Sebuah terowongan atau bunker di Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah masih menyimpan misteri sampai saat ini. Terowongan sepanjang 100 meter ini sempat viral, karena ditemukan secara enggak sengaja.
Bunker ini pertama kali ditemukan oleh Danang Heri Subyantoro (55), warga setempat.
"Sebetulnya bukan menemukan karena bunker ini sudah ada sejak dulu. Waktu kecil saya sering bermain di bibir atau pintu masuk bunker di pinggir Kali Pusur. Dulu bungker ini tertutup tanah penuh, jadi tidak ada yang mengira kalau ini bungker," jelas Danang, saat ditemui Z Creator Edelweis Ratushima, sambil berkeliling masuk bungker.
Dihantui makhluk dari “dunia lain"
Sebetulnya Danang enggak berpikir untuk menggali atau mengeluarkan tanah tersebut dari dalam terowongan. Tapi sosok makhluk dari dunia lain, telah menghantui pikirannya terus menerus. Seolah-olah selalu menunjukkan kalau bungker tersebut harus dikeluarkan isi tanahnya.
Danang bercerita kalau ia bertemu sosok makhluk dunia lain, sekitar 2019.
Waktu itu, pada sore hari Danang beserta istrinya sedang menuju ke tempat hajatan di desa tetangga. Saat itu sudah waktunya salat Maghrib. Tapi di sepanjang jalan, menurut istrinya, setiap masjid yang ia temui selalu penuh orang sehingga mereka enggak jadi berhenti. Sesampai di kampung tempat hajatan, keduanya mencari majid atau musala. Ditunjukkan oleh warga sekitar, sebuah musala yang sepi.
Di musala tersebut, menurut Danang, ia bertemu sosok makhluk “dunia lain” yang berpostur sedang, ingin menjadi makmumnya atau ingin salat bareng. Namun saat salat sedang berlangsung, yang ikut membaca "Aamiin" bergemuruh banyak sekali.
"Setelah itu, kemana pun saya pergi, pikiran saya selalu ke bunker atau ke terowongan ini. Saya sampai heran, ini ada apa? Akhirnya pada 25 November 2019, saya memberanikan diri mengajak warga sekitar untuk membuka bunker ini dengan dana swadaya," jelas Danang.
Mengeluarkan tanah secara manual jelas enggak memungkinkan. Warga pun mengerahkan dua buah blower agar tidak pengap, dan lampu untuk penerangan selama mengeruk tanah.
Selama proses pengerukan, Danang menemui berbagai kejadian yang membuat bulu kuduk berdiri.
"Sebelum mulai beraktivitas, sesuai keyakinan saya dan mohon pertolongan Gusti Allah, saya permisi kulonuwun dulu, agar tidak ada makhluk halus yang mengganggu. Kalau makhluk halus sebetulnya ada dan sangat banyak, namun saya meminta agar mereka tidak mengganggu proses pengerukan ini," ucap Danang mengenang.
Tapi pada suatu hari, Danang bertemu dengan seekor ular bercahaya di bagian kepalanya.
Baca Juga: Heboh Penemuan Bunker Belanda di Bawah Rumah Warga, Isinya Mengejutkan!
Danang meminta kepada ular tersebut agar tidak mengganggu pengunjung atau tidak sering-sering menampakkan wujud dirinya di depan orang banyak ketika menyusuri bunker.
Saat Z Creator Edelweis Ratushima diajak menyusuri, ternyata bunkernya sangat besar, lebar sekitar 2,5 meter, tinggi 2,5 meter, dan panjang 100 meter. Dinding bunker dari batu bata yang sangat keras, masih terstruktur rapi dan mempunyai tiga cabang jalan. Danang dan warga pernah memukul batu bata tersebut, tapi tidak sedikit pun bergeming.
Penampakan Noni Belanda
Saat ditanya, apakah sering muncul makhluk “dunia lain”, Danang mengaku sering.
"Bila malam hari, saya sering mendengar suara anak-anak bermain di pintu masuk goa," kata Danang.
Selain itu, Danang juga beberapa kali melihat ada Noni Belanda yang wajahnya murung, seolah mohon pertolongan.
Setelah itu, Danang mulai aktif menggali informasi tentang sejarah pabrik gula di Cokro Kembang. Ia menemukan foto Noni cantik di medsos, yang wajahnya sama saat ketemu di dalam goa.
Seorang warga, Waliyem (75), mengaku dulu pernah melihat ada mobil kecil tanpa atap, sering hilir mudik masuk goa tersebut.
"Dulu waktu kecil, saya pernah melihat ada mobil kecil masuk goa ini, wira-wiri, tapi saya tidak berani masuk. Dulu saya kerja membantu orang tua mengangkat batu kerikil dari Kali Pusur, dengan tumbu bambu," kata Waliyem.
Ya, karena goa tersebut pintu tembusnya memang di pinggir Kali Pusur.
Bekas tempat pembuangan limbah
Rupanya ini adalah bunker peninggalan zaman Belanda sekitar tahun 1894-an yang berfungsi sebagai tempat saluran pembuangan limbah pabrik gula. Bekas pabrik gula tersebut kini sudah berubah menjadi pasar.
Tapi ada pula yang mengatakan, goa tersebut sebagai bunker untuk bersembunyi dari musuh. Setelah Jepang menguasai Hindia Belanda, ada dugaan, pabrik gula dihancurkan dan bunkernya ditutup.
Setelah 2,5 bulan lebih bergotong royong, akhirnya bunker bisa dilewati banyak orang. Agar pengunjung tidak kegelapan, Danang memasang lampu listrik dan blower di dalam.
Waktu itu, orang-orang sekitar menyebutnya goa besar. Mereka berbondong-bondong untuk melihat dari dekat atau kalau diijinkan syukur-syukur bisa masuk.
Dengan "penemuan" goa kuno ini, pihak Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Balai Arkeologi, dan Badan Pelestari Kebudayaan (BPK) Wilayah X, melakukan kajian, tapi belum dilanjutkan sampai sekarang.
Belum dibuka untuk wisata
Bunker atau goa ini, sengaja diberi pintu tembus di depan rumah Danang, untuk memudahkan akses masuk orang, listrik, dan lain-lain.
Selama ini, warga belum berani membuka goa untuk wisata, karena belum ada izin dari pihak terkait.
Artikel Menarik Lainnya:
Sal Lavallo, Traveler Termuda Keliling 193 Negara Curhat Pengalamannya Jadi Mualaf
7 Fakta Siswa NTT Juara Lomba Matematika Dunia, Anak Petani yang Ingin Seperti Elon Musk
Bahagianya! Bocah NTT Juara Lomba Matematika Dunia Dapat Beasiswa hingga SMA dari Idolanya
Punya Otak Cemerlang, Nono Juara Matematika Dunia dari NTT Doyan Makan Daun Ini!
Gokil! Warung Iga Bakar Ini Enggak Pernah Tutup, Sehari Habiskan 1 Kwintal Daging!
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: