Sabtu, 17 FEBRUARI 2024 • 11:28 WIB

3 Fakta Pacitan yang Harus Kamu Tau, Hingga Pemberian Nama Julukan Kota 1001 Gua

Author

Gerbang Kota Pacitan, Jawa Timur.

INDOZONE.ID -- Pacitan adalah salah satu Kota di Jawa Timur (Jatim), Pacitan terkenal dengan keindahan panorama alamnya.

Selain panorama alamnya yang memanjakan mata. Pacitan memiliki beragam hal yang menarik untuk di eksplore.

Penamaan daerah Pacitan sendiri. Menurut Babat Pacitan, penamaan 'Pacitan' berarti camilan, sedap-sedapan, tambul, yaitu makanan yang tidak sampai mengenyangkan.

Dari situ, berikut 3 fakta Pacitan yang Harus Kamu Tau:

Baca Juga: Fakta-fakta Misteri Desa di Danau Anjikuni yang Seluruh Penduduknya Hilang pada 1930, Tak Terpecahkan hingga Kini

1. Dijuluki Kota 1001 Gua

Gua Gong Pacitan

Kabupaten Pacitan adalah mayoritas wilayahnya yang memiliki banyak gua sebagai salah satu daerah ciri khas Daerah Kars (Batuan Kapur).

Selain gua, Pacitan memiliki banyak objek wisata alam. Karena khas daerah Kars, tak heran mengapa Pacitan dijuluki sebagai Kota '1001 Gua'.

Baca Juga: 3 Fakta yang Perlu Kalian Ketahui tentang Banda Neira, Penghasil Rempah Pala Terbaik

2. Penghasil Rempah Cengkeh

Ilustrasi Rempah Cengkeh.

Pacitan mempunyai potensi perkebunan cengkeh yang sangat melimpah dan bahkan di beberapa kecamatan, rempah ini menjadi tulang punggung bagi keluarga.

Sejak tahun 2000, produksi rata-rata cengkeh Pacitan sebanyak 1.669 ton per tahun. Dengan tingkat produktivitas itu, Pacitan menempati urutan kedua daerah penghasil cengkeh di Jawa Timur.

3. Alat-alat Kebudayaan berasal dari batu

Kapak perimbas atau chopper

Dikutip dari buku Sejarah Asia Tenggara oleh Yoseph Vincent Panggabean, kebudayaan Pacitan adalah kebudayaan manusia purba Pitecantrophus Erectus yang menghuni lapisan tengah dari Pleistosen. 

Alat-alat batu dari Pacitan ini ditemukan oleh Van Koenigswald pada tahun 1935 di Sungai Baksoko, Desa Punung, Pacitan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Amatan

Tags