Sabtu, 17 AGUSTUS 2024 • 18:55 WIB

Katherine Knight, Si Ibu Sadis Australia: Hidangkan Anaknya dengan Daging Ayahnya Sendiri

Author

Kathy Knight

INDOZONE.ID - Lahir tanggal 24 Oktober 1955 di Tenterfield, Australia, Katherine Mary Knight memiliki masa lalu yang kelam. Dikenal kisahnya karena membunuh ayahnya dan menyajikan dagingnya untuk anaknya.

Kathy adalah "produk haram" milik Ken Knight yang sudah memperkosa Barbara saat dirinya masih menikah dengan suami lamanya, yaitu John Roughan. Ken semakin sering memperlakukan yang sama pada Barbara setelah dirinya berpisah dengan John.

Selain melakukannya pada sang ibu, Ken juga melakukan hal serupa kepada Kathy. Bahkan, tindakan pemerkosaan yang dialami Kathy berlangsung hingga usianya yang ke-11. Lebih buruknya lagi, Kathy juga kerap disiksa oleh orang tuanya, membuatnya berubah menjadi seorang anak yang bermasalah.

Baca Juga: Mengenal Menteng 31: Kelompok Pemuda Penculik Soekarno Hatta di Rengasdengklok, Ada Cikal Bakal Anggota PKI?

Di sekolahnya, Kathy sering merundung teman sekelasnya. Bukan cuma itu, sampai di usianya yang ke-15, Kathy masih tidak bisa membaca dan menulis. Akibatnya, Ia pun harus putus sekolah.

Walau begitu, Kathy sudah mendapat pekerjaannya di sebuah pabrik pakaian. Lalu di tahun selanjutnya, Kathy mendapat pekerjaan di sebuah tempat pemotongan daging.

Ternyata, bekerja di sebuah tempat pemotongan daging merupakan pekerjaan impiannya Kathy. Saking senangnya, Ia sampai membawa pisau dari tempat kerjanya ke rumah, dengan alasan untuk berjaga-jaga jika suatu saat Ia "membutuhkannya".

Baca Juga: Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Pertama di Inggris hingga Meninggal, Ditabrak dengan Mobil Kecepatan 13 km/jam

Sampai satu waktu, Kathy bertemu dengan sang pujaan hati yang bernama David Kellett. David jatuh hati setelah melihat Kathy dengan beraninya memukul seorang pria yang mengganggunya di sebuah tempat minum.

Di tahun 1974, David memberanikan diri untuk melamar Kathy dengan datang ke rumahnya. Saat meminta izin kepada calon Ibu mertuanya, David mendapat pertanyaan ini dari Barbara, "Kamu yakin mau menikahi anak Saya? Dia ini seorang pemabuk berat dan suka bertindak di luar kendali, lho?"

David pun menjawab kalau Ia akan menerima Kathy apa adanya. Tanpa David sadari, Dia sudah "membuka gerbang menuju Nerakanya sendiri".

Baca Juga: Misteri Penampakan Bunda Maria yang Jadi Inspirasi Pembangunan Gereja Katolik Our Lady of La Vang di Vietnam

Kegilaan pasangan ini sudah dimulai saat malam pertamanya sebagai pasutri, dimana keduanya hampir saling membunuh dalam kondisi mabuk berat. Selama 10 tahun pernikahannya, mereka seringkali bertengkar, walaupun pernikahannya ini sudah dikaruniai 2 orang putri.

Lebih gilanya lagi, Kathy beberapa kali hampir membunuh kedua putrinya dengan mendorong kereta bayinya ke jalan. Tapi untungnya, kedua putrinya yang bernama Melissa Ann dan Natasha Maree ini masih selamat.

Di sisi lain, David juga mulai memiliki hubungan gelap dengan wanita lain. Beberapa kali David dipukuli, disiksa bahkan hampir dibunuh oleh istrinya sendiri.

Oleh karena itu, Kathy pun dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa agar kondisi psikisnya bisa diperbaiki. Selang beberapa bulan kemudian, David pun membawa sang istri pulang dari RSJ. Sayangnya, kondisi jiwa Kathy semakin parah, membuat David memutuskan untuk menceraikan Kathy.

Setelah 2 tahun bercerai dengan David, di tahun 1986 Kathy memulai kisah asmaranya yang baru dengan seorang penambang bernama David Saunders. Mereka berdua tinggal di apartemennya Saunders yang berada di kota Scone, New South Wales, Australia.

Baca Juga: Kisah 'Penculikan' Proklamator ke Rengasdengklok Sehari Sebelum Pembacaan Proklamasi, Ini Pemicunya

Sementara Saunders bekerja, Kathy tetap berada di apartemen sambil mengasuh Melissa dan Natasha. Tidak ada yang salah dengan hal itu, namun Kathy malah curiga dan cemburu pada Saunders hingga menuduhnya berselingkuh, meski kenyataannya tidak demikian.

Untuk membuktikan kecemburuan sekaligus "jati dirinya", Kathy menggorok leher Anjing peliharaannya Saunders di depan matanya sendiri. Ini menjadi ancaman dari Kathy untuk Saunders untuk "tidak bermain-main" dengannya.

