Selasa, 10 JANUARI 2023 • 12:26 WIB

Merinding! Asal-Usul Nama Cinomati, Konon Berawal dari Misteri Hilangnya Sosok Ini

Author

Sebuah mobil keluarga kecelakaan di Jalur Cinomati (Z Creators/Eko Haryanto)

Wilayah Bantul hingga Gunungkidul, Yogyakarta memang didominasi sama perbukitan dengan jalan menanjak dan turunan yang curam. Walaupun terkenal dengan keindahan pemandangan alamnya, pengendara harus waspada terutama saat melewati Jalur Cinomati di Bantul,Yogyakarta. Jalur Cinomati yang ada di Pedukuhan Cegokan, Kalurahan Wonolelo, merupakan bagian dari Jalan Pleret-Pathuk yang menjadi alternatif menuju wilayah Bantul dan Gunungkidul.

Belokannya curam, tanjakan dan turunannya juga terkenal sangat esktrem. 

Jalur Cinomati sempit dan sulit dilewati (Z Creators/Eko Haryanto)

Meski terkenal berbahaya dan disebut sebagai jalur tengkoraknya Jogja, setiap hari Jalur Cinomati selalu ramai dilewati pengguna jalan yang sudah hapal atau terbiasa dengan medan dan tanjakan di jalan Pleret-Pathuk ini. 

Jalur Cinomati dihapus dari Google Maps

Walaupun berbahaya Jalur Cinomati selalu ramai setiap hari (Z Creators/Eko Haryanto)

Jalur Cinomati menjadi terkenal karena medannya yang sulit dilewati dan sering menyebabkan kecelakaan. Makanya setiap momen liburan, berdiri pos siaga di jalur tertinggi Cinomati. Pos ini dijaga oleh para relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Wonolelo, Banser dan personel kepolisian dari Polsek Pleret.

Sebuah mobil keluarga mengalami kecelakaan di Jalur Cinomati (Z Creators/Eko Haryanto)

Bahkan untuk menekan angka kecelakaan dan mengurangi jumlah pengguna jalan yang melewati Jalur Cinomati, pihak kepolisian bekerja sama dengan Google menghapus sementara Jalur Cinomati dari aplikasi Google Maps saat momen liburan.

Kisah misteri Jalur Cinomati

Rambu-rambu larangan melintasi Jalur Cinomati (Z Creators/Eko Haryanto)

Selain terkenal dengan tanjakan dan turunan curam hingga sering menyebabkan kecelakaan, ternyata Jalur Cinomati memiliki kisah menyeramkan dibalik namanya. 

Sukatno (68th) warga Dukuh Cegokan menceritakan asal-usul nama Cinomati yang dipakai untuk menamai jalur ini. 

"Dulu belum ada namanya Mas, jadi orang dulu si mbah-si mbah saya itu cerita kalau mau naik ke bukit itu ya bilangnya cuma ke atas gitu aja, terus satu waktu itu ada Cino (sebutan untuk orang dari etnis Tionghoa) naik ke bukit itu, tak ada yang tau Cino itu darimana, lama tak terlihat turun ternyata warga menemukan Cino itu sudah mati di atas bukit itu mas." Begitu Sukatno mengawali cerita.

Sukatno, warga sekitar Jalur Cinomati (Z Creators/Eko Haryanto)

Sejak saat itu bukit di Jalan Pleret-Pathuk ini dinamai warga dengan Bukit Cinomati gabungan dari kata 'Cino' dan 'mati'.

"Setelah itu kata si mbah saya kalau warga mau naik ke atas itu bilangnya arep munggah nyang Cinomati (mau naik ke cinomati) maksudnya ke arah bukit tempat ditemukan Cino yang mati itu. Jadi nama jalur ini diambil dari nama Bukit Cinomati ini Mas. Terus tanjakan yang paling tinggi tempat relawan jaga itu juga disebut tanjakan Cinomati." Kata Sukatno melanjutkan ceritanya.

Jalur Cinomati sering memakan korban

Memasuki Jalur Cinomati dipasang berbagai rambu (Z Creators/Eko Haryanto)

Berbagai upaya telah dilakukan warga, relawan dan polisi untuk mencegah kecelakaan di Jalur Cinomati. Di antaranya memasang rambu dan petunjuk yang berisi peringatan jalan menanjak dan turunan curam juga peringatan tikungan tajam berkelok. 

Baca Juga: Penelusuran Jalur Cinomati yang Sempat Dihapus dari Google Maps, Faktanya Mengerikan!

Warga juga memasang ban bekas di setiap tikungan berbahaya tapi kecelakaan masih sering terjadi di jalur ini. 

Sukatno sendiri enggan mengaitkan banyaknya kecelakaan dengan hal mistis.

"Enggak ada hal mistis atau gangguan ghoib Mas, yang kecelakaan itu ya karena faktor jalan yang sulit dilalui atau kendaraan kondisinya kurang fit. Beberapa kali kecelakaan itu sampai ada korban meninggal dunia Mas, yang sering itu ya sepeda motor matic remnya blong dan biasanya korban kecelakaan itu baru pertama kali lewat Jalur Cinomati ini. Jadi pengendara biasanya enggak tahu kalau tanjakannya itu tinggi dan sempit setelah itu turunan curam, apalagi kalau hujan jalan kan jadi licin Mas." Pungkas Sukatno.

Ya, apapun fakta dan mitos yang terjadi di Jalur Cinomati, sebaiknya pengendara yang hendak melewati jalur ini mempelajari dahulu jalurnya, siapkan kondisi kendaraan sebaik mungkin, serta selalu waspada selama di perjalanan. 

Artikel Menarik Lainnya:

Akhirnya Terungkap! Alasan Warung Burjo di Jogja Gak Jual Bubur Kacang Hijau Lagi

Penelusuran Jalur Cinomati yang Sempat Dihapus dari Google Maps, Faktanya Mematikan!

Mille Crepes Kue Viral yang Sangat Estetik, Gak Perlu Beli Begini Cara Membuatnya

Nyeleneh! Kedai Ini Jual Nasi Goreng Kuah Susu Topping Keju, Rasanya Gimana?

Rumah Mewah Ibu Eny dan Tiko Jadi Tempat Selfie Sampai Ngonten Dadakan

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: