Kisah Tragis Gabriel Fernandez: Cinta Tanpa Batas Seorang Anak yang Berakhir di Tangan Ibunya Sendiri
INDOZONE.ID - Sebuah kisah tragis memilukan datang dari kehidupan seorang anak berusia 8 tahun di Los Angeles, Amerika Serikat, Gabriel Fernandez, yang tragisnya harus kehilangan nyawa di tangan ibunya sendiri.
Cinta Gabriel yang tanpa batas kepada sang ibu justru berujung pada akhir yang mengenaskan.
Baca Juga: Mengungkap 5 Misteri Telaga Sarangan, Salah Satunya Ada Sepasang Ular Naga Jadi Penunggunya
Gabriel adalah anak yang ceria dan penuh kasih, namun di balik senyumannya, ia menyimpan luka dan penderitaan yang tidak terungkap.
Kisah Gabriel Fernandez berawal dari suatu hari dimana Gabriel mendatangi gurunya dengan pertanyaan yang mengejutkan.
"Bu guru, apakah normal seorang ibu memukuli anaknya?" tanya Gabriel polos.
Sang guru terkejut, namun berusaha menjawab, "Hal itu bisa saja terjadi."
Namun, pertanyaan berikutnya membuat gurunya semakin terguncang.
Gabriel bertanya lagi, "Walaupun sampai berdarah?" Merasa ada yang tidak beres, sang guru segera memeriksa tubuh Gabriel.
Di balik rambutnya yang rapi, terlihat banyak luka. Tangan dan kakinya pun dipenuhi memar.
Baca Juga: Kisah Wabah Black Death: Pandemi Paling Mengerikan Sepanjang Sejarah
Khawatir dengan kondisi Gabriel, pihak sekolah segera menghubungi dinas sosial setempat untuk melaporkan kasus ini.
Petugas yang datang ke rumah Gabriel mendapati sang ibu yang berdalih bahwa luka-luka tersebut disebabkan oleh pertengkaran Gabriel dengan anak tetangga.
Mirisnya, petugas mempercayai cerita ibu Gabriel dan meninggalkan rumah tanpa melakukan tindakan lebih lanjut.
Hari-hari berikutnya, Gabriel kembali ke sekolah dengan luka yang semakin parah.
Rupanya, sang ibu marah besar setelah dinas sosial mendatangi rumah mereka.
Namun, Gabriel yang ketakutan semakin tertutup dan enggan menceritakan penderitaannya kepada siapapun, termasuk gurunya.
Hingga akhirnya, beberapa hari kemudian pada tahun 2013, Gabriel tidak lagi terlihat di sekolah.
Kabar duka pun datang, Gabriel telah meninggal dunia akibat kekerasan yang dilakukan oleh ibunya sendiri.
Di meja belajar Gabriel ditemukan sebuah catatan yang menyayat hati, "Mama, aku mencintaimu... Gabriel bukan anak nakal kok."
Baca Juga: Kisah Tragis Marsinah: Pahlawan Buruh Indonesia yang Pembunuhannya Belum Terungkap Hingga Kini
Kisah tragis Gabriel Fernandez ini menyoroti betapa sistem yang seharusnya melindungi anak-anak rentan justru gagal dalam memberikan perlindungan yang dibutuhkan.
Kasih sayang Gabriel yang tulus dan tak terbatas kepada ibunya tidak cukup untuk menyelamatkannya dari kekerasan yang terus berulang.
Kini, namanya dikenang sebagai simbol betapa pentingnya kepedulian dan tindakan cepat dalam melindungi anak-anak dari kekerasan yang mereka alami di rumah.
Baca Juga: Mengungkap Kisah Tragis di Balik Dahsyatnya Bom Hiroshima dan Nagasaki
Gabriel mungkin telah tiada, namun kisah hidupnya akan terus mengingatkan dunia akan pentingnya melindungi anak-anak yang tidak mampu melindungi diri mereka sendiri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Daily Mirror