INDOZONE.ID - Legenda Momotaro adalah salah satu cerita rakyat paling terkenal di Jepang.
Berasal dari era Edo (1603-1868), legenda ini mengisahkan seorang pemuda yang terlahir dari sebuah buah persik raksasa.
Ia akhirnya menjadi pahlawan yang melindungi desanya dari serangan Oni, makhluk raksasa jahat.
Cerita dimulai ketika sepasang suami-istri tua menemukan buah persik besar yang hanyut di sungai.
Saat mereka membelah buah tersebut, mereka menemukan seorang bayi laki-laki di dalamnya.
Bayi itu mereka namai Momotaro, yang berarti "Anak Persik."
Pasangan tersebut sangat bahagia dan membesarkan Momotaro dengan penuh kasih sayang.
Baca Juga: Apa Itu Yokai? Sosok Makhluk Gaib Kepercayaan Masyarakat Jepang
Seiring berjalannya waktu, Momotaro tumbuh menjadi pemuda yang kuat, cerdas, dan berjiwa kepahlawanan.
Ketika mendengar kabar bahwa para Oni sering menyerang desa dan merampas harta penduduk, Momotaro merasa terpanggil untuk melindungi masyarakatnya.
Ia bertekad untuk pergi ke Pulau Oni, tempat para makhluk jahat itu tinggal, demi menaklukkan mereka dan mengembalikan kedamaian di desanya.
Sebelum berangkat, Momotaro dibekali oleh ibu angkatnya dengan kibi dango (kue khas Jepang) sebagai bekal perjalanan.
Dalam perjalanannya, Momotaro bertemu dengan tiga hewan: seekor anjing, monyet, dan burung pegar.
Baca Juga: Mengenal Kaisar Meiji, Sosok Pemimpin di Balik Kebangkitan Jepang Modern
Dengan menawarkan kibi dango, Momotaro mendapatkan loyalitas dan bantuan dari ketiga hewan tersebut, yang kemudian menjadi teman seperjuangannya dalam menghadapi Oni.
Di Pulau Oni, Momotaro dan ketiga temannya berjuang keras melawan para raksasa.
Dengan keberanian dan kerja sama, mereka berhasil mengalahkan Oni serta merebut kembali harta desa yang dicuri.
Sekembalinya ke desa, Momotaro disambut sebagai pahlawan.
Legenda Momotaro mengajarkan banyak nilai kehidupan seperti keberanian, loyalitas, dan kekuatan persahabatan.
Hingga kini, cerita ini terus menjadi inspirasi di berbagai media, dari buku cerita hingga film, dan dikenal luas sebagai simbol keberanian dalam budaya Jepang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: National Geographic