INDOZONE.ID - Kisah tragis yang mengerikan terjadi di Kampung Sendangrejo, Sendangagung, Lampung Tengah pada Senin, 23 Maret 2021.
Kukuh (31), seorang anak kandung, tega menghabisi nyawa ayahnya sendiri, Slamet (63), dengan cara brutal saat sang ayah tengah menikmati makan siang di rumahnya.
Insiden tragis ini mengejutkan warga sekitar dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Baca Juga: Kisah Tragis Suami Belah Perut Istrinya yang Sedang Hamil karena Tak Diberi Tahu Password HP
Kronologi Pembunuhan
Siang itu, suasana di rumah Slamet tampak tenang. Sepulang bekerja dari sawah, Slamet sedang duduk makan siang dengan lahap.
Di luar rumah, istrinya tengah melakukan kegiatan di sekitar lingkungan, sementara Kukuh berada di dalam rumah.
Tanpa peringatan, Kukuh tiba-tiba mendekati ayahnya dari belakang dan dengan suara lirih mengucapkan permintaan maaf.
Namun, sebelum Slamet sempat menoleh, Kukuh sudah menghunjamkan golok ke leher ayahnya. Dalam sekejap, tubuh Slamet terluka parah.
Meski sudah dalam kondisi mengenaskan, Kukuh terus mengayunkan golok hingga kepala Slamet benar-benar terpisah dari tubuhnya.
Tidak hanya itu, Kukuh seolah “mengacak-acak” kepala ayahnya, menyebabkan kondisinya semakin mengerikan.
Usai melakukan aksi kejinya, Kukuh memasukkan kepala ayahnya ke dalam kantong putih, meninggalkan tubuh Slamet yang masih terduduk di meja makan, lalu membawa kepala tersebut dengan sepeda motor.
Baca Juga: Kisah Tragis Pria 49 Tahun Nekat Siram Siswi SMP dengan Air Keras karena Cinta Ditolak
Kukuh Bawa Kepala Ayahnya ke Hadapan Kakaknya
Setelah kejadian, Kukuh tidak langsung kabur. Ia justru berkeliling kampung dan menuju rumah kakaknya, Suwito, yang berjarak sekitar 1,5 km dari lokasi pembunuhan.
Sesampainya di sana, Kukuh dengan tenang menunjukkan kepala ayah mereka di dalam kantong sambil berkata, “Nih kak, bapak sudah meninggal, aku yang bunuh.”
Suwito yang terkejut dan histeris langsung melaporkan kejadian itu kepada warga setempat.
Sementara Kukuh kembali pulang ke rumahnya, seolah tidak terjadi apa-apa.
Motif Pembunuhan dan Kondisi Kejiwaan Kukuh
Dilansir dari X @lampunggeh, setelah ditangkap, Kukuh mengaku bahwa ia membunuh ayahnya karena mendengar bisikan bahwa Slamet berniat menyantetnya.
Ketakutan akan hal itu membuat Kukuh nekat melakukan tindakan sadis tersebut.
Slamet sendiri dikenal sebagai dukun di kampungnya, meski menurut keterangan keluarga, ia sudah berhenti membuka praktik pengobatan beberapa tahun terakhir dan lebih fokus bekerja di sawah.
Namun, ada dugaan bahwa tindakan Kukuh dipicu masalah pribadi.
Sebelumnya, Kukuh sempat berselisih dengan ayahnya karena Slamet tidak mengizinkan Kukuh untuk menikah.
Aparat menduga bahwa Kukuh mengalami gangguan mental yang menyebabkan tindakannya yang tanpa rasa bersalah.
Baca Juga: Kisah Tragis Pria 73 Tahun Hendak Memotong Leher Gadis Yaman Berusia 7 Tahun di Michigan
Kukuh Tewas Gantung Diri di Sel Tahanan
Setelah ditangkap, Kukuh ditempatkan di sel terpisah di Polsek Kalirejo sambil menunggu hasil tes kejiwaan dan proses hukum lebih lanjut.
Namun, sebelum kasusnya disidangkan, kabar mengejutkan datang dari pihak kepolisian pada 12 April 2021. Kukuh ditemukan tewas gantung diri di dalam selnya.
Ia menggunakan sobekan bajunya yang dikaitkan menjadi tali sebagai alat untuk mengakhiri hidupnya.
Kisah anak penggal ayahnya saat makan siang ini menambah kelam kondisi keluarga yang sudah dirundung duka sebelumnya.
Warga Kampung Sendangrejo masih terpukul dengan kejadian ini, dan rasa kehilangan yang mendalam dirasakan oleh keluarga Slamet.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X.com