INDOZONE.ID - Sekilas pasangan Paul Bernardo dan Karla Homolka ini terlihat seperti pasangan suami-istri yang serasi.
Paul hanyalah seorang pegawai sales biasa yang hanya bertugas memasarkan usahanya kepada pelanggan.
Paul bertemu dengan istrinya Karla, yang usianya berjarak 6 tahun.
Karla sendiri adalah seorang dokter hewan yang dikenal karena keramahan dan kepintarannya.
Wajahnya yang cantik membuatnya semakin dikenal di kalangan pertemanan dan keluarganya.
Akan tetapi di dalam diri mereka, tersimpan sesosok Iblis yang bersemayam di tubuh pasutri tersebut.
Keduanya diketahui sebagai seorang sadomasokis, yaitu seseorang yang merasakan kepuasan seksual melalui cara yang cukup ekstrem, termasuk menyiksa diri atau orang lain.
Baca Juga: Kisah Raja Jawa Amangkurat I yang Keji: Menghina Warisan Sultan Agung dengan Membantai Ribuan Ulama
Lebih gilanya lagi, penyimpangan seksual mereka inilah yang membuat Paul dan Karla mulai menunjukkan jati dirinya di dunia kriminal Kanada.
Semua dimulai pada 23 Desember 1990 saat keluarganya Karla merayakan pesta malam Natal.
Di pesta tersebut, Karla meracuni adiknya sendiri yang bernama Tammy dengan mencampurkan obat bius khusus hewan ke dalam minumannya Tammy. Alhasil, Tammy pun pingsan hingga pesta Natal berakhir.
Saat semua anggota keluarganya tertidur, Karla dan Paul mendatangi Tammy yang baru siuman, kemudian mereka menjejalkan kain yang sudah dibasahi obat bius ke dalam mulutnya Tammy.
Tak hanya itu, Karla dan Paul pun memperkosa Tammy sambil merekam kegiatan mereka.
Baca Juga: Apakah Kapal Titanic Benar-Benar Tidak Bisa Tenggelam? Menyelidiki Mitos dan Faktanya
Tammy tiba-tiba muntah dan membuat Paul dan Karla panik. Tak lama setelahnya, Tammy pun kembali tak sadarkan diri.
Sembari menyembunyikan bukti pembunuhan dan pemerkosaannya, ambulans pun dipanggil ke rumah keluarga Karla.
Naas, Tammy sudah menghembuskan napas terakhirnya. Meskipun terdapat adanya kandungan zat kimia dalam tubuhnya Tammy.
Ia dinyatakan meninggal akibat konsumsi alkohol berlebih. Namun Paul dan Karla sama sekali tidak dituduh sebagai pelaku dibalik kematiannya Tammy.
Sejak melancarkan aksinya pada Tammy, Paul dan Karla masih belum kapok dengan aksi kejahatannya.
Di tahun 1991, mereka kembali melakukan hal serupa terhadap seorang perempuan yang diduga sebagai temannya Karla.
Sayangnya, identitas si korban tak pernah diketahui sampai sekarang.
Baca Juga: Warisan Zaman Penjajahan, Ini 10 Perusahaan Tertua di Indonesia yang Masih Eksis
Saat menghabisi nyawanya Tammy, Paul dan Karla saat itu statusnya masih bertunangan.
Barulah di tanggal 29 Juni 1991, mereka berdua resmi menggelar pernikahannya.
Di hari yang sama, mereka berdua dikejutkan dengan temuan potongan tubuh manusia yang terapung di Danau Gibson, Ontario.
Potongan tubuh itu tertanam di dalam balok semen.
Saat diidentifikasi, itu adalah bagian tubuh dari seorang gadis berumur 14 tahun bernama Leslie Mahaffy yang dilaporkan menghilang sejak 15 Juni 1991.
Terdapat beberapa luka bekas penyiksaan pada jasadnya Leslie. Tanpa polisi ketahui bahwa Leslie adalah salah satu korbannya Paul dan Karla pada saat itu.
Pasutri ini kembali beraksi pada 16 April 1992 dengan Kristen French sebagai korbannya.
Gadis berusia 15 tahun ini ditemukan tak bernyawa di jalanan dengan banyaknya luka bekas penyiksaan, pemerkosaan dan rambut yang dipotong asal-asalan.
Sampai di awal tahun 1993, hubungan pasutri ini mengalami keretakan usai Paul melakukan kekerasan terhadap Karla.
Akibatnya, Paul pun dilaporkan ke Polisi oleh Karla akibat tuduhan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).
Baca Juga: 5 Perusahaan Tertua di Indonesia, Ada yang Sudah Berdiri Sebelum RI Merdeka!
Laporannya Karla rupanya membuka rahasia gelap yang dimiliki sang suami.
Lewat hasil tes DNA pada senter yang Paul gunakan saat menyiksa Karla, terdapat kesamaan dengan sosok pelaku pemerkosaan yang selama ini diburu oleh Kepolisian Scarborough, Kanada. Dan di bulan Februari 1993, Paul pun akhirnya ditangkap.
Tak terima dilaporkan sang istri ke Polisi, Paul pun turut membongkar tindak kriminal sang istri selama mereka.
Sampai di meja hijau pun, pasutri ini saling melempar tuduhan satu sama lain.
Sejak tahun 1993, keduanya harus mendekam di penjara atas tindak kriminal yang mereka lakukan.
Namun, terdapat perbedaan antara masa tahanan yang mereka terima.
Baca Juga: Temuan Lukisan Babi Berusia 51.200 Tahun di Sulawesi Jadi Bukti Seni Naratif Tertua di Dunia
Karla resmi bebas pada tahun 2005 usai dipenjara selama 12 tahun. Ia memutuskan untuk bercerai dari Paul dan menikah lagi.
Berbeda dengan Karla, Paul harus dipenjara seumur hidup dan masih belum dibebaskan sampai saat ini.
Perbedaan masa tahanan ini didasarkan pada jumlah korban yang muncul akibat tindak kriminal mereka.
Karla terbukti membunuh 3 orang korban saja, sementara Paul diketahui membunuh 3 orang dan memperkosa 20 orang wanita.
Dalam catatan sejarah kriminal di dunia, Paul dan Karla disebut sebagai "Ken & Barbie Killer" karena keduanya sama-sama memiliki paras yang menarik bak boneka Barbie dan Ken.
Dengan paras merekalah para korban jadi terpikat dan terkena jebakan mematikan dari pasutri yang satu ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Allthatsinteresting.com