Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh anak kecil atau remaja biasanya sangat jarang terjadi, tetapi ketika terjadi, kasus ini seringkali menarik perhatian publik dan menjadi kontroversial karena pelaku yang terlibat masih di bawah umur.
Anak-anak yang melakukan pembunuhan biasanya memiliki latar belakang yang rumit dan seringkali memiliki masalah psikologis atau sosial.
Kasus-kasus tersebut menunjukkan bahwa anak-anak atau remaja yang melakukan pembunuhan tetap harus bertanggung jawab atas tindakan mereka, tetapi juga harus dipahami bahwa mereka memiliki latar belakang yang rumit dan mungkin memerlukan perawatan medis dan psikologis yang tepat untuk memperbaiki perilaku mereka.
Beberapa kasus pembunuhan yang dilakukan oleh anak kecil dan remaja termasuk:
Kasus Robert Thompson dan Jon Venables
Naas bagi James Bulger, seorang anak laki-laki berusia 2 tahun yang diculik dan dibunuh oleh dua anak laki-laki berusia 10 tahun pada tahun 1993 di Liverpool, Inggris. Kasus ini sangat kontroversial karena keduanya masuk sebagai kasus pembunuhan yang dilakukan anak kecil.
Pelakunya adalah Robert Thompson dan Jon Venables pada 12 Februari 1993 silam. Thompson dan Venables membawa Bulger menjauh dari Pusat Perbelanjaan New Strand di Bootle, setelah ibunya mengalihkan pandangan darinya sejenak.
Mayatnya yang dimutilasi ditemukan di jalur kereta api sejauh dua setengah mil (empat kilometer) di Walton, Liverpool, dua hari setelah penculikannya.
Baca Juga: Kasus Dukun-dukun yang Ternyata Pembunuh Berantai, Diam-diam Sadis dan Mengerikan
Kasus Lionel Tate
Lionel Tate adalah seorang remaja berusia 12 tahun yang dituduh membunuh seorang gadis berusia 6 tahun Eunick di Florida, Amerika Serikat. Pada tanggal 28 Juli 1999, Tate ditinggal berdua dengan Eunick, yang diasuh oleh ibu Tate, Kathleen Grossett-Tate, seperti yang dikutip dari Murderpedia. Saat anak-anak sedang bermain di lantai bawah, ibu Tate memanggil mereka untuk diam.
Tate datang 45 menit kemudian untuk mengatakan bahwa Eunick tidak bernapas. Dia mengatakan bahwa saat mereka bergulat, dia menguncinya dan kepala anak itu membentur meja.
Dalam pemeriksaan, Tate dianggap telah membunuh Eunick dengan menginjaknya begitu kuat sehingga hatinya terkoyak. Dalam menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Tate, Hakim Joel T. Lazarus dari Pengadilan Wilayah Broward mengatakan bahwa tindakan Lionel Tate bukanlah tindakan main-main seorang anak, namun kejam dan tidak berperasaan.
Kasus Alyssa Bustamante
Alyssa Bustamante adalah seorang remaja perempuan berusia 15 tahun yang dituduh membunuh Elizabeth Olten seorang gadis berusia 9 tahun pada tahun 2009 di Missouri, Amerika Serikat. Bustamante dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan kemungkinan pembebasan bersyarat setelah 35 tahun.
Bustamante membujuk Olten ke dalam hutan dan mencekik serta menikamnya sampai mati. Bustamante membunuh Olten hanya karena ide pembunuhan dan untuk melihat bagaimana rasanya membunuh seseorang.
Dia kemudian didakwa dan mengaku bersalah atas pembunuhan tingkat dua dan tindakan kriminal bersenjata dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan kemungkinan pembebasan bersyarat pada tahun 2024 untuk pembunuhan tingkat dua.
Kasus Joshua Phillips
Joshua Phillips adalah seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun yang dituduh membunuh Maddie Clifton seorang gadis berusia 8 tahun pada tahun 1998 di Florida, Amerika Serikat. Phillips dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
Mengutip Wikipedia, Phillips menyatakan bahwa dia membunuh Clifton untuk menghentikannya menangis setelah dia secara tidak sengaja dipukul dengan bola bisbol saat mereka bermain, dan bahwa dia takut akan hukuman dari ayahnya yang kejam.
Meskipun unsur-unsur cerita Phillips diperdebatkan, pejabat yang terlibat dalam penuntutannya kemudian menyatakan penyesalan atas beratnya hukumannya. Phillips memenuhi syarat untuk dijatuhi hukuman ulang pada tahun 2023.
Kasus Amarjeet Sada
Anak ini dikenal sebagai pelaku pembunuhan termuda di dunia. Ya, sosok anak ini ada, dan bernama Amarjeet Sada asal India. Ia telah membunuh tiga balita pada 2006 silam.
Pembunuhan terhadap bayi 8 bulan bernama Kushboo menjadi awal dari terbongkarnya kelakuan Amarjeet Sada. Setelah melakukan penyelidikan, polisi dibuat kaget setelah mengetahui bahwa bayi Kushboo adalah bayi ketiga yang tewas di tangan Amarjeet. Dua bayi lainnya adalah saudaranya sendiri serta anak dari saudaranya.
Amarjeet pun dianggap mengalami gangguan jiwa dan ke salah satu panti mental di India. Ia juga tidak dipenjara mengingat usianya yang masih belia. Ia kemudian ditempatkan di sebuah rumah tahanan di kota terdekat Munger.
Baca Juga: Fakta Pembunuhan WNI di Jepang Disimpan di Koper: Diduga Dibunuh usai Nongkrong Bareng
Kasus NF
Seorang gadis remaja berinisial NF (15) sempat membuat geger warga Sawah Besar, Jakarta Pusat karena membunuh bocah lima tahun tetangganya sendiri.
Pada bulan Maret 2020, NF membunuh korban dengan cara direndam air, dicekik hingga ditusuk. Jasad korban juga sempat disimpan di dalam lemari pelaku.
Setelah melakukan pembunuh, NF mengakui perbuatannya ke polisi. Meski sempat menganggap anak tersebut bercanda, namun setelah ditelusuri kejadian itu benar adanya.
Sosoknya dikenal sebagai ABG pendiam yang pintar menggambar ilustrasi, termasuk ilustrasi tokoh thriller nan sadis bernama Slanderman. Ia pun divonis pengadilan hukumkan penjara selama dua tahun karena umurnya.
Lambat laun, diketahui NF adalah korban pemerkosaan oleh tiga orang dan mengandung selama di tahanan. Pihak kemensos pun memberi perlindungan kepada NF, sementara para pelaku pemerkosaan ditangkap polisi.
Nah, itulah daftar kasus pembunuhan yang dilakukan oleh anak kecil dan remaja. Semoga kita semua bisa menjaga anak-anak dan remaja kita dari tindakan atau kejahatan seperti di atas.
Artikel Menarik Lainnya:
- Update Pembunuhan Dukun Slamet: 9 Jenazah Korban Dimakamkan di Banjarnegara
- 8 Tahun Kasus Akseyna: Daftar Lengkap Kejanggalan dan Hampir Putus Asanya Pihak Keluarga
- Cerita Lengkap Kasus Mutilasi Elizabeth Short, Tak Terungkap Meski Ratusan Ngaku Pelaku
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: