Pria Ini Alami Kejadian Mengerikan saat Makan di Gunung Lawu Diliatin Pedagang Berlidah Panjang
INDOZONE.ID - Sungguh malang nasib pria ini diliatin oleh pedagang berlidah panjang saat mendaki di gunung Lawu. Tak ada kecurigaan apapun saat berangkat, tapi justru mengalami hal mengerikan saat tiba di lokasi.
Gunung Lawu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur (Kabupaten Karanganyar, Ngawi, dan Magetan) yang konon memang anger. Gunung ini dulu bernama Wukirmahendra yang akhirnya berganti nama, tapi meski terkesan angker tapi menyurutkan niat pendaki untuk mendaki gunung ini.
Dilansir dari YouTube Sumur Adi Wijaya, ada 3 pemuda yang mendaki gunung Lawu pada waktu itu bernama Ryan, Adi, dan Putra.
Mereka gemar berpetualang dan ingin merasakan sensasi gunung Lawu dengan ketinggian 3.265 MDPI. Sudah di sepakati kapan akan berangkat, mereka sepakat menggunakan kereta api dan bertemu di Pasar Senen, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Kisah Rowan Atkinson Selamatkan Pesawat dalam Insiden di Kenya
Sebelum keberangkatan, Ryan hendak untuk membeli buah sebagai pengganti air minum tatkala haus melanda saat ke puncak gunung Lawu, tapi hal ini diurungkan lantaran mereka hampir telat menaiki kereta.
Di dalam kereta, layanya orang kebanyakan mulailah mereka menceritakan mengenai pengalaman yang dialami saat naik ke puncak gunung,sampai akhirnya sehabis bercerita, energi mereka langsung terkuras dan tidurlah mereka.
Ketika tidur mereka juga mimpi hal yang mengerikan dan aneh yang dialami. Andi bermimpi mengenai kabut yang mengelilingi Ryan sampai akhirnya temannya itu menghilang dalam kabut itu.
Sedangkan Ryan bermimpi kalau Putra dililit akar pohon yang besar, dan Putra bermimpi Andi dipenuhi dengan lintah sekujur tubuhnya. Pertanda apakah ini, seperti semacam firasat kalau mereka harusnya membatalkan perjalanan ini.
Baca Juga: Oei Hui-lan: Wanita asal Semarang yang jadi Ibu Negara China Paling Berpengaruh
Sampai di stasiun Solo Jebres, mereka tak menghiraukan mimpi itu dan berpikir ahhh hanya bunga tidur saja, gak usah risau.
Tak ingin terlalu terburu, ketiga pemuda ini mampir ke kedai kopi untuk menunggu mobil carteran yang akan menjemput dan membawa mereka ke gunung Lawu. Ketika menunggu, Ryan pamit ingin ke kamar kecil untuk buang air. Ia berpapasan pula dengan seorang nenek yang mana menawari buah kepada Ryan.
Ryan sebenarnya ingin membeli buah itu sebagai beal, tapi karena uang yang dibawa lupa ditaruh di warung kopi, terpaksa membatalkan itu dan menolak membeli buah yang ditawarkan oleh sang nenek.
Nenek itu hanya tersenyum dan mengucapkan perkataan yang terasa aneh, "Awakmu bakal jemput salak Iki (kamu nanti yang akan jemput salak ini)". Tak mengindahkan perkataan si nenek, Ryan kembali ke warung dan menunggu mobil carteran.
Sesampainya mobil carteran itu, mereka bertiga naik ke dalam mobil menuju ke pendakian puncak gunung Lawu melalui jalur Candi Cetho. Gunung Lawu memang memiliki 3 puncak yakni Hargodalem, Hargo Dumiling, dan puncak Hargo Dumilah yang paling tertinggi.
Gunung Lawu memiliki 5 pos yakni Cemorokandang, Cemorosewu, Candi Cetho, Jogorogo dan Singolangu. Mereka tiba di Candi Ceto pada pukul 09.00 WIB, tapi mereka tidak langsung ke puncak karena ingin tidur terlebih dahulu. Sekitar pukul 14.00 mereka ke puncak gunung Lawu.
,
Mereka memulai perjalanan dari Candi Cetho, Candi Kethek, Pos 1, pos 2, dan pos 3 tanpa adanya hambatan. Di pos ketiga, mereka bertemu dengan pendaki lain yang sedang bermalam.
Ketika menyeduh kopi yang airnya diambil dari paralon, Ryan meliat rombongan pendaki itu sedang makan buah, ketika melihatnya, Ryan ada perasaan menyesal.
Baca Juga: Kisah Horor Winarsih: Naik Bus Banyuwangi-Surabaya Cuma Makan Waktu 5 Menit
"Nyesel aku tadi tidak beli buah itu,” ucap Ryan.
Mendengarkan perkataan Ryan, kedua temannya meminta tidak memikirkan buat yang gagal dibelinya itu, dan setelah beristirahat dan shalat maghrib, mereka
melanjutkan perjalanan menuju ke pos 4 dan pada pukul 21.00 mereka tiba di pos 5 yang biasa disebut dengan bulak peperangan. Bulak itu merupakan area padang rumput yang luas.
Ketika Adi hendak mendirikan tenda, permintaan itu justru ditolak mentah oleh Ryan dan menyarankan untuk bermalam di bulak peperangan, karena tempatnya luas dan jarang pendaki bermalam disana.
Baca Juga: 8 Arti Mimpi Menangkap Ikan, Pertanda Baik atau Buruk?
Kedua teman Ryan sepakat dan mereka juga melakukan shalat isya disana. Ryan juga tampak meminum kopi dan menghisap rokok.
Ketika itu Ryan justru memegang buah salak dan kedua temannya bertanya, bagaimana bisa mendapatkan buah salak itu.
Ryan menjawab kalau buah salak itu didapatnya dari rombongan tadi, tapi Adi dan Putra tidak percaya dengan perkataan temannya itu. Akhirnya perdebatan mengenai buah salak menjadi riu. Akhirnya mereka melanjutkan ke Bupakan Menjangan dan mendirikan tenda.
Di lokasi itu sudah ada 4 tenda milik pendaki dan tepat pukul 23.00 WIB, Ryan terbangun karena mendengar ada keributan di luar tenda. Ia mengira kalau itu tim rescue (tim penyelamat) yang ingin mengevakuasi pendaki melintas. Ryan membangun kedua temannya, tapi mereka tidak terbangun.
Ketika keluar tenda, Ryan dikejutkan ketika melihat sudah berada di pasar dengan berbagai macam dagangan, Ryan juga melihat seorang nenek yang menawarinya buah salak saat di stasiun Solo Jebres. Nenek itu memberikan salak pada Ryan lagi, dan nenek itu berkata dengan perkataan yang sama didengar oleh Ryan tempo lalu.
Namun tiba – tiba saat salak itu hendak itu akan dimakan, tiba – tiba api di pendakian itu berubah menjadi obor, dan para pedagang menatap tajam ke arah Ryan, akhirnya Ryan membuang salak itu dan berjalan mundur ke dalam tenda.
Masih dilihatnya wajah nenek itu dan para pedagang ketika ia sampai di tenda, kalau mereka berubah wujud menjadi sosok menyeramkan dengan lidah panjang, mata melotot dan sedang menenteng kepala.
Sungguh mengerikan sekali bukan, hanya perkara salak bisa menjadi teror untuk Ryan saat di pendakian.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube