INDOZONE.ID - Kalau ngomongin soal ajian atau ilmu kanuragan, Indonesia punya segudang warisan spiritual yang gak kalah bikin merinding dari film horor.
Salah satunya adalah Ajian Lembu Sekilan, ajian sakti yang konon katanya berasal dari zaman Majapahit dan jadi warisan Patih legendaris, Gajah Mada.
Ilmu ini bukan sembarang jurus, karena yang punya bisa jadi seperti 'manusia baja' yang kebal serangan fisik dan bahkan serangan gaib.
Tapi jangan kira dapetinnya gampang. Butuh tirakat, puasa sampai 40 hari, dan hati yang bersih dari hawa nafsu.
Nah, salah satu sosok yang dipercaya punya ajian ini adalah, Mbah Mulyo, dan kisah hidupnya penuh dengan kejadian yang nggak masuk logika tapi nyata adanya.
Simak kisah Ajian Lembu Sekilan dilansir dari YouTube/BANG BETZ illustration selengkapnya!
Baca Juga: Ajian Rengkah Gunung: Ilmu Sakti dari Tanah Jawa yang Bisa Bikin Gunung Retak!
Lembu Sekilan: Ajian Tameng Gaib dari Masa Silam
Nama 'lembu' berarti sapi, dan 'sekilan' berarti sejengkal.
Tapi jangan salah sangka, ini bukan tentang sapi ukuran mini, tapi soal perlindungan sejengkal dari segala macam serangan.
Ajian Lembu Sekilan adalah ilmu yang membentuk semacam tameng gaib yang bikin pemiliknya sulit dilukai.
Baik itu bacokan, pukulan, atau santet, semuanya mental.
Menurut cerita, ilmu ajian ini dulunya dipakai Patih Gajah Mada buat melindungi dirinya saat perang.
Gak heran kalau ajian Patih Gaja Mada ini jadi rebutan para pendekar zaman dulu.
Baca Juga: Ajian Serat Jiwa: Ilmu Mistis dengan Kekuatan Energi Alam
Mbah Mulyo: Pewaris Ajian dari Hutan dan Kehidupan Penuh Bahaya
Mbah Mulyo belajar ilmu ini langsung dari sang ayah alias mbah buyut Masji.
Prosesnya nggak main-main, yaitu harus tinggal di hutan selama 40 hari, hidup asketik, dan benar-benar fokus buat ngeraih kekuatan ini.
Dua kejadian besar membuktikan kesaktian Mbah Mulyo. Pertama, saat ia dan anaknya hampir jadi korban perampokan pakai gendam di pelabuhan.
Tapi yang niat jahat malah kaget, karena ilmu mereka nggak mempan.
Bahkan saat mereka nyerang rame-rame pakai balok besi dan pisau, Mbah Mulyo tetap berdiri tegak.
Semua serangan mental, seolah tubuhnya dilindungi tameng tak kasat mata.
Baca Juga: Ajian Waringin Sungsang: Ilmu Kanuragan Peninggalan Sunan Kalijaga yang Melegenda
Pertempuran Berdarah di Ladang Jagung
Cerita makin tegang ketika Mbah Mulyo ikut terlibat dalam konflik antar desa, Desa Kenongo vs Desa Lumbuk Wangi.
Awalnya cuma soal perselingkuhan dan tanah bengkok, tapi memuncak saat kasus pencurian jagung, yang bikin warga saling tuduh.
Akhirnya, warga Lumbuk Wangi menyerbu ladang, dan Mbah Mulyo pun harus turun tangan.
Bareng Mbah Mono, Mbah Mulyo diserang rame-rame. Tapi dengan ilmu Lembu Sekilan, ia tetap tak tersentuh.
Duel epik terjadi antara Mulyo dan Baidi yang merupakan pemuda dari desa sebelah yang ternyata juga punya ilmu kebal.
Pertarungan panas ini baru selesai saat celurit Mulyo tanpa sengaja kena cincin Aki milik Baidi, sumber kekebalan Baidi. Darah pun keluar, dan Baidi kabur.
Baca Juga: Misteri Ajian Brajamusti, Ilmu Sakti yang Konon Bisa Hancurin Besi dengan Sekali Pukul!
Teror Gaib dan Serangan Teluh
Kedamaian belum juga datang. Setelah kejadian itu, Mulyo dan keluarganya mulai diteror makhluk gaib.
Ledakan misterius di atap rumah, gotri dan paku berjatuhan ke piring makan, sampai bangkai kelelawar di halaman rumah.
Anak Mulyo bahkan sempat melihat sosok menyeramkan di kamar mandi.
Ternyata biang keroknya adalah Kibarjo, kakek dari Baidi, yang juga dukun sakti dari desa sebelah.
Dialah yang mengirim teluh ke keluarga Mulyo lewat muridnya, Matoleh.
Tapi karena gak tega, Matoleh akhirnya curhat ke Mbah Mono yang kemudian memperingatkan Mulyo.
Baca Juga: Kisah Pemilik Ajian Pancasona Saingan Rawa Rontek dan Misteri Makam Gantung Blitar
Duel Terakhir dan Akhir Dendam
Mulyo yang awalnya marah besar akhirnya memilih jalan damai. Ia datangi Kibarjo buat bicara baik-baik.
Nah untungnya, Kibarjo pun minta maaf. Tapi sayangnya, Baidi masih menyimpan dendam.
Di tengah jalan pulang, Mulyo dihadang dan dikeroyok lagi. Namun seperti biasa, Lembu Sekilan melindungi Mulyo.
Pertarungan brutal pun kembali terjadi. Tapi karena merasa semua ini sia-sia, Mulyo memilih mundur dan sejak saat itu hidupnya mulai tenang. Baidi akhirnya pindah desa dan dendam pun perlahan hilang.
Baca Juga: Rahasia Ajian Rawa Rontek: Ilmu Kebatinan yang Bikin Pemiliknya Abadi, Fakta atau Mitos?
Legenda yang Menjadi Kenyataan
Hidup Mbah Mulyo boleh jadi penuh tantangan, mulai dari serangan fisik, konflik antar warga, hingga teluh dan santet.
Tapi semua itu bisa ia hadapi berkat ajian Lembu Sekilan yang diwarisinya.
Walaupun kisah ajian ini terdengar kayak dongeng, faktanya cerita-cerita ini benar-benar hidup di tengah masyarakat dan jadi warisan budaya spiritual Nusantara.
Di usianya yang ke-76, Mbah Mulyo akhirnya berpulang. Tapi legenda dan kesaktiannya masih terus diceritakan oleh anak cucunya sampai sekarang.
Baca Juga: Misteri Makam Gantung di Blitar: Mengungkap Legenda Ajian Pancasona
Sebuah bukti bahwa ajian bukan cuma soal kesaktian, tapi juga soal kesabaran, keteguhan hati, dan kemauan untuk selalu berdamai.
Kalau kamu percaya, mungkin ini jadi pelajaran. Tapi kalau kamu skeptis, ya cukup jadikan sebagai cerita buat nemenin malam.
Tapi satu yang pasti, di balik kegelapan Nusantara, selalu ada cerita-cerita gaib yang bikin bulu kuduk berdiri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube