Kamis, 07 NOVEMBER 2024 • 21:00 WIB

Kisah Kumari, Gadis Cilik yang Tubuhnya Jadi Wadah Dewi Taleju

Author

Kumari, gadis cilik wadah dewi Taleju

INDOZONE.ID - Di kaki Pegunungan Himalaya, terdapat tradisi unik yang berkaitan dengan manifestasi seorang Dewi di dunia nyata, yaitu tradisi Kumari yang berasal dari Nepal.

Tradisi ini sudah berlangsung selama ratusan tahun, yang diyakini bahwa Dewi Taleju merasuki tubuh gadis cilik yang terpilih.

Tradisi Kumari hanya dijalankan di beberapa kota di Nepal, seperti Kathmandu, Lalitpur, Bhaktapur, Sankhu, dan Bungamati.

Tradisi Kumari merupakan hasil akulturasi antara ajaran Hindu dan Buddha.

Bagi umat Hindu serta Buddha di Nepal, Kumari dianggap sebagai manifestasi dari Dewi Taleju.

Untuk menjadi seorang Kumari, ada sejumlah syarat ketat yang harus dipenuhi.

Persyaratan menjadi Kumari

Pertama, seorang calon Kumari harus berasal dari keluarga Buddha yang tergabung dalam komunitas Newar.

Ia juga harus seorang perawan yang tidak memiliki cacat fisik, seperti tanda lahir atau bekas luka.

Kulitnya harus berwarna putih atau coklat muda, dengan mata dan rambut hitam.

Selain itu, calon Kumari harus memiliki 20 gigi susu yang sempurna tanpa cacat.

Baca Juga: Insiden Penembakan Massal di Istana Kerajaan Nepal, Pelakunya di Luar Dugaan Masyarakat Nepal

Ada 32 kriteria kesempurnaan fisik yang harus dipenuhi, yang dianggap menggambarkan kesucian dan kemurnian Dewi Taleju.

Namun, selain persyaratan fisik, calon Kumari juga harus menjalani ujian ritual yang sangat berat.

Ritual Pemilihan Kumari

Salah satu ujian penting untuk menjadi Kumari dilakukan selama festival Dashain, festival terbesar di Nepal.

Dalam ritual ini, 108 sapi dan kambing dikorbankan, dengan darah serta dagingnya ditinggalkan di lantai.

Calon Kumari diharuskan berjalan melewati darah dan sisa-sisa pengorbanan tersebut.

Jika calon Kumari ketakutan atau berteriak, ia dianggap gagal dan tidak layak menjadi Kumari.

Gadis yang berhasil melewati ujian ini akan dipilih menjadi Kumari dan tinggal di Kumari Ghar, tempat kediaman khusus bagi Kumari yang terpilih.

Selama tinggal di Kumari Ghar, Kumari akan dilayani oleh pengasuh dan pelayan yang memastikan semua kebutuhannya terpenuhi.

Baca Juga: Amaterasu, sang Dewi Matahari yang Keturunannya Bentuk Kekaisaran Jepang

Kehidupan Kumari

Meskipun tampak hidup nyaman, Kumari dihadapkan pada peraturan yang sangat ketat.

Ia tidak diperbolehkan berbicara dengan orang lain selain keluarganya dan pengasuhnya.

Kumari juga dilarang meninggalkan Kumari Ghar, kecuali saat festival Bhoto Jatra, sebuah perayaan syukur atas datangnya musim hujan.

Seorang Kumari dapat digantikan oleh gadis lain jika ia mengeluarkan darah dari tubuhnya, termasuk jika mengalami menstruasi.

Dalam kepercayaan masyarakat Nepal, keluarnya darah dari tubuh Kumari dianggap sebagai tanda bahwa Dewi Taleju telah meninggalkan tubuh gadis tersebut, dan ia harus digantikan dengan Kumari yang baru.

Tradisi Kumari tetap menjadi bagian penting dari budaya Nepal, meskipun kontroversi terkait kehidupan seorang Kumari dan hak-hak mereka sebagai anak-anak sering kali menjadi perdebatan di kalangan masyarakat modern.

Baca Juga: Fakta Oregano, Rempah yang Dipercaya Diciptakan oleh Dewi Aphrodite sebagai Simbol Kegembiraan

Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: National Geographic