Rabu, 12 FEBRUARI 2025 • 07:45 WIB

Mengungkap Sejarah: Lukisan Gua Tertua di Dunia Ditemukan di Sulawesi!

Author

Lukisan tertua di dunia telah ditemukan di Pulau Sulawesi oleh para ilmuwan dari Indonesia dan Australia.

INDOZONE.ID - Lukisan tertua di dunia telah ditemukan di Pulau Sulawesi oleh para ilmuwan dari Indonesia dan Australia.

Lukisan tersebut menggambarkan babi liar dan tiga sosok mirip manusia, yang berusia setidaknya 51.200, 5.000 tahun lebih tua dibandingkan lukisan tertua di gua yang ditemukan sebelumnya.

Penemuan ini menunjukkan bahwa manusia telah lama mengenal seni dan berpikir secara kreatif. Prof. Maxime Aubert dari Griffith University di Australia mengatakan bahwa temuan ini akan mengubah cara pandang terhadap evolusi manusia.

“Lukisan ini menceritakan sebuah kisah yang kompleks. Ini adalah bukti tertua yang kita miliki tentang penceritaan. Ini menunjukkan bahwa manusia pada masa itu sudah mampu berpikir secara abstrak,” katanya.

Baca Juga: 7 Hewan yang Dijadikan Mata-Mata Buat Misi Rahasia Negara, Apa Saja?

Lukisan tersebut menunjukkan seekor babi yang berdiam dengan mulutnya yang sedikit terbuka, dan setidaknya ada tiga sosok yang diduga manusia.

Sosok manusia terbesar memiliki kedua lengan terentang dan tampak memegang sebuah tongkat. Sosok kedua berdiri tepat di depan babi dengan kepalanya di samping moncong hewan itu, dan sosok ini juga memegang tongkat yang salah satu ujungnya menyentuh tenggorokan babi.

Sosok manusia terakhir tampak terbalik dengan kakinya menghadap ke atas dan melebar, dengan satu tangannya menjulur ke arah kepala babi dan tampaknya menyentuhnya.

Tim ilmuwan yang melakukan penelitian dan menemukan penemuan ini dipimpin oleh Adhi Agus Oktaviana, seorang spesialis seni cadas dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta.

Baca Juga: Di Tahun 1952, Insinyur Jerman Ini Sempat Ramalkan di Masa Depan akan Ada Pemimpin Koloni Mars Bernama ‘Elon’

Ia mengatakan bahwa cerita naratif seperti pada penemuan ini adalah bagian penting dari budaya manusia awal di Indonesia sejak masa yang sangat dini.

“Manusia kemungkinan telah bercerita jauh lebih lama dari 51.200 tahun yang lalu, tetapi karena kata-kata tidak dapat menjadi fosil, kita hanya bisa mengandalkan bukti tidak langsung seperti penggambaran adegan dalam seni – dan seni di Sulawesi kini menjadi bukti tertua yang diketahui dalam arkeologi,” ujarnya.

Lukisan baru ini ditemukan di gua kapur Leang Karampuang di wilayah Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan, yang menampilkan seni representasional, sebuah representasi abstrak dari dunia di sekitar orang atau kelompok yang melukisnya.

Oleh karena itu, lukisan ini merepresentasikan evolusi dalam proses berpikir spesies manusia yang kemudian melahirkan seni dan ilmu pengetahuan.

“Tampaknya ada sesuatu yang terjadi sekitar 50.000 tahun yang lalu, setelah itu semua spesies manusia lain seperti Neanderthal dan yang disebut Hobbit punah.

“Sangat romantis untuk berpikir bahwa pada suatu titik di masa itu sesuatu terjadi di otak manusia, tetapi saya pikir lebih mungkin bahwa ada contoh seni representasional yang lebih awal,” kata Dr. Henry Gee, editor senior di jurnal Nature, tempat informasi penelitian ini dipublikasikan.

Prof. Chris Stringer dari Museum Sejarah Alam London mengatakan bahwa penemuan ini menguatkan gagasan bahwa seni representasional pertama kali muncul di Afrika sebelum 50.000 tahun yang lalu, lalu konsep ini menyebar seiring penyebaran spesies manusia.

“Jika itu benar, bukti baru dari wilayah lain termasuk Afrika kemungkinan akan muncul. Jelas bahwa tanggal tertua ini diperoleh dari satu panel di satu situs, diharapkan lebih banyak penelitian dilakukan di situs lain untuk mengkonfirmasi temuan penting ini,” katanya.

Prof. Adam Brumm dari Griffith University juga berkomentar mengenai penemuan ini serta mengatakan bahwa penemuan seni gua ini di Indonesia memberikan wawasan baru mengenai peran penting narasi cerita dalam sejarah seni.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: BBC News