Senin, 15 JULI 2024 • 18:00 WIB

Misteri Ritual Mangkok Merah, Konon Bisa Panggil Pasukan Suku Dayak Kalimantan

Author

Ritual Mangkok Merah Suku Dayak Kalimantan.

INDOZONE.ID - Ritual Mangkok Merah merupakan salah satu tradisi sakral dari suku Dayak di Kalimantan, yang memegang peranan penting dalam sejarah dan budaya mereka.

Ritual ini tidak hanya bertujuan untuk berkomunikasi dengan roh leluhur, tetapi juga sebagai cara memanggil pasukan dari berbagai subsuku Dayak, ketika mereka berada dalam keadaan bahaya.

Salah satu momen yang membuat ritual ini dikenal luas adalah saat perang antara suku Dayak dan Madura pada tahun 2000-2001, di mana ritual Mangkok Merah digunakan untuk memanggil Panglima suku Dayak guna meminta bantuan.

Tujuan dan Fungsi Ritual Mangkok Merah

Ritual Mangkok Merah Suku Dayak Kalimantan.

Mangkok Merah dijadikan sebagai alat untuk memohon bala bantuan guna melawan musuh.

Suku Dayak percaya bahwa melalui Mangkok Merah, mereka dapat memanggil roh leluhur untuk membantu mereka menghadapi serangan dari luar.

Baca Juga: Kisah Suku Dayak Punan Batu, Punya Ilmu Menghilang Tanpa Jejak!

Ketika Mangkok Merah diedarkan, itu memiliki kekuatan untuk mempengaruhi massa agar terlibat dalam gerakan perlawanan.

Kekuatan Magis Mangkok Merah

Ritual Mangkok Merah Suku Dayak Kalimantan.

Mangkok Merah dipercaya mempunyai kekuatan untuk mengajak semua orang Dayak terlibat dalam peperangan.

Benda ini dianggap sakral dan hanya keluar pada saat yang benar-benar menakutkan dan mengancam jiwa mereka.

Selain itu, Mangkok Merah digunakan sebagai bentuk pertahanan serta untuk menjaga keselamatan dari serangan musuh.

Prosesinya meliputi musyawarah hingga pemberangkatan pelayan, yang semuanya dilakukan secara mistis.

Peran Panglima Hajat

Ritual Mangkok Merah Suku Dayak Kalimantan.

Ritual ini hanya dapat dilaksanakan oleh Panglima Hajat, yang memiliki wewenang untuk memanggil dan berhubungan dengan para roh suci atau dewa. Panglima ini kemudian memimpin perang dalam adat Mangkok Merah.

Panglima Hajat membawa Mangkok Merah ke Panyugu, atau tempat suci yang dianggap keramat, saat matahari terbenam untuk meminta petunjuk dari para dewa.

Jika kondisinya dianggap layak, tubuh Panglima akan dirasuki oleh roh dewa. Jika Panglima adat pulang ke kampung dengan teriakan histeris, maka Mangkok Merah dapat segera diedarkan.

Warna dan Simbolisme Mangkok Merah

Ritual Mangkok Merah Suku Dayak Kalimantan.

Meskipun disebut Mangkok Merah, sebenarnya mangkok ini memiliki berbagai warna. Namun, ia disebut Mangkok Merah karena di dalamnya dituangkan cairan merah dari getah Jaranang.

Jaranang adalah sejenis tanaman akar, yang getahnya berwarna merah dan digunakan sebagai pewarna sebelum masyarakat Dayak mengenal cat.

Getah Jaranang ini dioleskan pada dasar mangkok bagian dalam, dan merah diidentikkan dengan darah, yang menjadi salah satu komponen penting dalam ritual ini.

Proses Ritual dan Penyebaran Mangkok Merah

Ritual Mangkok Merah Suku Dayak Kalimantan.

Proses ritual Mangkok Merah melibatkan Panglima Hajat, yang membawa mangkok tersebut ke tempat suci untuk meminta petunjuk dewa.

Jika kondisinya dianggap layak, mangkok ini kemudian diedarkan. Mendengar teriakan histeris dari Panglima, masyarakat akan segera berkumpul di lapangan dengan membawa Mandau, siap untuk berperang melawan musuh.

Upacara mengedarkan Mangkok Merah berlangsung di seluruh wilayah yang bisa dijangkau, hingga dianggap cukup untuk menghadapi musuh.

Kepercayaan dan Konsekuensi Ritual

Menurut kepercayaan masyarakat Dayak, orang yang memegang Mangkok Merah asli adalah setengah manusia dan setengah roh halus atau dewa. Ketika ada ancaman besar, Mangkok Merah asli akan datang secara tiba-tiba melalui ritual adat.

Baca Juga: Misteri Pusaka Bambu Pethuk: Keajaiban atau Cuma Mitos?

Melaksanakan ritual Mangkok Merah tidaklah mudah, karena ada kepercayaan bahwa ritual ini akan meminta nyawa manusia dan menimbulkan korban.

Orang yang terpengaruh oleh Mangkok Merah akan berada dalam keadaan kemasukan roh dewa dan cenderung melakukan tindakan kekerasan.

Ritual Mangkok Merah Suku Dayak Kalimantan.

Ritual Mangkok Merah suku Dayak di Kalimantan adalah tradisi yang sarat dengan makna dan kepercayaan yang mendalam.

Melalui ritual ini, suku Dayak tidak hanya berupaya mempertahankan diri dari ancaman, tetapi juga menjaga keutuhan dan solidaritas komunitas mereka.

Dengan segala keunikan dan kekuatan mistisnya, Mangkok Merah tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Dayak yang terus dilestarikan hingga kini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Youtube @Larasati Channel