Selasa, 12 NOVEMBER 2024 • 09:39 WIB

Pemikiran Mohammad Hatta tentang Pendidikan Kader di PNI Baru: Strategi Berjuang dengan Ilmu

Author

Mohammad Hatta

INDOZONE.ID - Pada 1927, Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sayangnya, hanya empat tahun kemudian, PNI dibubarkan oleh pemerintah kolonial Belanda yang menganggap partai ini sebagai ancaman.

Dampak dari pembubaran ini melahirkan dua organisasi, salah satunya adalah PNI Baru atau Pendidikan Nasional Indonesia pada 1931, yang dipimpin oleh Mohammad Hatta. 

Melalui PNI Baru, Hatta memperjuangkan kemerdekaan dengan pendekatan pendidikan kader.

Baca Juga: Mengenal Menteng 31: Kelompok Pemuda Penculik Soekarno Hatta di Rengasdengklok, Ada Cikal Bakal Anggota PKI?

Visi Mohammad Hatta tentang Pendidikan Kader

Mengutip buku Indonesia Merdeka: Biograf Politik Mohammad Hatta karya Rose, Mavis, Mohammad Hatta percaya bahwa perjuangan lebih efektif melalui pendidikan kader daripada kampanye massa. Bersama majalah Daulat Ra'jat, Hatta menjadikan pendidikan sebagai pilar PNI Baru untuk membangun pemahaman yang mendalam di kalangan kader. 

Menurut Hatta, kader harus dibentuk melalui pendidikan yang mendorong kemandirian, selaras dengan filosofi Ki Hajar Dewantara yang menekankan kebebasan individu dalam berpikir dan bertindak.

Baca Juga: Kisah Cinta Bung Hatta & Rahmi yang Terpaut Usia 24 Tahun, Menikah usai Indonesia Merdeka

Upaya Hatta dalam Mendidik Kader

Sekembalinya ke Indonesia pada 1932, Hatta memulai berbagai pelatihan untuk kader PNI Baru. 

Dia secara langsung memberikan pelatihan di Jakarta setiap hari Selasa dan di Bandung pada hari-hari lain.

Selama pelatihan ini, Hatta membahas isu-isu ekonomi global dan perjuangan kemerdekaan.

Pada kesempatan tersebut, ia membagikan pengetahuan dan pandangan politik, sosial, dan ekonominya kepada para kader, membentuk mereka untuk siap berkontribusi dalam pergerakan nasional.

Baca Juga: Kisah Cinta Bung Hatta & Rahmi yang Terpaut Usia 24 Tahun, Menikah usai Indonesia Merdeka

Pentingnya Literasi dalam Pendidikan Kader

Hatta tidak hanya mengajarkan tentang pergerakan politik, ia juga menekankan pentingnya literasi bagi kader-kadernya.

Melalui tulisan di Daulat Ra'jat serta brosur dan materi lainnya, Hatta menyampaikan pemahaman mendalam tentang politik, sosial, dan ekonomi kepada kader.

Majalah ini menjadi media utama yang digunakan PNI Baru untuk menyebarkan ideologi dan strategi perjuangan, mendidik kader melalui rapat, kursus, dan publikasi lainnya.

Mohammad Hatta meletakkan dasar pendidikan kader yang tidak hanya berfokus pada pengetahuan, tetapi juga pada ketekunan dan komitmen.

Melalui PNI Baru, ia menggabungkan pendidikan dengan pergerakan, membangun kader yang terampil dan siap berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Buku

Tags