Rabu, 25 SEPTEMBER 2024 • 09:10 WIB

Misteri Pesugihan Monyet di Tulungagung: Legenda yang Diyakini Masih Hidup Hingga Kini

Author

Ilustrasi Pesugihan Monyet di Tulungagung.

INDOZONE.ID - Tulungagung, sebuah kabupaten di Jawa Timur, dikenal dengan berbagai cerita mistis, salah satunya adalah pesugihan monyet.

Pesugihan ini diyakini sebagai salah satu cara bagi seseorang untuk meraih kekayaan dengan bersekutu dengan makhluk gaib.

Ritual pesugihan yang melibatkan monyet ini menjadi legenda yang telah lama berkembang di masyarakat, khususnya di daerah Ngujang, Tulungagung.

Baca Juga: Deretan Peristiwa PKI di Kediri, Salah Satunya Kisah Santri Komar yang Kebal dari Serangan Komunis

Ritual Pesugihan Monyet di Ngujang

Ilustrasi Pesugihan Monyet di Tulungagung.

Di kompleks pemakaman umum Ngujang, Tulungagung, terdapat ribuan monyet yang hidup bebas di area tersebut.

Keberadaan monyet-monyet ini bukan hanya karena mereka tinggal di lingkungan pemakaman, tetapi dipercaya sebagai bagian dari ritual pesugihan.

Masyarakat sekitar meyakini bahwa monyet-monyet tersebut adalah jelmaan dari orang-orang yang semasa hidupnya melakukan perjanjian gaib untuk mendapatkan kekayaan.

Baca Juga: Misteri Pesugihan Gunung Kawi: Ada Mitos Pohon Dewandaru yang Mendatangkan Kekayaan

Ritual pesugihan monyet di daerah ini memiliki beberapa syarat, salah satunya adalah tumbal atau pengorbanan.

Orang yang melakukan pesugihan ini diyakini akan memperoleh kekayaan instan, tetapi dengan konsekuensi berat yaitu setelah mereka meninggal, arwahnya akan menjadi monyet dan tetap tinggal di pemakaman tersebut.

Hal ini dianggap sebagai bagian dari perjanjian gaib yang mereka buat.

Baca Juga: Misteri Suku Bunian di Sumatra: Makhluk Gaib atau Primata Misterius?

 

Sejarah dan Asal Mula Pesugihan Monyet di Tulungagung 

Ilustrasi Asal Usul Pesugihan Monyet di Tulungagung Konon Dikarenakan Kutukan Pada Anak-anak.

Dilansir dari channel YouTube @Kamar JERI, kisah pesugihan monyet yang melegenda ini bermula dari cerita kuno yang telah lama beredar di Ngujang.

Konon, pada masa lalu, ada dua santri yang dikutuk oleh gurunya karena lalai mengikuti pengajian dan lebih memilih bermain di sekitar pohon yang berada di area pemakaman.

Kutukan tersebut menyebabkan kedua santri berubah menjadi monyet, dan sejak saat itu, monyet-monyet di pemakaman tersebut berkembang biak dan dipercaya sebagai keturunan dari santri yang dikutuk.

Baca Juga: Misteri Pesugihan Nyai Puspo Cempoko: Sekali Melanggar Ritual Langsung Berujung Tragis

Cerita ini kemudian berkembang menjadi kepercayaan bahwa monyet-monyet di pemakaman Ngujang adalah hasil dari orang-orang yang melakukan pesugihan.

Orang yang ingin mendapatkan kekayaan instan harus melakukan ritual khusus dan berjanji kepada sosok gaib di pemakaman tersebut.

Salah satu syarat dalam pesugihan ini adalah si pelaku harus memelihara monyet yang diberikan oleh Kuncen (penjaga makam) sebagai tanda ikatan perjanjian gaib.

Baca Juga: Misteri Pesugihan Gunung Kemukus: Ritual Aneh Tanpa Tumbal yang Kontroversial

Tradisi dan Ritual Malam Satu Suro

Ilustrasi malam satu suro

Ritual pesugihan di pemakaman Ngujang biasanya dilakukan pada malam satu Suro, di mana para pelaku pesugihan diwajibkan untuk datang ke makam dan mengikuti ritual bersama-sama.

Mereka juga harus memberikan sumbangan sebagai bagian dari perjanjian yang telah dibuat.

Salah satu tanda keberhasilan pesugihan ini adalah datangnya seekor monyet putih yang dipercaya sebagai simbol kekayaan yang akan datang.

Baca Juga: Misteri Pesugihan Popok Wewe Gombel: Kisah Nyata yang Menggegerkan Jawa Tengah

Meskipun ritual ini sudah lama ada, hingga kini masih ada orang-orang yang mempercayai dan melakukan pesugihan monyet di tempat tersebut.

Bahkan, beberapa orang dari luar daerah juga datang ke Ngujang untuk mengikuti ritual ini.

Baca Juga: Misteri Pesugihan Sate Gagak: Ritual yang Mempertaruhkan Nyali dan Nyawa

Kontroversi dan Pendapat Warga Sekitar

Ilustrasi Pesugihan Monyet di Tulungagung.

Meskipun pesugihan ini dipercaya oleh sebagian orang, ada juga yang meragukan kebenarannya.

Salah satu penjaga makam atau Kuncen di pemakaman Ngujang, yang dikenal sebagai Pak Ribut, menyebutkan bahwa meskipun banyak yang melakukan pesugihan, ritual ini bukanlah pesugihan instan seperti yang banyak diberitakan.

Menurutnya, pesugihan ini lebih menyerupai usaha spiritual yang membutuhkan kesabaran untuk mencapai kekayaan.

Baca Juga: Misteri Tempat Pesugihan Kandang Bubrah Paling Terkenal di Wonogiri

Namun, tak sedikit pula yang merasa bahwa praktik ini sudah menjadi bagian dari budaya turun-temurun di daerah tersebut.

Masyarakat sekitar tidak merasa terganggu dengan adanya pesugihan ini, bahkan ada yang menganggapnya sebagai bagian dari tradisi dan kepercayaan lokal.

Baca Juga: Misteri Tempat Pesugihan Gunung Srandil di Cilacap Jawa Tengah

Ilustrasi Pesugihan Monyet di Tulungagung.

Misteri pesugihan monyet di Tulungagung masih menjadi bagian dari kehidupan spiritual masyarakat sekitar.

Meskipun praktik ini menimbulkan kontroversi, banyak yang masih mempercayainya sebagai cara untuk meraih kekayaan.

Kepercayaan ini, meski terdengar aneh bagi sebagian orang, tetap hidup dan beberapa dari mereka masih meneruskan dari generasi ke generasi di Tulungagung.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube