jenazah, dan memaksanya untuk mencium mayat gadis tersebut.

“'Saya menciumnya sekali, lalu sekali lagi, lalu sekali lagi'. Ibu gadis yang berduka itu kemudian memasangkan cincin kawin di jari Anatoly dan cincin kawin di jari putrinya yang telah meninggal," tulisnya.

Baca Juga: Kasus 'The Doll Maker' Anatoly Moskvin Asal Rusia, Sang Pembuat Boneka dari Mayat Anak Gadis

Obsesi Moskvin terhadap kematian tidak pernah surut. Ia kerap berkeliling pemakaman dan mencatat detail tentang makam-makam di Nizhny Novgorod.

Antara tahun 2005 hingga 2007, ia mengaku telah mengunjungi 752 pemakaman, menulis temuannya, dan bahkan tidur di atas peti mati. Hobi Moskvin memang terlihat aneh tapi tidak berbahaya.

Namun, tahun 2009, penduduk setempat mulai menemukan makam-makam yang dirusak. Polisi awalnya mengira ini ulah kelompok ekstremis, tapi tidak menemukan bukti apa pun.

Pada 2011, mereka akhirnya menelusuri jejak ke apartemen Moskvin setelah insiden di pemakaman di area Muslim. Moskvin juga disebut sering berada di area pemakaman.

Di apartemennya, polisi menemukan boneka-boneka menyeramkan yang ternyata adalah mayat-mayat gadis yang diawetkan.

Diubah Menjadi Boneka

Moskvin merias mayat-mayat itu dengan pakaian dan riasan, bahkan menaruh kotak musik di peti mati.

Ia menganggap mayat-mayat itu sebagai anak-anaknya sendiri dan berharap suatu hari sains akan mampu menghidupkan mereka kembali.

Moskvin mengatakan bahwa ia menggali kuburan gadis-gadis karena kesepian. Ia mengatakan bahwa ia masih lajang dan impian terbesarnya adalah memiliki anak. Namun Badan adopsi Rusia tidak mengizinkan Moskvin mengadopsi anak karena ia tidak menghasilkan cukup uang.

Baca Juga: Kasus The Granny Ripper: Pembunuhan Mengerikan di Rusia oleh Tamara Samsonova

Untuk mengawetkan mayat, Moskvin menggunakan larutan garam dan soda kue. Ia juga merayakan ulang tahun boneka-bonekanya seolah-olah mereka adalah anak-anaknya sendiri.

Orangtua Anatoly Moskvin mengaku tidak mengetahui asal muasal sebenarnya dari “boneka” Moskvin.

“Kami melihat boneka-boneka ini tetapi kami tidak menduga ada mayat di dalamnya. Kami pikir membuat boneka sebesar itu adalah hobinya dan tidak melihat ada yang salah dengan itu,” kata Elvira, ibu Moskvin.

29 Boneka

Secara keseluruhan, pihak berwenang menemukan 29 boneka seukuran manusia di apartemen Anatoly Moskvin. Usia mereka berkisar antara tiga hingga 25 tahun. Satu mayat disimpannya selama hampir sembilan tahun.

Di pengadilan, Moskvin mengakui telah melakukan 44 tuduhan perusakan kuburan dan mayat. Ia juga menyalahkan oran tua korban.

"Kalian menelantarkan anak-anak perempuan kalian, saya membawa mereka pulang dan menghangatkan mereka," ujarnya.

Moskvin didiagnosis menderita skizofrenia dan dihukum di rumah sakit jiwa. Beberapa tahun kemudian ada wacana untuk membebaskannya, namun keluarga korban mendesak agar Moskvin tetap dikurung. Mereka takut dia akan mengulangi perbuatannya jika bebas.

“Makhluk ini membawa ketakutan, teror, dan kepanikan ke dalam (hidupku). Aku ngeri membayangkan dia akan bebas pergi ke mana pun yang dia mau. Baik keluargaku maupun keluarga korban lainnya tidak akan bisa tidur dengan tenang. Dia harus diawasi. Aku tuntut hukuman seumur hidup. Hanya di bawah pengawasan medis, tanpa hak untuk bebas,” tegas Natalia Chardymova, ibu korban pertama Moskvin.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: All That Interesting