Senin, 31 OKTOBER 2022 • 14:15 WIB

Sadisnya 'Keledai' Spanyol, Alat Pemecah Kelamin Pelaku Kejahatan di Abad Pertengahan

Author

Alat penyiksaan Kuda Kayu atau Keledai Spanyol (TripAdvisor Commons)

Kuda Kayu (chevalet) atau Keledai Spanyol merupakan alat penyiksaan brutal yang digunakan di abad pertengahan.

Varian alat yang digunakan di masa itu diduga ditemukan oleh Inkuisisi Suci di Prancis pada abad ke-12 hingga periode Perang Saudara Amerika tahun 1860-an. 

Alat penyiksaan ini berbentuk balok kayu segitiga dengan ujung atas (tulang punggung kuda) yang sangat tajam.

Alat ini ditopang oleh empat kaki yang dipasang pada dudukan, tingginya sekitar 1,8-2,1 meter, dengan roda dipasang di bagian bawah kaki sehingga seluruh perangkat dapat digulung melintasi lantai atau tanah.

Metode Penyiksaan Korban

Kuda Kayu atau Kedelai Spanyol (wooden horse)

Dikutip dari All That Interesting, alat ini menyiksa pelaku kejahatan dengan sangat sadis. Pelaku yang bersalah akan didudukkan di atas kuda, dengan beban di pergelangan kaki dan tangan diikat ke belakang. Mereka akan duduk berhari-hari sampai kelelahan atau hampir cacat permanen.

Setelah dihukum oleh Kuda Kayu, seseorang tidak akan pernah bisa berjalan dengan cara yang sama lagi. Mereka akan mengalami kerusakan alat kelamin, perineum yang pecah, dan sakrum yang patah (tulang segitiga besar di bagian bawah tulang belakang).

Baca juga: Hukuman Sadis bagi Wanita Penggosip dari Abad Pertengahan, Kepala Dikunci Mulut Ditusuk

Kerusakan alat kelamin ini menjadi efek yang sangat umum, termasuk skrotum pecah yang benar-benar terbelah.

Sayangnya hukuman belum berhenti, untuk meningkatkan kerusakan yang terjadi pada tubuh korban, mereka akan berulang kali digelitik dengan beban yang menempel di kaki mereka.

Sebagian besar penunggang Keledai Spanyol akan mati kehabisan darah, dan yang selamat akan mati karena infeksi di kemudian hari, atau lumpuh secara permanen. Wanita yang dihukum dengan alat ini akan kehilangan kemampuan untuk melahirkan anak. 

Pernah Digunakan di Inggris dan Belanda

Seekor keledai Spanyol (kiri) di Istana Inkuisitor di Birgu, Malta (Wikimedia Commons)

Metode penyiksaan ini juga sampai ke Amerika, dipraktekkan oleh Inggris dan Belanda yang menetap di sana. 

Bahkan pernah ada Kuda Kayu publik setinggi 3,7 meter di pusat kota New York, dengan tepi atas yang tajam untuk memaksimalkan rasa sakit. Itu digambarkan sebagai "tiang lurus, sempit, horizontal, berdiri setinggi dua belas kaki.

Baca juga: The Brazen Bull, Alat Penyiksaan Paling Sadis yang Memangang Tuannya Sendiri

Varian di Amerika Serikat juga memiliki paku logam yang tertanam di sisi perangkat, sangat memperluas cakupan penyiksaan yang ditimbulkan.

Saat ini, Keledai Spanyol atau Kuda Kayu sama sekali tidak pantas untuk masyarakat sipil yang demokratis. Memang, ada berbagai konvensi dan perjanjian yang telah ditandatangani oleh komunitas global yang melarang penggunaan penyiksaan terhadap narapidana dan penjahat. 
 

 

 

Artikel Menarik Lainnya: 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: