INDOZONE.ID - Kisah misteri di Jepang menjadi warna dari gemerlap kemajuan negara Sakura yang maju ini.
Di balik kemajuannya ternyata menyimpan problematika sosial, salah satunya adalah penurunan jumlah penduduk yang mengakibatkan banyak wilayah menjadi sepi.
Salah satu contohnya adalah Desa Nagoro, sebuah desa yang lebih banyak dihuni oleh boneka daripada manusia.
Baca Juga: Temuan Lukisan Babi Berusia 51.200 Tahun di Sulawesi Jadi Bukti Seni Naratif Tertua di Dunia
Berikut adalah lima fakta menarik tentang Desa Nagoro yang membuatnya terlihat seperti kota hantu.
1. Desa Nagoro Menjadi Kota Hantu
Pada awal 2000-an, seorang penduduk bernama Ayano Tsukimi kembali ke Desa Nagoro setelah menghabiskan puluhan tahun merantau di Osaka.
Sesampainya di sana, Ayano merasa sedih melihat desanya yang begitu sepi, hampir seperti kota hantu.
Untuk mengatasi kesepian tersebut, Ayano memutuskan untuk membuat boneka seukuran manusia.
Baca Juga: Misteri Desa Tumbal, Konon Ada Suku Misterius Penyeimbang Hutan di Kalimantan
Boneka-boneka ini dipakaikan baju seperti manusia sungguhan dan ditempatkan di berbagai sudut desa, termasuk di luar toko, halte bus, dan di tepi jalan, seolah-olah mereka sedang mengamati ladang di sekitar.
Kini, jumlah boneka di desa tersebut mencapai sepuluh kali lipat lebih banyak dari jumlah penduduk aslinya.
Baca Juga: Misteri Makam Mbah Astra Leksana: Pendiri Desa Karangsambung Kebumen, Konon Dilindungi Pohon Keramat
2. Sekolah dengan Murid Boneka
Ayano Tsukimi, yang kini berusia 65 tahun, adalah warga termuda di Desa Nagoro.
Tidak mengherankan jika sekolah di desa tersebut telah ditutup sejak tahun 2012 karena tidak ada lagi anak-anak yang bersekolah di sana.
Baca Juga: Misteri Tempat Pesugihan Kandang Bubrah Paling Terkenal di Wonogiri
Sebagai gantinya, Ayano menempatkan boneka-boneka di ruang kelas, di mana beberapa duduk di balik meja seolah-olah sedang membuka buku, dan ada juga boneka guru yang berdiri di depan papan tulis.
Pemandangan ini menambah nuansa seram namun unik di desa boneka tersebut.
Baca Juga: Misteri Tempat Pesugihan Gunung Srandil di Cilacap Jawa Tengah
3. Wisata Boneka yang Tidak Sengaja
Ide membuat boneka ini sebenarnya berasal dari pembuatan orang-orangan sawah yang awalnya hanya untuk menjaga ladang sayur Ayano.
Namun, salah satu orang-orangan sawah buatannya terlihat sangat mirip dengan ayahnya, yang membuatnya terinspirasi untuk membuat lebih banyak boneka.
Selama lebih dari 12 tahun, Ayano telah membuat lebih dari 350 boneka.
Meskipun terlihat seram, boneka-boneka tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Desa Nagoro untuk melihat keunikan ini.
Ayano pun rutin merawat boneka-boneka tersebut agar tetap rapi dan terawat.
Baca Juga: Misteri Alas Ketonggo: Hutan Angker di Ngawi yang Dipercaya Sebagai Tempat Pesugihan
4. Contoh Nyata Pengaruh Depopulasi di Jepang
Penurunan jumlah penduduk di Desa Nagoro merupakan bukti nyata dari dampak depopulasi yang dialami oleh ribuan desa di seluruh Jepang.
Tingkat kelahiran yang sangat rendah membuat generasi muda semakin sedikit, sementara jumlah lansia semakin banyak.
Baca Juga: Misteri Dusun Karang Kenek di Situbondo, Benarkah Angker karena Kutukan?
Fenomena ini menjadi masalah besar di Jepang, di mana 20% dari populasi negara tersebut adalah lansia.
Hal ini juga mengakibatkan populasi Jepang diperkirakan akan anjlok di bawah angka 100 juta dalam beberapa tahun mendatang.
Baca Juga: Misteri Terowongan Mrawan Alas Gumitir, Konon Angkernya Bikin Merinding Lama
5. Nagoro: Desa yang Mengalami Penurunan Populasi Drastis
Nagoro merupakan sebuah desa yang terletak di Pulau Shikoku, Prefektur Tokushima, Jepang.
Dahulu, desa ini merupakan rumah bagi ratusan penduduk. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, populasinya menurun drastis karena para pemuda memilih merantau ke kota demi mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga: Misteri Patung Gandrung Alas Gumitir Banyuwangi: Konon Tangannya Sering Bergerak Sendiri
Kini, hanya tersisa sekitar 35 penduduk di desa ini, yang mayoritas adalah lansia yang sudah tidak bekerja lagi.
Menurut data pada Januari 2015, jumlah penduduk di Desa Nagoro terus menurun, meninggalkan desa ini dalam kesepian yang hanya diisi oleh boneka-boneka buatan Ayano.
Baca Juga: Misteri Alas Purwo Banyuwangi, Mengungkap Kisah-Kisah Legendaris di Hutan Tertua Pulau Jawa
Desa Nagoro menjadi saksi bisu dari perubahan sosial yang terjadi di Jepang.
Boneka-boneka yang tersebar di setiap sudut desa menjadi simbol dari kesepian dan ketidakmampuan desa ini untuk mempertahankan populasinya.
Meski terlihat seram, Desa Nagoro di Jepang kini menjadi destinasi wisata unik yang menarik minat banyak orang yang penasaran dengan kisah di balik boneka-boneka tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube @Larasati Channel