INDOZONE.ID - Diogo Alves adalah seorang pembunuh berantai dan perampok Portugis yang aktif antara tahun 1836 dan 1840.
Ia membunuh setidaknya 70 orang, dan kejahatannya yang paling terkenal adalah membunuh korbannya dengan cara melemparkannya dari atas Aqueduto das Águas Livres, sebuah saluran air yang membentang di atas kota Lisboa.
Berikut ini adalah fakta menarik tentang Diogo Alves yang dikutip dari berbagai sumber, salah satunya situs curiousatlas dan owlcation. Di bawah ini, tersedia sebuah video tentang kepala Diogo Alves dari akun Youtube Daftar 5
Masa kecil Diogo Alves yang sering dipukulin ayahnya
Diogo Alves lahir di Samos, Galicia, Spanyol, pada sekitar tahun 1810. Ia adalah anak dari seorang petani miskin. Alves memiliki masa kecil yang sulit, dan ia sering dipukuli oleh ayahnya.
Baca Juga: Kisah Aileen Wuornos: Wanita yang Trauma hingga Jadi Pembunuh Berantai yang Mengguncang Amerika
Pada usia 15 tahun, Alves meninggalkan rumah dan pindah ke Lisboa berharap untuk memperbaiki kehidupannya, dengan bekerja sebagai buruh.
Namun, harapannya untuk hidup yang lebih baik dengan cepat pupus. Kemiskinan menjerat dirinya, mendorongnya ke lingkaran kriminal kecil-kecilan.
Kecanduan munum alkohol
Setelah beberapa kali pindah pekerjaan dan berhenti menulis surat kepada orang tuanya, ia mulai kecanduan minum alkohol dan berjudi, dan akhirnya bertemu dengan pemilik penginapan yanng bernama Maria "Parreirinha" Gertrudes.
Diyakini bahwa hubungan ini mendorong Alves untuk melakukan kejahatan dengan merampok orang dan membunuh korbannya.
Baca Juga: Tepat Hari Ini: Polisi Tangkap Andrei Chikatilo, Pembunuh Berantai Uni Soviet Paling Kejam
Julukan Pembunuh Aqueduct
Saat Ia mulai melakukan kejahatannya, Alves mulai mendapat julukan kedua "Pembunuh Aqueduct". Alves sering menargetkan korbannya yang sedang berjalan sendirian di malam hari.
Ia biasanya memilih korban yang terlihat lemah atau tidak berdaya. Alves akan mendekati korbannya dengan ramah dan menawarkan bantuan.
Ia mungkin akan berpura-pura menjadi orang yang membutuhkan pertolongan, atau ia mungkin akan berpura-pura menjadi orang yang menawarkan bantuan.
Membunuh dengan cepat dan efisien
Setelah korbannya lengah, Alves akan menusuk mereka dengan pisau atau memukul mereka dengan batu. Ia akan membunuh korbannya dengan cepat dan efisien.
Alves akan melemparkan korbannya dari atas Aqueduto das Águas Livres. Ketinggian saluran air tersebut, yaitu sekitar 60 meter, akan memastikan bahwa korbannya tewas seketika.
Membunuh 70 orang
Ia membuat kematian itu terlihat sebagai bunuh diri, sebuah tipu daya yang awalnya berhasil. Alves membunuh setidaknya 70 orang, tetapi jumlah korbannya yang sebenarnya mungkin lebih banyak.
Polisi kesulitan untuk menghitung jumlah korban Alves, karena banyak korbannya yang tidak teridentifikasi.
Akhir kejahatan
Tindak kejahatan Alves berakhir ketika polisi akhirnya menutup Aqueduto das Águas Livres untuk lalu lintas orang sehingga Alves mengalihkan sasaran ke rumah-rumah orang kaya untuk merampok harta bendanya.
Ketika merampok sebuah rumah dari seorang dokter yang sedang pergi ke luar kota, Alves membunuh istri dan anak dari dokter tersebut sehingga membuat kepanikan di Lisboa dan menjadi pemberitaan besar di media sehingga membuat dia menjadi sasaran target dari polisi Portugal hingga akhirnya tertangkap.
Baca Juga: Kisah Legenda Teru Teru Bozu, Boneka Putih Penangkal Hujan dari Jepang
Saat di persidangan Pembunuhan di Aqueduct tidak terbukti, tetapi hakim menghukum Alves dan gengnya atas kejahatan lain, khususnya, pembunuhan empat anggota keluarga seorang dokter dengan hukuman mati.
Dihukum mati, kepalanya diteliti
Alves dihukum mati dengan cara digantung, setelah digantung dan mati, para peneliti dan ilmuwan dari sekolah medis dan bedah Lisboa meminta ijin kepada pemerintah agar bisa meneliti kepala dari Alves.
Hal ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara bentuk tengkorak dengan kepribadian manusia, sehingga setelah digantung dan mati, kepala Diogo Alves diambil dan diawetkan untuk ditelti dan sampai sekarang masih ada di Universitas Lisboa.
Kepala Alves diawetkan untuk menjadi peringatan bagi masyarakat terhadap kejahatannya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Curiousatlas.com