Minggu, 18 AGUSTUS 2024 • 18:20 WIB

Kisah Keluarga Turpin, Orang Tua Keji yang Tega Menelantarkan 13 Anaknya

Author

Kasus Keluarga Turpin

INDOZONE.ID - Ini adalah kisah tentang sebuah keluarga asal Perris, California, AS, yang terdiri dari Ayah, Ibu, 3 Anak laki-laki, dan 10 Anak perempuan.

Sang ayah bernama David Allen Turpin, pria kelahiran 17 Oktober 1961 ini bekerja sebagai Teknisi Komputer di perusahaan dirgantara Lockheed Martin dan Northrop Grumman. David merupakan alumni dari Institut Teknik Virginia.

Sementara sang ibu bernama Louise Ann Robinette, kelahiran 24 Mei 1968.

Menariknya meskipun David dan Louise memiliki jarak usia 7 tahun, mereka rupanya teman satu SMA di Princeton High School, West Virginia.

Mereka menikah di Pearisburg, Virginia pada tahun 1985.

Baca Juga: Mengenal Menteng 31: Kelompok Pemuda Penculik Soekarno Hatta di Rengasdengklok, Ada Cikal Bakal Anggota PKI?

David dan Louise adalah penganut Kristen Pentakosta yang mempercayai bahwa jumlah anak yang mereka miliki nantinya merupakan "panggilan langsung dari Tuhan".

Akhirnya selama periode 1988-2015, David dan Louise memiliki 13 orang anak.

Pada awalnya, keluarga Turpin menetap di wilayah Texas, tepatnya di kota Fort Worth. Sampai ke tahun 1999, keluarga Turpin pindah ke kota Rio Vista.

Singkat cerita di tahun 2014, keluarga Turpin pindah ke Perris, California.

Di mata para tetangga, keluarga ini tampak seperti sebuah keluarga bahagia, namun anak-anak keluarga Turpin dinilai pendiam oleh mereka.

Baca Juga: Kisah 'Penculikan' Proklamator ke Rengasdengklok Sehari Sebelum Pembacaan Proklamasi, Ini Pemicunya

Empat tahun kemudian pada 14 Januari 2018, publik dihebohkan dengan pengakuan Anak-anak Turpin yang mengaku ditelantarkan oleh orang tuanya sendiri.

Salah satu anak mereka yang bernama Jordan mengatakan bahwa orang tuanya berencana untuk meninggalkannya bersama saudaranya ke Oklahoma.

Saat Sheriff Riverside County tiba di rumah keluarga Turpin, mereka menemukan banyak sekali sampah, kotoran manusia, makanan basi sampai bangkai hewan.

Lebih mengerikannya lagi, Sheriff menemukan anak-anak Turpin dalam kondisi terpasung di ranjangnya dalam kondisi busung lapar.

Selain itu, terdapat juga luka memar dan tanah di mulut mereka.

Aparat berwenang pun melakukan investigasi lebih lanjut tentang tindakan penelantaran anak yang dilakukan oleh David dan Louise. Dan hasilnya sangat mengejutkan.

Baca Juga: Pertempuran Acosta Nu, Ketika Pasukan Aliansi Brazil & Argentina Membantai Pasukan Anak Paraguay

Semuanya bermula sejak tahun 2007, di mana David dan Louise mengurung 10 orang anaknya tinggal di sebuah karavan, yang diparkirkan di halaman rumahnya, sementara mereka hanya mengasuh 2 anak bungsunya saja.

Untuk makan saja, anak-anak Turpin harus berbagi saus, mustar, dan es batu setiap hari.

Keluarga Turpin sempat pindah dari Rio Vista, Texas pada tahun 2010. Dalam pengakuan para tetangga, mereka menemukan hal yang sama seperti yang ditemukan oleh Sheriff Riverside County di tahun 2018.

Foto keluarga Turpin

Tidak hanya enggan memberi makan anak-anaknya, David dan Louise juga masa bodoh soal pendidikan anak-anaknya.

Bahkan, Jordan baru tahu apa itu polisi pada saat melaporkan kedua orang tuanya.

Yang paling mengerikan dari itu semua adalah penyiksaan dan pemasungan yang dilakukan David dan Louise kepada anak-anaknya.

Akibatnya, anak-anak Turpin memiliki luka memar di tubuhnya dan terpaksa buang air di ranjangnya.

Bukan cuma itu, David dan Louise pun membuang kotoran anak-anaknya sembarangan.

Singkat cerita pada 22 Februari 2019, David dan Louise menjalani proses persidangannya.

Hasilnya, mereka mendapat vonis penjara seumur hidup dan baru bisa mengajukan banding per tahun 2044.

Baca Juga: Selain Indonesia, Negara di Dunia Ini juga Merayakan Hari Kemerdekaannya di bulan Agustus

Apakah setelah orang tuanya dipenjara anak-anak Turpin baru bisa merasakan hidup yang lebih aman dan nyaman? Jawabannya tidak.

Selama 2 bulan, anak-anak Turpin menjalani perawatan di Rumah Sakit.

Dalam masa perawatannya, para Dokter terkejut dengan adanya kerusakan pada jantung mereka akibat malnutrisi dan neuropati.

Anak-anak Turpin juga mengalami gangguan pada kemampuan kognitifnya, yang mana hal tersebut mengganggu kondisi mental mereka.

Usai kondisinya membaik, anak-anak Turpin dibagi ke 2 panti asuhan.

Di bulan Oktober 2019, 5 anak bungsu diadopsi oleh orang tua baru, tapi sayangnya orang tua baru mereka jauh lebih buruk daripada orang tua kandungnya.

Beruntung, orang tua baru mereka berhasil diringkus oleh Polisi.

Baca Juga: Dialog Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945

Di tahun 2020, beberapa anak Turpin ada yang sudah memulai hidup barunya secara mandiri, ada yang sudah bekerja, kuliah dan masuk sekolah.

Di sisi lain, beberapa anak sisanya ada yang dibuang oleh panti asuhan, walaupun mereka masih belum memiliki kemampuan untuk hidup secara mandiri.

Mengetahui hal itu, Jordan turun tangan untuk membantu saudaranya yang diusir oleh panti asuhan. Dan hasilnya di bulan Juli 2022, tuntutan kepada panti asuhan tersebut dirilis oleh pengadilan setempat.

Kisah hidup keluarga Turpin ini menjadi sorotan beberapa media di AS, mulai dari media cetak, elektronik sampai sosmed.

Selain itu, kisahnya mereka juga diangkat ke dalam format buku dan serial TV.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Allthatsinteresting.com, Wikimedia