Rabu, 22 MEI 2024 • 08:50 WIB

Makna Filosofis di Balik Sejarah dan Perayaan Waisak

Author

Makna Filosofis di Balik Perayaan Waisak (foto: theguardian.com)

INDOZONE.ID - Perayaan Waisak merupakan salah satu hari suci terpenting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Hari Raya Waisak, yang juga dikenal sebagai Trisuci Waisak, merupakan salah satu hari terpenting bagi umat Buddha di seluruh dunia.

Hari Waisak, yang juga dikenal sebagai Vesak atau Buddha Purnima, merayakan tiga peristiwa besar dalam kehidupan Siddhartha Gautama, Buddha: kelahiran, pencerahan, dan kematian (parinirvana). 

Makna Filosofis Waisak

Hari Raya Waisak, memperingati tiga peristiwa penting Siddharta Gautama atau Buddha. (Pexels/Suraphat Nuea-on).

Perayaan Waisak bukan hanya tentang mengenang peristiwa sejarah, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Berikut beberapa poin pentingnya:

1. Kelahiran Pangeran Siddhartha

Kelahiran Siddhartha Gautama, sang Buddha, di Lumbini, Nepal, sekitar tahun 563 SM, melambangkan awal dari perjalanan spiritualnya untuk mencapai pencerahan dan membebaskan umat manusia dari penderitaan.

Baca Juga: Menyambut Hari Raya Waisak, Berikut Fakta dari Peringatan Trisuci Waisak

2. Pencapaian Penerangan Agung

Di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India, Siddhartha Gautama mencapai pencerahan sempurna pada usia 35 tahun. Peristiwa ini menandakan penemuan Dhamma, Kebenaran Universal, dan jalan menuju pembebasan dari penderitaan.

3. Parinibbana (Kematian Buddha)

Buddha Gautama wafat di Kusinara, India, pada usia 80 tahun. Parinibbana menandakan akhir dari kehidupan fisik Buddha, tetapi ajaran dan pencerahannya terus hidup dan menginspirasi umat manusia hingga saat ini.

Sejarah Waisak

Sejarah Perayaan Hari Waisak (foto: Shutterstock)

Perayaan Waisak telah berlangsung selama lebih dari 2.500 tahun. Awalnya, perayaan ini hanya dilakukan oleh para biksu Buddha di India.

Waisak sudah dirayakan sejak lama, tetapi pengesahan resminya sebagai hari perayaan umat Buddha di seluruh dunia terjadi pada masa modern. Pada tahun 1950, dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia di Sri Lanka, Waisak diresmikan sebagai hari perayaan global bagi umat Buddha.

Namun, seiring penyebaran agama Buddha ke seluruh dunia, Waisak mulai dirayakan oleh umat Buddha di berbagai negara dengan tradisi dan budaya yang berbeda-beda.

Di Indonesia, Waisak telah menjadi hari libur nasional sejak tahun 1983. Umat Buddha di Indonesia merayakan Waisak dengan berbagai kegiatan, seperti yang telah disebutkan di atas. Candi Borobudur, salah satu candi Buddha terbesar di dunia, menjadi pusat utama perayaan Waisak di Indonesia.

Baca Juga: Berbagai Tradisi dan Ritual Penuh Makna dalam Perayaan Waisak Umat Buddha

Waisak adalah perayaan penting yang mengingatkan umat Buddha akan ajaran dan pencapaian Buddha Gautama.

Melalui perayaan ini, umat Buddha merenungkan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha dan berusaha menerapkan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah Waisak yang kaya dan tradisi-tradisi yang menyertainya menunjukkan betapa dalam dan luasnya pengaruh ajaran Buddha di seluruh dunia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia