INDOZONE.ID - Pada tahun 1896, bangsa Eropa mendirikan beberapa koloninya di wilayah Afrika untuk mengambil sumber daya alamnya. Tak jarang, bangsa Afrika pun melakukan berbagai macam upaya perlawanan untuk mengusir kaum kolonial tersebut.
Dari sekian banyak aksi perlawanan Afrika terhadap bangsa kolonial Eropa, salah satunya adalah Perang Anglo-Zanzibar.
Pada awalnya, Kesultanan Zanzibar menjadi pendukung bangsa Inggris yang menguasai wilayah mereka. Namun setelah Sultan Hamad bin Thuwaini wafat pada 25 Agustus 1896, Kesultanan Zanzibar kini dikuasai oleh sepupu Sultan Hamad, yakni Khalid bin Barghash.
Baca Juga: Kerusuhan Sampit 2001: Mengungkap Peristiwa Berdarah di Kalimantan
Sempat ada rumor yang menyebut kalau Sultan Khalid meracuni Sepupunya sendiri agar dirinya bisa memimpin Zanzibar sekaligus mengusir bangsa Inggris dari Kesultanan mereka.
Namun tujuan sebenarnya adalah, Sultan Khalid hanya ingin meraup keuntungan dari bisnis penjualan budak di Afrika yang dimiliki oleh Inggris. Di sisi lain, Inggris sendiri sudah menghapus segala macam perbudakan dalam kebijakan pemerintahannya di Afrika.
Mengetahui soal keinginannya Sultan Khalid, Inggris sebagai pemilik kekuasaan tertinggi di Zanzibar meminta Sultan Khalid untuk mundur dan digantikan oleh Hamoud bin Muhammad. Akan tetapi, Sultan Khalid menolak permintaannya Inggris.
Baca Juga: Kucing Mata Dua Warna Biasanya Tuli, Fakta atau Mitos?
Inggris pun memberikan ultimatum hingga tanggal 27 Agustus 1896 pukul 09:00 waktu setempat. Jika Sultan Khalid tidak mengundurkan diri, maka Inggris akan menghancurkan Kesultanan Zanzibar.
Sultan Khalid dengan beraninya menentang keras ancaman bangsa Inggris. Ia pun sudah memasang bala tentaranya untuk menahan serangan Inggris.
Pertempuran antara Inggris dan Zanzibar pun berlangsung. Dengan mudahnya, Inggris mengalahkan pasukan Zanzibar hanya dalam waktu 38 menit saja.
Baca Juga: Viral, Ilmuwan Klaim Misteri Pesawat Malaysia Airlines MH370 Terpecahkan: Pilot Diduga Bunuh Diri
Atas kekalahan tersebut, Sultan Khalid pun menyerah dan mulai mengikuti kemauan bangsa Inggris. Namun, Sultan Khalid baru bisa ditangkap saat Perang Dunia Pertama berkecamuk.
Akibat perang tersingkat sepanjang sejarah itu, sebanyak 500 orang pasukan Zanzibar meninggal, sementara pasukan Inggris hanya kehilangan 1 orang tentaranya saja.***
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Allthatsinteresting.com