Setahun setelah membunuh peliharaannya Saunders, Kathy melahirkan putri ketiganya yang bernama Sarah. Usai Sarah lahir, Kathy hampir membunuh Saunders usai keduanya terlibat cekcok. Setelah kejadian itu, Kathy pun move on dari Saunders dan pindah ke lain hati.

Baca Juga: Pertempuran Acosta Nu, Ketika Pasukan Aliansi Brazil & Argentina Membantai Pasukan Anak Paraguay

Kathy bertemu dengan pasangan barunya yang bernama John Chillingworth di tahun 1991. Mereka tinggal bersama selama 3 tahun dan dikaruniai seorang putra bernama Eric.

Menariknya, hubungan antara Kathy dan John berjalan dengan mulus, tanpa adanya tindak kekerasan dan percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh Kathy. Sayangnya, pasangan ini harus putus usai Kathy ketahuan selingkuh dengan seorang pria bernama John Price.

Kathy dan Price memulai hubungannya di tahun 1995 dan memutuskan untuk tinggal bersama di kediamannya Price. Pada awalnya, pasangan ini hidup bahagia dengan 7 orang anak yang tinggal di rumahnya Price, 4 orang anak kandungnya Kathy dan 3 orang anak kandungnya Price.

Baca Juga: Selain Indonesia, Negara di Dunia Ini juga Merayakan Hari Kemerdekaannya di bulan Agustus

John Price (kiri) dan Katherine Knight (kanan)

Sebenarnya, Price sudah tahu kalau menjalani hubungan dengan Kathy sama saja dengan menantang malaikat maut, tapi karena anak-anaknya sudah menganggap Kathy seperti ibu kandungnya sendiri, mau tidak mau Price pun harus mengalah.

Setelah 3 tahun menjalin hubungan, Kathy meminta Price untuk menikahinya, namun Price menolaknya. Tanpa Price sadari, tindakannya itu diibaratkan seperti menggali kuburannya sendiri.

Kathy diam-diam memberikan bukti berupa rekaman video di tambang tempat Price bekerja. Dalam rekaman tersebut, Price ternyata suka mengutil barang-barang di tempat kerjanya. Atasan Price yang mengetahui video tersebut pun murka dan langsung memecat Price yang sudah 17 tahun bekerja di tambang itu.

Saat Price mengetahui bahwa video itu dilaporkan oleh Kathy, Price pun mengusir Kathy dan anak-anaknya dari rumahnya. Tapi setelah beberapa bulan kemudian, Price kembali menemui Kathy dan mengajaknya untuk balikan, syaratnya Kathy tidak diperbolehkan untuk kembali ke rumahnya Price.

Puncaknya di bulan Februari 2000, Kathy dan Price bertengkar hebat, hingga pertengkarannya ini diketahui oleh semua teman kerjanya Price. Dalam pertengkaran itu, Kathy lagi-lagi hampir membunuh pasangannya sendiri.

Baca Juga: Dialog Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945

Merasa kalau "waktunya sudah dekat", Price mengamankan anak-anaknya dari rumah, kemudian Ia berpesan kepada rekan kerjanya, jika suatu saat Ia tidak masuk kerja, kemungkinannya Ia sudah mati di tangannya Kathy.

Sampailah kita di tanggal 29 Februari 2000 pukul 23:00 waktu setempat, dimana Price baru saja pulang bekerja. Ia sempat mengunjungi rumah tetangganya sebelum tidur.

Tak lama setelah Price pulang, Kathy datang ke rumahnya Price. Ia memasak makan malam untuk dirinya sendiri, menonton TV, mandi, menemui Price di kamarnya, membangunkannya dan mengajaknya berhubungan.

Baca Juga: Bunga Refugia: Senjata Alami Melawan Hama yang Bandel

Pada keesokan paginya, Kathy dibangunkan oleh Polisi di ruang basement rumahnya Price dengan tubuh berlumuran darah. Saat ditanya Polisi, Kathy tidak mengingat apa-apa soal kejadian semalam. Hal terakhir yang Ia ingat adalah membuat masakan untuk anak-anaknya Price.

Kathy bersikeras kalau Ia tidak mengingat apa-apa meskipun Polisi menemukan potongan kepalanya Price di dalam tong sampah. Tentunya, Kathy melakukan itu untuk menghindari tuduhan pembunuhan yang Ia lakukan kepada Price.

Satu hal gila yang ditemukan Polisi terletak pada hidangan yang Kathy buat. Ternyata, daging yang dimasak adalah dagingnya Price.

Baca Juga: Cerita Lengkap Dosen Ghaib di UNNES yang Viral 8 Tahun Lalu, Pesan Aneh yang Bikin Merinding

Hidangan buatan Kathy untuk anak-anaknya John Price

Kathy pun langsung ditangkap dan dibawa ke kantor Polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sampai di meja hijau pun, Kathy masih enggan membuka mulut soal apa yang Ia lakukan pada Price, meski Polisi sudah mempunyai bukti yang kuat terkait aksi sadisnya Kathy.

Hingga di tanggal 8 November 2001, pengadilan setempat memberikan vonis hukuman penjara seumur hidup untuk Kathy tanpa diperbolehkan untuk mengajukan banding. Menariknya, Kathy menjadi satu-satunya wanita di Australia yang dipenjara seumur hidup sampai detik ini.***  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Allthatsinteresting.com