5 Pekerjaan Unik Ini Dulu Pernah Ada loh! Namun Terlupakan Oleh Zaman dan Digantikan Tekhnologi
INDOZONE.ID - Yuk, kita lihat kembali ke masa lalu dan cari tahu tentang beberapa pekerjaan yang sekarang sudah punah, serta alasan di balik hilangnya pekerjaan tersebut.
Manusia selalu berinovasi dan menciptakan hal-hal baru, jadi wajar kalau cara hidup kita terus berubah seiring waktu.
Kemajuan teknologi dan perubahan kebutuhan sering kali membuat pekerjaan yang dulu penting jadi tidak lagi diperlukan. Entah karena fungsinya sudah tidak relevan atau karena ada cara yang lebih efisien untuk menggantikannya.
Baca Juga: Rihlah, Perjalanan Mencari ilmu yang Mengubah Kehidupan Migrasi Masyarakat Jawa
1. Petugas Penyulut Lampu Jalan
Sebelum listrik ditemukan dan digunakan secara luas, lampu jalan tidak bisa menyala secara otomatis seperti sekarang. Setiap hari, ada petugas khusus yang bertugas berkeliling kota untuk menyalakan dan memadamkan lampu jalan secara manual.
Mereka biasanya menggunakan tongkat panjang dengan api di ujungnya untuk menyalakan lampu berbahan bakar gas atau minyak.
Pekerjaan ini sangat penting, terutama di kota-kota besar, karena lampu jalan berperan dalam menerangi jalanan saat malam dan membantu menjaga keamanan.
Namun, seiring berkembangnya teknologi listrik, sistem pencahayaan mulai beralih ke lampu otomatis, sehingga profesi penyulut lampu jalan pun perlahan menghilang.
2. Operator Papan Sakelar: Profesi yang Pernah Menjadi Tulang Punggung Telekomunikasi
Di masa awal telekomunikasi, sebelum sistem otomatis digunakan, operator switchboard memiliki peran penting dalam menyambungkan panggilan telepon.
Mereka bekerja di depan papan besar yang dipenuhi kabel dan soket, memasang serta mencabut kabel secara manual untuk menghubungkan satu panggilan ke panggilan lainnya.
Profesi ini menuntut ketelitian dan kecepatan, terutama di lingkungan kerja yang sibuk, seperti kantor pusat telepon di kota-kota besar. Operator harus sigap menangani banyak panggilan sekaligus, memastikan setiap sambungan terhubung dengan benar.
Namun, seiring berkembangnya teknologi, sistem telekomunikasi mulai beralih ke proses otomatis. Pada tahun 1960-an, inovasi ini menggantikan peran operator manual, sehingga pekerjaan sebagai operator switchboard pun perlahan menghilang.
3. Lektor: Penghibur dan Penyampai Wawasan di Pabrik
Di masa lalu, ketika hiburan dan akses informasi masih terbatas, peran lektor atau pembaca di pabrik menjadi sangat penting.
Mereka bertugas membacakan buku, berita, sastra, hingga komentar politik kepada para pekerja selama jam kerja yang panjang.
Dengan suara lantang dan intonasi yang menarik, lektor membantu mengisi waktu para buruh dengan cerita-cerita yang menghibur, wawasan baru, serta isu-isu terkini yang memicu diskusi dan perdebatan di antara mereka.
Selain sebagai hiburan, kehadiran lektor juga berperan dalam meningkatkan semangat kerja dan memperkaya pengetahuan para pekerja.
Bacaan yang mereka sampaikan tidak hanya mengusir kebosanan, tetapi juga memberikan inspirasi dan memperluas wawasan.
Namun, seiring berkembangnya teknologi, terutama dengan semakin terjangkaunya harga radio, peran lektor perlahan mulai menghilang.
4. Pendengar Pesawat Udara: Mata dan Telinga di Langit Sebelum Radar
Sebelum teknologi radar ditemukan, mendeteksi keberadaan pesawat musuh bukanlah hal yang mudah.
Untuk mengatasi hal ini, digunakanlah pendengar pesawat udara, yaitu orang-orang yang bertugas mendeteksi suara pesawat yang mendekat menggunakan cermin akustik raksasa dan perangkat pendeteksi suara khusus.
Tugas ini membutuhkan pendengaran yang tajam, konsentrasi tinggi, dan kemampuan menganalisis suara dengan cepat.
Mereka harus bisa membedakan suara pesawat musuh dari kebisingan lainnya serta menentukan arah dan jarak pesawat sebelum terlihat oleh mata. Profesi ini sangat krusial, terutama saat perang, karena menjadi garis pertahanan awal dalam mendeteksi serangan udara.
Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi radar pada pertengahan abad ke-20, metode pendengaran manual ini tidak lagi dibutuhkan.
5. Juru Tulis: Penjaga Ilmu Sebelum Era Mesin Cetak
Sebelum mesin cetak ditemukan, menyalin teks bukanlah pekerjaan sembarangan. Profesi juru tulis sangat dihormati karena mereka bertanggung jawab untuk menyalin buku dan dokumen penting secara manual, kata demi kata.
Dibutuhkan keterampilan menulis yang baik, ketelitian tinggi, dan pendidikan yang memadai agar hasil salinan tetap akurat dan bebas dari kesalahan.
Pekerjaan ini tidak hanya sekadar menggandakan teks, tetapi juga berperan dalam melestarikan sejarah, ilmu pengetahuan, dan sastra dari generasi ke generasi.
Juru tulis sering bekerja di biara, perpustakaan, atau lingkungan kerajaan, menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyalin manuskrip dengan hati-hati, sering kali menggunakan tinta dan pena khusus di atas perkamen atau kertas.
Namun, setelah Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad ke-15, profesi ini mulai tergantikan.
Teknologi cetak memungkinkan reproduksi buku dalam jumlah besar dengan waktu yang jauh lebih cepat, menjadikan juru tulis perlahan kehilangan perannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Studyworkgrow.com