Pada tahun 2004, Tomic bertemu dengan Jean Michel Corvez, pemilik galeri dan penadah, yang memesan barang untuk dicuri oleh Tomic, yang kemudian akan dijual kepada klien. Sepertinya Corvez berpindah dari perhiasan ke lukisan.
Suatu hari, Corvez menyatakan keinginannya memiliki lukisan karya Léger. Tomic mengatakan ia bisa mendapatkannya dari Musée d'Art Moderne (MAM) melalui jendela yang kurang aman.
Mulai 14 Mei 2010, Tomic menghabiskan enam malam menyiapkan jendela dengan pelarut cat, membuka baut palsu dengan tanah liat.
Baca Juga: Pencurian Berlian Pangeran Saudi Masih Jadi Misteri, 3 Diplomat Tewas dalam Penyelidikan
Ia pun mencari waktu saat keamanan tak terlihat, dimana ia berlindung dengan sebuah kain besar saat melakukan pelepasan jendela besar untuk jalan masuknya.
Sebuah pengalaman yang membuat dirinya tegang dan harus berhati-hati, demi terlepasnya jendela untuk jalan masuk aksinya.
Ilustrasi Vjeran Tomic mencuri lukisan. (Netflix)
Pada 20 Mei, dengan menggunakan alat penyedot dan gunting baut, ia berhasil mengambil lima lukisan, termasuk karya Picasso dan Braque.
Berita mencuat, pihak berwenang Prancis mencari pelaku. Namun dari mereka tak ada yang berhasil menemukan seiapa yang melakukan dan kemana hilangnya lukisna tersebut.
Polisi seperti angkat tangan. Setidaknya selama enam bulan, sementara Tomic santai-santai merasa aman.
Baca Juga: Alexandre Gustave Eiffel, Perancang Menara Eiffel di Paris
Tomic masih bebas selama enam bulan. Namun, setelah informan memberikan namanya, polisi mulai mengawasinya, meskipun ia merencanakan perampokan di Pusat Pompidou.
Meski belum ditangkap, pesan suara telepon Tomic, yang menawarkan lukisan mahal, membuat Corvez khawatir. Corvez kemudian menyimpan beberapa lukisan dna mengirimkan kepada Yonathan Birn.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Netflix, Esquire