INDOZONE.ID - Suku Mandar, salah satu suku maritim yang berasal dari Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), memiliki warisan budaya yang kaya dan unik.
Mengapa budaya maritim Suku Mandar begitu penting? Bagaimana mereka menjaga tradisi di tengah modernisasi?
Suku Mandar adalah kelompok masyarakat yang tinggal di sekitar Segitiga Emas Nusantara, wilayah pertemuan Laut Jawa, Laut Flores, dan Selat Makassar.
Nama "Mandar" memiliki dua kemungkinan asal, yakni terkait Sungai Mandar atau dari bahasa Sanskerta yang berarti "memiliki penduduk”. Sejak abad ke-16, Suku Mandar membentuk federasi kerajaan kecil yang memanfaatkan kekayaan laut sebagai sumber penghidupan.
Perahu Sandeq, Salah Satu Warisan Budaya Suku Mandar
Suku Mandar dikenal dengan inovasi maritim mereka. Salah satu ikon kebudayaan mereka adalah perahu sandeq, perahu layar tradisional tercepat di kawasan Austronesia.
Baca Juga: Tradisi Pesta Nelayan Suku Mandar di Pinrang, Salah Satunya dengan Konvoi Kapal Nelayan Warna-warni
Perahu ini menjadi simbol keahlian dan keberanian masyarakat Mandar dalam menghadapi laut. Festival Sandeq Race yang digelar setiap tahun, menjadi ajang pelestarian budaya dan daya tarik wisata.
Budaya maritim Suku Mandar telah berkembang sejak mereka menetap di kawasan pesisir Sulbar. Kondisi geografis dengan tanah yang kurang subur, mendorong mereka memaksimalkan sumber daya laut.
Hingga kini, tradisi seperti Festival Sandeq Race tetap hidup sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur.
Budaya maritim Suku Mandar tidak hanya mencerminkan identitas mereka, tetapi juga menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia.
Di era modern, teknologi sering mengancam kelestarian budaya tradisional. Akan tetapi, masyarakat Mandar terus beradaptasi tanpa melupakan akar budaya mereka.
Pelestarian budaya maritim dilakukan melalui berbagai cara. Festival Sandeq Race, misalnya, tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga menarik perhatian generasi muda. Selain itu, alat tangkap ikan tradisional, seperti rumpon, menjadi contoh bagaimana Suku Mandar menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Suku Mandar adalah penjaga tradisi maritim Nusantara. Di tengah perubahan zaman, mereka membuktikan, bahwa budaya lokal bisa tetap relevan dan berkontribusi pada kekayaan nasional.
Dengan upaya pelestarian yang berkelanjutan, Suku Mandar menjaga identitas mereka sekaligus menunjukkan betapa pentingnya budaya maritim dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sejarah