Usai menggelar pesta karnival skala internasional, Brasil mengalami bencana yang tidak diduga-duga, yakni banjir besar. Banjir itu terjadi di kota terbesar mereka, Rio de Janeiro dan Sao Paulo.
Banyak yang mengkaitkan bencana yang menelan banyak korban jiwa itu setelah Brasil mengadakan pesta besar-besaran melalui acara tahunan yang mereka gelar. Brasil Carnival 2023.
Namun tampaknya intensitas hujan yang tinggi itu mengakhiri pesta yang baru mereka gelar mulai dari 17 hingga 21 Februari 2023.
Namanya netizen, mereka kemudian mengkaitkan bencana itu dengan azab karena Brasil juga turut menggelar Satanic Carnival 2023 juga dalam acara pesta karnaval tahunan mereka.
Baca juga: Seru! Menjelajahi Pesona Karnaval Aalst di Belgia, Karnaval terbesar di Eropa!
"Innalillahi Wa inna ilaihi Roji'un.. Terkadang manusia itu masih egois, sudah diperingatkan bgni dibilang kita nya lebay gak menghormati yg lain, menyangkut pautkan apa² dg azab dan sebagai nya. Padahal ini nyata," tulis komentar netzen.
Namun ada yang tidak setuju mengkaitkan event tahunan itu dengan azab. Karena banyak faktor yang menyebabkan banjir.
"Banjir itu sebelum acara karnaval, dikarenakan curah hujan tinggi di brazil bulan januari-februari, jd ga ada hubungan nya sama karnaval," balas komentar netizen yang lain.
Seperti yang dilaporkan Reuters, korban tewas akibat hujan lebat yang menghancurkan wilayah pesisir negara bagian Sao Paulo tenggara Brasil menurut angka resmi mencapai 57 orang, Jumat, 25 Februari lalu.
Hujan deras dengan intensitas tinggi telah menyebabkan tanah longsor dan banjir di kota-kota pesisir negara bagian terkaya Brasil sejak akhir pekan lalu.
Baca juga: Masih Corona, Brazil Tiadakan Karnaval untuk Pertama Kalinya dalam 100 Tahun
Kota Sao Sebastiao menanggung beban korban jiwa, dengan 56 kematian yang dilaporkan.
Pemerintah negara bagian Sao Paulo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hujan diperkirakan akan turun lebih banyak pada Jumat sementara upaya pencarian dan penyelamatan berlanjut dengan puluhan orang masih hilang.
Lebih dari 4.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, tambahnya.
Pemerintah daerah juga mengimbau wisatawan untuk tidak bepergian ke kota-kota di wilayah tersebut untuk menghindari rumah sakit, jalan, dan pasokan air dan makanan yang kelebihan muatan. Ia menambahkan sedang melakukan langkah-langkah pengendalian untuk menghindari biaya yang tidak wajar dalam makanan, air, bahan bakar dan pasokan lainnya di pantai.
Pada hari Kamis, sebuah kapal Angkatan Laut Brasil tiba di Sao Sebastiao untuk membantu menyelamatkan para korban.
Kapal akan berfungsi sebagai rumah sakit lapangan darurat, dan dilengkapi dengan helikopter dan kendaraan pendarat, serta tempat tidur rumah sakit.
Menteri Pembangunan Regional Waldez Goes mengatakan pada hari Jumat Presiden Luiz Inacio Lula da Silva telah memerintahkan dia untuk menjaga dialog dengan pejabat lokal dan memastikan layanan diberikan kepada penduduk yang terkena dampak.
Pemerintah juga akan bekerja untuk "memulihkan dan membangun kembali kota", tambah Goes.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: