INDOZONE.ID - Manusia, sebagai makhluk yang adaptif, selalu berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Hal ini dapat terlihat dalam cara manusia membangun rumah yang dapat bertahan dengan baik dalam berbagai kondisi cuaca.
Salah satu pengetahuan yang berkembang dari cara manusia beradaptasi ini adalah konsep Feng Shui, yang terus berkembang hingga saat ini dan diyakini mampu membawa keberuntungan.
Asal Usul dan Filosofi Feng Shui
Feng Shui adalah ilmu kuno yang berasal dari Tiongkok sekitar 6.000 tahun lalu. Secara harfiah, "Feng" berarti angin, dan "Shui" berarti air. Dalam filosofi Feng Shui, keseimbangan antara angin dan air melambangkan keselarasan antara alam dan kehidupan manusia. Konsep ini mengajarkan bahwa manusia harus hidup selaras dengan lingkungan agar dapat mencapai kesejahteraan dan keberlangsungan hidup.
Feng Shui sering diterapkan dalam perancangan tata letak bangunan, baik rumah maupun tempat bisnis, dengan tujuan untuk membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan kesejahteraan bagi penghuninya.
Dalam praktik Feng Shui, aliran energi yang disebut Qi (atau Chi) diyakini menghubungkan manusia dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penataan ruang yang baik akan menciptakan energi positif yang mengalir, sementara penataan yang buruk dapat menimbulkan energi negatif.
Baca Juga: Fakta Bunga Matahari untuk Imlek, Punya Feng Shui Bagus dan Jadi Lambang Keberuntungan
Perkembangan dan Pengaruh Feng Shui
Meskipun Feng Shui sempat dilarang pada masa Revolusi Kebudayaan di Tiongkok pada 1960-an, tradisi ini kembali mendapatkan perhatian besar di seluruh dunia, termasuk di negara-negara Barat. Feng Shui kini tidak hanya diterapkan di Tiongkok, tetapi juga telah diadopsi secara luas di negara-negara lain, bahkan menjadi populer di kalangan arsitek dan desainer interior di berbagai belahan dunia.
Lima Elemen dalam Feng Shui
Feng Shui didasarkan pada teori "Lima Elemen" atau Wu Xing, yang terdiri dari Kayu, Api, Tanah, Logam, dan Air. Setiap elemen memiliki peran dan pengaruh tertentu terhadap keseimbangan energi dalam lingkungan, serta aspek-aspek kehidupan manusia. Berikut adalah penjelasan mengenai kelima elemen tersebut:
1. Kayu : Melambangkan pertumbuhan dan kehidupan baru, Kayu sering diwakili oleh tanaman hidup serta warna hijau dan cokelat. Elemen ini berhubungan dengan sektor kesehatan dan kekayaan, terutama di arah Timur dan Tenggara.
Baca Juga: Mitos Bunga Dahlia: Pelindung Rumah dari Roh Jahat, Simbol Keberuntungan dan Kebahagiaan
2. Api : Melambangkan kekuatan dan semangat, Api adalah elemen yang paling "Yang" dalam Feng Shui. Elemen ini diwakili oleh lilin, lampu, atau warna merah, dan berhubungan dengan ketenaran dan reputasi, terutama di arah Selatan.
3. Tanah : Representasi dari stabilitas dan hubungan, Tanah diwakili oleh material seperti batu, tanah liat, dan kaca. Warna yang melambangkan elemen ini adalah kuning dan beige, dan elemen ini berhubungan dengan stabilitas keluarga serta hubungan sosial di arah Timur Laut dan Barat Daya.
4. Logam : Logam melambangkan keberuntungan dan perjalanan, serta berhubungan dengan arah Barat dan Barat Laut. Elemen ini diwakili oleh benda-benda seperti emas, perak, atau tembaga, dengan warna putih dan emas.
5. Air : Elemen yang dianggap paling penting, karena air menjadi sumber kehidupan. Dalam Feng Shui, air digunakan untuk menarik kekayaan dan keberuntungan. Biasanya, air diwujudkan dalam bentuk kolam, akuarium, atau air mancur, dengan warna biru dan hitam yang melambangkan elemen ini. Air dikaitkan dengan arah Utara dan sektor karier.
Baca Juga: Di Balik Tradisi Slametan Rumah Baru, Lerigi dalam Memohon Keberkahan dan Harapan Baru
Aliran Feng Shui yang Populer
Feng Shui memiliki berbagai aliran yang digunakan dalam praktik tradisional, terutama di Tiongkok. Beberapa aliran yang terkenal antara lain:
1. Aliran Bentuk : Merupakan aliran Feng Shui tertua yang fokus pada bentuk-bentuk alami di lingkungan sekitar, seperti pegunungan, sungai, dan bangunan. Aliran ini juga mengaitkan empat hewan mitologi dari empat penjuru mata angin, yakni Kura-Kura Hitam (Utara), Harimau Putih (Barat), Naga Hijau (Timur), dan Burung Phoenix Merah (Selatan), yang dianggap melambangkan perlindungan dan kesejahteraan.
2. Aliran Kompas : Menggunakan kompas khusus yang disebut Luo Pan untuk menentukan arah bangunan dan menghubungkannya dengan energi dalam delapan sektor Bagua. Bagua adalah peta energi yang digunakan untuk mengidentifikasi area rumah yang membutuhkan perbaikan atau penguatan.
3. Aliran Delapan Mansion : Metode ini menentukan arah yang menguntungkan dan tidak menguntungkan berdasarkan tanggal lahir seseorang. Aliran ini bertujuan untuk mencocokkan energi rumah dengan penghuninya untuk memaksimalkan keberuntungan.
Baca Juga: Mitos Lions Fountain di Court of the Lions yang Dipercaya Memberikan Kebahagiaan
Feng Shui di Era Modern
Meskipun beberapa aliran baru Feng Shui berkembang di Barat, aliran klasik seperti Sekolah Bentuk dan Sekolah Kompas masih dianggap sebagai yang paling otentik dan terpercaya dalam praktik tradisional. Feng Shui, yang dimulai sebagai sistem untuk menciptakan keharmonisan antara manusia dan alam, kini telah menjadi bagian penting dalam desain interior dan arsitektur modern.
Dengan prinsip-prinsip yang telah teruji selama berabad-abad, Feng Shui terus relevan hingga kini, menjadi panduan dalam menciptakan lingkungan yang seimbang dan mendukung kesejahteraan bagi mereka yang mempraktikkannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Feng Shui Style