Hari ini, 59 tahun yang lalu, pemerintah mendirikan perguruan tinggi negeri lainnya yaitu Universitas Brawijaya (UB) yang berada di Malang, Jawa Timur. Sebelum menjadi lembaga pendidikan tinggi yang besar, UB harus melalui lika-liku perjalanan yang cukup panjang.
Di awal berdirinya, UB hanya terdiri dari empat fakultas. Seiring berjalannya waktu, UB semakin berkembang dengan memiliki 18 fakultas dan dua sekolah yang menaungi 221 program studi.
Hingga kini, UB terus tumbuh berkembang menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik yang dimiliki Indonesia. UB tidak hanya menjadi tujuan pendidikan pelajar dalam negeri, tetap juga luar negeri.
Berikut sederet fakta menarik sejarah berdirinya UB.
Berawal dari universitas swasta
Seperti dilansir ub.ac.id, sejarah berdirinya UB dimulai dari tahun 1957. Cikal bakal UB adalah Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi Universitas Sawerigading, sebuah perguruan tinggi swasta yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Saat itu, perkembangan perguruan tinggi tersebut sangat dikhawatirkan bagi masa depan mahasiswa. Sehingga membuat beberapa pihak dari melakukan pertemuan di Balai Kota Malang dan tercetuslah untuk mendirikan Universitas Kotapraja Malang (Gemeentelijke Universiteit) yang diharapkan dapat menjamin masa depan para mahasiswa.
Baca Juga: Universitas Brawijaya Benarkan NWR Pernah Melaporkan Kasus Pelecehan yang Dialaminya
Dari situ, dibentuklah Yayasan Perguruan Tinggi Malang pada 28 Mei 1957. Yayasan tersebut membuka Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) pada 1 Juli 1957.
Mahasiswa dan dosen PTHPM itu sendiri merupakan bekas mahasiswa dan dosen Fakultas Hukum Universitas Sawerigading.
Ganti nama jadi Universitas Kotapraja Malang
Pada 19 Juli 1958, DPRD Kotapraja Malang memutuskan PTHPM sebagai milik Kotapraja Malang.
Lalu pada 1 Juli 1960, diresmikan pemakaian nama Universitas Kotapraja Malang. Kemudian, universitas tersebut mendirikan Fakultas Administrasi Niaga (FAN) pada 10 Nopember 1960.
Kembali berganti nama jadi Universitas Brawijaya
Pada acara Peringatan Dies Natalis IV Universitas Kotapraja Malang, Presiden Republik Indonesia melalui kawat nomor : 258/K/1961 tanggal 11 Juli 1961 mengganti nama universitas menjadi Universitas Brawijaya.
Lalu pada 3 Oktober 1961, Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang yang mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM) bergabung ke Universitas Brawijaya yang kemudian menjadi Fakultas Ekonomi.
Dari penggabungan itu, Universitas Brawijaya memiliki empat fakultas yakni Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM) yang semula PTHPM, Fakultas Ekonomi (FE) yang semula bernama PTEM, Fakultas Administrasi Niaga (FAN) dan Fakultas Pertanian (FP).
Mendapat status negeri
Untuk memenuhi syarat penegerian, Universitas Brawijaya mendirikan sebuah fakultas baru yakni Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) pada 26 Oktober 1961.
Setelah itu, Panglima Daerah Militer VIII Brawijaya, Presiden Universitas Brawijaya, Presiden Universitas Tawangalun (Jember) serta Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) mengadakan pertemuan pada 7 Juli 1962.
Dari hasil pertemuan itu, Menteri PTIP hanya menyanggupi untuk menegerikan Universitas Brawijaya secara bertahap yaitu menegerikan fakultas-fakultas eksakta terlebih dahulu, sedangkan fakultas sosial masih dalam pertimbangan.
Berdasarkan Surat keputusan Menteri PTIP Nomor 92 tertanggal 1 Agustus 1962 Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan diberi status negeri, terhitung sejak 1 Juli 1962 dan berada di bawah naungan Universitas Airlangga.
Sambil menunggu proses selanjutnya, pada 30 September 1962, Fakultas Administrasi Niaga diubah namanya menjadi Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK), untuk menyesuaikan diri dengan Undang-Undang Perguruan Tinggi Nomor 22 Tahun 1961.
Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan dinamika keilmuan dan regulasi di bidang Pendidikan Tinggi, pada tahun 1982 FKK secara resmi berubah menjadi Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) berdasarkan PP No. 27 Tahun 1982 tentang Penataan Fakultas pada Universitas/Institut Negeri.
Sementara itu di Probolinggo pada tanggal 28 Oktober 1961 dibuka sebuah Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut oleh Yayasan Pendidikan Tinggi Probolinggo. Jurusan ini kemudian menjadi salah satu jurusan dari Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, yakni berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 163 Tahun 1963 Tanggal 25 Mei 1963.
Pada tanggal 5 Januari 1963, Universitas Brawijaya dengan seluruh fakultasnya dinegerikan dengan Keputusan Menteri PTIP Nomor 1 Tahun 1963. Fakultas Pertanian serta Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan yang semula berada di bawah naungan Universitas Airlangga dikembalikan ke Universitas Brawijaya.
Kemudian, Surat Keputusan Menteri PTIP tentang penegerian itu dikukuhkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 196 Tahun 1963 pada 5 Januari 1963.
Sejak saat itu, tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis) Universitas Brawija.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: