INDOZONE.ID - Pada tanggal 17 September 2024, terjadi pembacokan terhadap mahasiswa Udinus (Dian Nuswantoro) Semarang, Jawa Tengah oleh sebuah kelompok gangster yang disebut kreak.
Nah, apakah z-creators pernah mengetahui tentang kreak dan asal usulnya?
Kreak dapat dikatakan sebagai sebutan untuk kenakalan remaja di Semarang. Istilah "kreak" berasal dari kata "kere" dalam bahasa Jawa berarti "miskin" atau lemah secara ekonomi dan "mayak" berarti bergaya belagu.
Jika melihat sejarahnya, Fenomena Kreak sendiri sudah eksis sejak dekade 1930-an. Fenomena ini bermula ketika Semarang mengalami perkembangan sebagai kota industri yang pesat pada saat itu.
Baca Juga: Kekejaman MS-13, Geng Jalanan Paling Brutal di Dunia: Culik, Perkosa dan Bunuh Remaja
Perkembangan industri tersebut memiliki permasalahan sosial masyarakat di kota Semarang. Salah satu permasalahan tersebut adalah kesenjangan sosial yang menyebabkan adanya gelandangan.
Gelandangan tersebut seringkali dianggap sebagai "sampah" masyarakat sehingga permasalahan ini semakin rumit dan menyebabkan pemberontakan gelandangan.
Pemberontakan gelandangan ini memicu keresahan pada masyarakat Semarang. Pemerintah kota Semarang pada saat itu langsung turun tangan dalam menyelesaikan kasus pemberontakan tersebut.
Baca Juga: Fakta Teror Klitih Saat Sahur: Serang Anak Anggota DPRD hingga Tewas, Wajahnya Disabet Gir
Salah satunya dengan memindahkan para gelandangan ke rumah sakit jiwa maupun melalui program transmigrasi ke wilayah Sumatera.
Kemudian, fenomena para gelandangan yang memberontak digantikan oleh para remaja pada masa kini.
Dan sampai saat ini peristiwa tersebut menjadi awal sebagai terciptanya fenomena "kreak" di Kota Semarang ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Journal.uinsgd.ac.id