Kisah Tentara Jepang Berusia 14 Tahun yang Bertugas Kumpulkan Tulang Tahanan untuk Eksperimen
INDOZONE.ID - Hideo Shimizu (94), seorang mantan anggota Unit 731, unit perang biologis tentara Jepang selama Perang Dunia II, membuat langkah mengejutkan dengan mengunjungi Harbin, China. Dia meminta maaf atas kejahatan perang yang dilakukan oleh unit tersebut.
Pada 13 Agustus, Shimizu mengunjungi 'Ruang Pameran Unit 731 Invasi Jepang ke Tiongkok' di Harbin.
Shimizu bertugas selama empat bulan di Unit 731 ketika dia masih remaja berusia 14 tahun pada tahun 1945.
Saat mengunjungi ruang pameran, ia mengingat pengalaman mengerikan saat melihat stoples berisi organ manusia di ruang spesimen dan diperintahkan untuk mengumpulkan tulang tahanan yang digunakan dalam eksperimen.
Baca Juga: Little Boy dan Fat Man, Bom Atom yang Hancurkan Jepang hingga Akhiri Perang Dunia II
Di depan 'Monumen Permintaan Maaf, Anti-Perang, dan Perdamaian', Shimizu menundukkan kepalanya sebagai tanda permintaan maaf yang mendalam.
"Alasan saya kembali ke China setelah melewati banyak kesulitan adalah karena saya berharap pemerintah Jepang akan melihat sejarah dengan benar, menjaga perdamaian, dan tidak mengulangi kesalahan perang," katanya.
Rekomendasi Guru
Shimizu mengungkapkan bahwa setelah lulus sekolah dasar, ia mengikuti rekomendasi seorang guru untuk pergi ke Manchuria dan bekerja, dan kemudian menjadi anggota Unit 731.
Baca Juga: Kasus Penelantaran Jasad Orang Tua di Jepang Semakin Meningkat, Mengapa?
Setelah mengetahui kejahatan perang yang dilakukan unit tersebut, dia berjanji untuk menyembunyikan tugasnya selama di Unit 731, tidak memegang jabatan di pemerintahan, dan tidak menghubungi mantan anggota unit lainnya.
Bahkan, ia tidak memberi tahu istrinya tentang tugasnya di Unit 731.
Namun, pada 2014, saat menghadiri pameran anti-perang di Kota Ida, Prefektur Nagano, ia bertemu dengan aktivis perdamaian yang membuatnya memikirkan perang dengan cara yang baru.
Pada tahun 2016, ia akhirnya mengungkapkan kekejaman yang dilakukan oleh Unit 731 secara terbuka.
Dikritik
Meski menghadapi kritik dari masyarakat dan pemerintah yang menyangkal sejarah, Shimizu tetap bertekad untuk mengungkap kebenaran kepada generasi mendatang.
"Pemerintah Jepang menyangkal bahwa Unit 731 melakukan peperangan bakterial, dan kecenderungan mereka untuk menghindari tanggung jawab atas kejahatan perang semakin jelas," katanya.
Baca Juga: Kazuyoshi Miura, Pebisnis Jepang yang Tega Menghabisi Nyawa Istrinya saat Berlibur di Los Angeles
Shimizu juga menentang upaya netralisasi konstitusi perdamaian dan pembangunan militer oleh pemerintah Jepang.
"Fakta sejarah tidak dapat disembunyikan. Saya telah memutuskan untuk kembali ke sisa-sisa Unit 731 selagi saya masih hidup dan menyampaikan permintaan maaf terdalam saya kepada rakyat China yang mengalami kerusakan," ujarnya.
Kunjungan Shimizu ke Harbin bisa terlaksana setelah adanya pengumpulan yang dikumpulkan oleh warga Jepang melalui Kelompok Peringatan Perdamaian Kota Ida.
Jin Cheong-min, kepala ruang pameran Unit 731, mengatakan bahwa Shimizu kemungkinan besar akan menjadi anggota terakhir Unit 731 yang kembali ke Harbin untuk bertobat dan meminta maaf.
Unit 731 adalah pangkalan penelitian perang biologi dan kimia rahasia yang didirikan oleh militer Jepang di Harbin selama Perang Dunia II.
Menurut penelitian China, setidaknya 3.000 orang dimobilisasi untuk eksperimen manusia, dan senjata biologis Jepang, yang enewaskan lebih dari 300.000 orang di China
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Xinhua