Rabu, 30 APRIL 2025 • 10:20 WIB

Kisah Orang Pertama Penghuni Tanah Jawa: Sosok Aji Saka yang Melegenda!

Author

Ilustrasi Aji Saka.

INDOZONE.ID - Kamu pernah dengar tentang Aji Saka? Kalau kamu ngira ini cuma nama pahlawan fiksi atau mitos biasa, siap-siap takjub deh.

Karena di balik kisah unik ini, tersembunyi asal-usul penanggalan Jawa, kisah pengisian manusia pertama di Tanah Jawa, sampai lahirnya kerajaan awal bernama Medang Kamulan.

Yup, menurut cerita turun-temurun, Aji Saka ini bukan orang sembarangan.

Dialah yang dianggap pengembara pertama yang menginjakkan kaki di Tanah Jawa yang waktu itu belum dihuni manusia.

Bayangin aja, pulau Jawa dulu isinya cuma makhluk halus, alias bangsa jin. Serem? Iya. Tapi juga penuh misteri yang menarik buat dikulik!

Yuk, simak kisah orang pertama penghuni Tanah Jawa, dilansir dari YouTube/Baby.Q selengkapnya!

Baca Juga: Ajian Rogo Sukmo: Ilmu Mistis yang Bikin Jiwa Bisa Keluyuran

Awal Mula Kedatangan Aji Saka

Siapa Aji Saka? Konon katanya, kisah Aji Saka datang ke Pulau Jawa dengan cara spiritual alias tirakat alias bertapa.

Dulu, Pulau Jawa emang bukan seperti sekarang yang rame banget.

Dulu mah, katanya, cuma dihuni oleh makhluk tak kasat mata. Nggak ada manusia satupun.

Tapi Aji Saka nggak mundur. Dia memilih buat menetap dan bertapa di tanah yang masih 'liar' itu.

Selama bermeditasi, Aji Saka mulai melakukan pendekatan ke makhluk-makhluk halus di sana.

Bukannya usir atau perang, Aji Saka malah ngajarin mereka ilmu penanggalan. Keren nggak tuh?

Baca Juga: Mengenal Perempuan Bahu Laweyan, Sosok Mistis yang Bikin Takut Menikah

Lahirnya Hari Pasaran: Warisan dari Bangsa Jin

Salah satu hal yang diajarkan Aji Saka ke bangsa jin adalah tentang waktu. Waktu itu belum ada kalender, belum ada tanggal.

Nah, Aji Saka menciptakan 5 hari pasaran buat ngitung waktu.

Hari-hari ini sekarang dikenal sebagai Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

Ilmu ini kemudian diajarkan ke para bangsa jin agar mereka punya struktur waktu dan bisa hidup lebih tertib.

Jadi, bisa dibilang, bangsa jin dulu belajar langsung dari Aji Saka. Gokil juga ya?

Baca Juga: Kisah Mistis Stasiun Gaib: Naik KRL Malam, Tiba-tiba Satu Gerbong Isinya Bayangan Hitam

Ilustrasi Penghuni Pertama Pulau Jawa.

Misi Aji Saka ke Tanah Hindustan

Setelah ngajarin para makhluk halus, Aji Saka merasa waktunya membawa manusia ke Tanah Jawa.

Soalnya, biar bagaimanapun, dia pengen pulau ini dihuni manusia seperti di tanah-tanah lain.

Maka berangkatlah Aji Saka ke Tanah Hindustan yang sekarang bisa kita kenal sebagai wilayah India atau sekitarnya.

Di sana, dia ngajak manusia-manusia dari Hindustan untuk pindah dan hidup di Tanah Jawa. Misinya berhasil. Pulau Jawa akhirnya mulai dihuni oleh manusia.

Baca Juga: Misteri Santet Banyuwangi, Benarkah Dianggap Sarang Ilmu Gaib di Pulau Jawa?

Lahirnya Kerajaan Medang Kamulan dan Raja Pertama

Setelah manusia mulai menetap dan hidup di Tanah Jawa, Aji Saka mendirikan kerajaan pertama yang diberi nama Medang Kamulan. Lalu siapa rajanya?

Tentu saja dia sendiri. Tapi dia nggak pakai nama Aji Saka lagi, melainkan naik tahta dengan gelar Prabu Wi Saka.

Sebagai raja, Aji Saka nggak cuma ngatur pemerintahan, tapi juga ngajarin tata krama, adab, dan ilmu hidup bermasyarakat ke rakyatnya.

Dia ngajarin gimana caranya hidup rukun, saling bantu, dan punya nilai-nilai etika.

Bisa dibilang, Aji Saka ini bukan cuma raja, tapi juga guru dan tokoh spiritual.

Baca Juga: Mitos Kisah Cinta Sunan Kalijaga dan Nyi Roro Kidul: Asmara Mistis di Balik Ombak Pantai Selatan

Upgrade Kalender: Dari 5 Hari Jadi 7 Hari

Nggak berhenti di situ, Aji Saka terus menyempurnakan sistem penanggalan yang udah dia buat.

Setelah sebelumnya menciptakan 5 hari pasaran, dia juga menambahkan 7 hari mingguan seperti yang kita kenal sekarang yaitu Senin sampai Minggu.

Uniknya, dalam sistem penanggalan Jawa, 5 hari pasaran dan 7 hari mingguan berjalan bersamaan, dan akan berulang setiap 35 hari.

Nah, periode 35 hari inilah yang sekarang dikenal dengan istilah Selapan dalam budaya Jawa.

Kalender ini kemudian dikenal sebagai Kalender Saka, yang sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat Jawa dan Bali, buat menentukan hari-hari penting seperti weton, hari baik, dan acara adat.

Baca Juga: Kisah Cinta Sunan Gunung Jati dan Rara Tepasan: Jodoh yang Berawal dari Cahaya Putih?

Warisan Aji Saka yang Masih Hidup Sampai Sekarang

Kalau kamu pikir cerita Aji Saka cuma mitos, coba deh lihat kenyataan di sekitar kita.

Hari pasaran masih dipakai. Penanggalan Jawa masih eksis.

Bahkan, kalender Saka juga dijadikan patokan dalam Hari Raya Nyepi di Bali.

Artinya, warisan Aji Saka bukan sekadar cerita legenda. Tapi juga nilai budaya yang masih hidup dan dipakai sampai sekarang. Gila sih, segitu berpengaruhnya sosok ini.

Baca Juga: Misteri Pesugihan Popok Wewe Gombel: Kisah Nyata yang Menggegerkan Jawa Tengah

Ilustrasi Aji Saka.

Cerita Aji Saka yang dianggap menjadi penghuni pertama Pulau Jawa ini, memang terdengar mistis dan penuh simbol.

Tapi justru dari kisah penghuni Tanah Jawa seperti inilah, kita bisa belajar soal asal-usul budaya Jawa, nilai hidup masyarakat, dan bagaimana spiritualitas, ilmu pengetahuan, serta kepemimpinan bisa menyatu dalam satu sosok tokoh.

Aji Saka itu bukan sekadar legenda dan penghuni pertama Tanah Jawa. 

Ia adalah simbol peradaban pertama di Tanah Jawa, tokoh yang ngajarin cara hidup, cara berpikir, bahkan cara ngitung waktu.

Jadi, lain kali kamu lihat kalender Jawa, inget ya itu semua dimulai dari satu orang pengembara yang berani masuk ke pulau penuh makhluk halus, dan ngajarin mereka tentang waktu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube