Para arkeolog dari Institut Perlindungan Relik Budaya dan Arkeologi Guangxi menemukan sejumlah tulang ular yang berasal dari periode Neolitikum, sekitar 6.000 tahun lalu.
Tulang-tulang ular itu ditemukan di cekungan Sungai Zuojiang, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China Selatan.
Dikutip dari ANTARA, vertebra (ruas tulang belakang) tunggal terpanjang yang ditemukan di situs tersebut merepresentasikan seekor ular yang termasuk dalam spesies Python bivittatus.
Baca juga: Heboh Temuan Hewan Mirip Ular Berkepala 'Palu', Ternyata Cacing Langka, Kanibal & Beracun!
Vertebra itu mengindikasikan bahwa panjang tubuh keseluruhan ular mencapai 4,58 meter, melampaui rekor sebelumnya di China untuk spesies ini dengan panjang 3,56 meter.
Penemuan baru ini juga membantu memberikan informasi tentang sejarah perburuan ular di China Selatan, yang dimulai sekitar 6.000 tahun yang lalu.
Menurut Arkeolog Yang Qingping, sebagian besar tulang ular yang ditemukan itu diduga memiliki bekas terbakar pada permukaannya.
Selain itu, ada juga tulang mamalia yang menumpuk di sampingnya. Tulang-tulang itu juga menunjukkan tanda-tanda pemotongan atau pemukulan secara manual.
“Namun masih dipertimbangkan apakah manusia prasejarah di daerah itu memanggang makanan untuk mengolah dagingnya,” ungkap Yang.
Baca juga: Terungkap! Ternyata Tabur Garam untuk Usir Ular Mitos
Warisan UNESCO
Temuan itu sendiri terungkap berkat kerjacsama Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China serta Institut Perlindungan Relik Budaya dan Arkeologi Guangxi.
Hasil penelitiannya telah dipublikasikan secara daring di jurnal internasional Historical Biology.
Selain itu ditemukan juga, fakta bahawa cekungan Sungai Zuojiang memiliki sumber daya hewan dan tumbuhan yang kaya akan bentang alam yang kompleks dan beragam serta berbagai warisan budaya prasejarah.
Sekelompok lukisan batu yang berusia lebih dari 2.000 tahun di cekungan turut dimasukkan ke dalam daftar warisan dunia UNESCO pada 2016.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: